CERPEN TERJEMAHAN - Jika saja dia bisa bicara

13.00.00 18 Comments

          Aku benar-benar kesal saat tidak dapat menemukan buku yang kucari. Buku itu begitu sulit ditemukan karena buku lama, sebuah novel oleh James Herriot, If Only They Could Talk. Temanku mengatakan kalau buku itu bisa ditemukan di perpustakaan kampus. Tapi faktanya, aku tidak dapat menemukannya. Buku itu keluar, dipinjam oleh seseorang.
Aku benar-benar merasa kesal saat ini.
Kuputuskan mencari buku itu lain kali, mungkin besok. Aku harap buku itu sudah dikembalikan. Kepalaku pening, aku ingin cepat-cepat pulang alih-alih singgah di tempat lain.
***
Perpustakaan penuh sesak. Ada banyak orang dengan kegiatan mereka masing-masing. Aku masih menunggu seseorang mengembalikan novel yang kuinginkan. Tiba-tiba, mataku menangkap sesuatu yang menarik dibawa oleh seorang gadis. Ya itu dia!
“Maaf, apa kau sudah selesai membacanya?” tanyaku pada gadis itu.
Dia tidak merespon, ataupun menjawab pertanyaanku.
“Apa kau sudah selesai? Bisa kupinjam buku itu?” kuulangi dan kutambah pertanyaanku.
Dia mengangguk. Memberikan buku itu padaku dan meninggalkanku sendirian. Aku benar-benar senang karena mendapatkan buku itu. Tapi aku merasa kesal pada gadis itu. Kenapa dia tidak mau bersuara? Secantik apapun itu? Dia sangat arogan, begitulah aku menilainya.
Aku tidak suka gadis itu, di kesan pertamaku.
***
Akhirnya, aku menyelesaikan tugas menganalisis novel itu. Aku sangat membenci sastra, terutama analisis. Huft ... ini benar-benar tugas yang menyebalkan.
Tapi, ini konsekuensinya karena aku mengambil jurusan Bahasa Inggris.
Meski benci menganalisisnya, tapi aku menyukai novel itu. Deskripsi tentang Edensor, sebuah desa di Derbyshire, Inggris membuatku terkagum-kagum. Itu adalah desa terdekat dengan kediaman Chatsworth dan kebanyakan merupakan milik bangsawan Devonshire. Aku mengaguminya. Pepohonan nan cantik, lembah yang membentang, bunga-bunga dan binatang-binatang di sana. Mungkinkan aku bisa datang kesana? Itu hanya mimpi, tentu saja.
Aku menemukan secarik kertas terselip di tengah halaman novel. Hei ... ini sebuah puisi.
A piece of my Voice
I’m lonely ...
Just stand in terrace
Nobody cares
I’m desolated ...
Life in isolated
Nobody listened
I want to show my voice
But I have no choice
Even to get my joys

Serpih Nyanyianku
Aku sendiri membeku ...
Tertegun di teras rumahku
Tiada yang pedulikanku
Aku dalam sunyiku ...
Hidup di penjaraku
Tanpa ada yang mendengarku
Ingin kudendangkan nyanyianku
Tapi tak ada bisa ku laku
Meski hanya tuk jemput bahagiaku

Aku benar-benar terbius membacanya. Puisi itu sangat menyentuh. Kupikir, penulisnya pasti membuatnya sepenuh hati. Humaira, kata itu kutemukan di akhir puisi. Dia pasti penulisnya, kutebak begitu.
***
Aku melihat gadis itu berniat mengembalikan novel ke rak. Dia tampak sangat bingung. Siapa peduli? Kuabaikan dia.
Ada yang menyentuh pundakku. Aku benar-benar kaget. Gadis itu! Oh tidak! Apa yang dia inginkan dariku?
Dia menunjuk novel yang kubawa, lalu berguman dengan suara tidak jelas. Aku tidak mengerti apa maksudny. Dia menunjuk novel itu lagi lalu menunjuk dirinya sendiri.
“Kau menginginkan ini?” tanyaku padanya.
Dia mengangguk. Kuberikan buku itu padanya. Dia mengambilnya dan membuka setiap halaman dengan cepat, mencari sesuatu. Dia tampak kecewa karena tidak menemukan apa yang dicarinya.
Kuasumsikan, aku tahu apa yang dia cari.
“Apa ini milikmu?” tanyaku dan menunjukkan secarik kertas padanya, “Aku menemukannya di tengah halaman novel, ngomong-ngomong, itu puisi yang bagus.”
Dia tersenyum dan menggumamkan sesuatu, “Hmmm ... “
“Aku tahu, namamu Humaira kan?”
“Hummm ... “
“Ya, tidak usah bicara lagi. Aku tahu namamu hum-girl—gadis bergumam, bisakah kau bicara dengan suara yang jelas alih-alih bergumam seperti itu?” cecarku padanya.
Aku benar-benar kesal karena dia tidak pernah bicara padaku. Apa suaranya terdengar menyalak?
Dia membuka bukunya. Menulis sesuatu lalu menunjukkannya padaku.
“AKU TIDAK BISA BICARA DENGAN NORMAL KARENA AKU BISU-TULI.”
Aku kaget. Itu jawaban tak terduga. Penilaianku yang menganggapnya arogan benar-benar tidak bermakna. Penilaianku keliru.
Aku melihatnya mulai menangis.
***
Aku menemuinya di hari berikutnya setelah kejadian itu untuk minta maaf. Aku beruntung karena menemukannya di perpustakaan seperti biasa.
“Ehm, maaf, Hum, aku Firman. Aku tidak bermaksud menyakitimu ... “ aku kehabisan kata-kata.
“Tidak masalah. Jangan merasa bersalah,” dia menulis itu dan tersenyum padaku.
“Kau gadis yang baik, Hum. Allah melindungimu dari kata-kata yang sia-sia, dari suara yang tidak berguna. Dia menyayangimu dengan cara-Nya,” hanya itu yang bisa kukatakan padanya.
Humaira, jika saja kau bisa bicara ...
Ska, 7 Nov 2013
Diterjemahkan dari cerpen berbahasa Inggris majalah “Story” edisi 49
Written by Kelana

kelana's note :
Cerpen ini sebenarnya Kelana terjemahkan dari sebuah majalah. trus dikirim deh. Tapi karena ga dimuat oleh majalah yang bersangkutan, dan daripada nganggur di kompi, jdi Kelana post deh. Enjoy mina ^_^



INSPIRASI - Pedang Mata Terbalik Ternyata ‘Nyata’

12.00.00 8 Comments
elangkelana.com -- INSPIRASI - Pedang Mata Terbalik Ternyata ‘Nyata’. Penggemar Rorouni Kenshin atawa Samurai X pasti tahu banget donk dengan pedang jenis ini. Yup pedang bermata terbalik seperti milik Kenshin Himura ternyata juga benar-benar ada di dunia nyata. Pada bulan Maret yang lalu, pedang mata terbalik otentik yang pernah diverifikasi pertama kali di dunia dipajang di Museum Sejarah Lokal di Shiroi, Chiba, Jepang. Dijuluki Sakabatou dari senjata serupa yang ditampilkan dalam seri Rurouni Kenshin karya Nobuhiro Watsuki, pedang tersebut dianggap tidak lebih dari sebuah karya fiksi hingga muncul di Shiroi tahun lalu.
Keluarga Kawakamimenemukan oedang tersebut pada Oktober tahun lalu di gudang arsip mereka, berasal dari akhir Periode Edo. Panjang totalnya adalah 28,2 cm, dengan bilah pisaunya sepanjang 22,6 cm. Keluarga Kawakami telah bertugas mengelola pemeliharaan kuda dan sapi milik shogun pada waktu itu, dan dengan demikian telah menjadi pemilik dari berbagai artefak dari zaman tersebut.
Karena kelangkaan spesifikasi pedang itu, didasarkan dari ukuran dan posisi bilah pisaunya, belum pernah ada pedang seperti itu yang dimasukkan ke dalam registri resmi pedang Jepang. Meskipun demikian, sebuah panitia khusus akan bertemu pada tanggal 25 bulan ini untuk mempelajari pedang pendek tersebut, mengumpulkan data tentang pedang itu dan mendiskusikan apakah pedang itu harus diberikan status Properti Budaya dari Prefektur Chiba atau tidak.
Sumber : japanesestation

Kelana’s comment:
Wow! That’s real!!! Keren bener. Kalau melihat ukuran pedang ini, tidak terlalu besar sepertinya. Berbeda dengan pedang mata terbalik yang biasa dipegang Kenshin, yang ukurannya sama seperti samurai panjang pada umumnya. Jadi kalau pedang ini terbukti berasal dari jaman Edo, artinya jadi artefak sejarah donk. Kereeeen

INSPIRASI – Makanan di Anime yang Benar-Benar Ada

12.00.00 2 Comments
INSPIRASI – Makanan di Anime yang Benar-Benar Ada

elangkelana.com
– Makanan di Anime yang Benar-Benar Ada. Apa jadinya jika makanan yang ada di anime ternyata juga benar-benar ada di dunia nyata. Asyik kan. Beneran? Yuk, cek daftarnya berikut ini.
DORAYAKI – DORAEMON
Siapa yang tidak kenal robot kucing satu ini, dan siapa yang tidak tahu jika makanan kesukaannya adalah kue dorayaki. Ternyata, kue ini benar-benar ada di dunia nyata lho. Sebetulnya kue Dorayaki terbuat dari dua lembar pancake bundar yang direkatkan dengan kacang merah dan sedikit tembem di bagian tengah. Yang membuatnya enak adalah adonan Dorayaki diberi campuran madu. Jadi, sebenarnya doraemon lebih dulu menginspirasi kue ini atau kue ini lebih dulu ada dibanding doraemon?
BENTO – TOTORO
Dalam salah satu cerita di Totoro, diceritakan ketika ibu mereka harus dirawat di rumah sakit maka sang kakak perempuan yakni Satsuki harus menggantikan tugas sang ibu untuk mengurus di rumah sekaligus membuatkan makanan siang yakni bento. Bento itu cukup Sederhana yaitu terdiri dari nasi putih dengan asinan buah plum, ikan, dan kacang yang dalam dunia nyata jauh lebih menggugah selera ya!
KUE ANMAN - SPIRITED AWAY
Dalam anime Spirited Away, dikisahkan suatu malam usai bekerja karakter Chihiro alias Sen sedang memakan kue bernama Anman. Anman sebetulnya adalah kue yang pada bagian dalamnya terdapat pasta kacang manis. Penampilannya tampak biasa saja kan? Tapi jangan khawatir, meski begitu kue ini mampu membuatnya kenyang karena ukurannya yang relatif besar.
SUPER - THICK KATSUDON - BORN TO COOK
Kalau yang ini dari sebuah serial anime yang cukup lama. Dalam serial anime Born to Cook alias Mr.Ajikko, Yoichi Ajiyoshi, diceritakan jika sebelum Yoichi berpetualang serta melakukan pertarungan ilmu masak, dia membuat makanan misterius. Makanan itu dicicipi oleh Murata Genjirou dan diketahui bernama Super-Thick Katsudon. Eits ternyata ga Cuma di Jepang saja, ternyata makanan ini juga sudah bisa dengan mudah ditmukan di Indonesia juga lho.
RAMEN – PONYO
Pasti sudah tidak asing ya dengan makanan yang disebut ramen. Meski begitu, ramen tetap menjadi makanan populer di manga maupun kebudayaan Jepang sehari-hari. Saat itu ceritanya ibu Ponyo sedang membuat sajien ramen super lezat untuk Ponyo dan teman barunya. Sebetulnya ini hanyalah ramen instan biasa, tapi yang membuat menggugah selera adalah topping di atasnya seperti potongan telur yang sangat enak hanya dengan melihatnya saja.
MELON PAN - YAKITAKE JAPAN
Kenapa namanya melon? Karena bentuknya seperti buah melon yang sudah diirisi dan siap disantap. Oh ya, melon di Jepang adalah makanan mahal lho. Salah satu anime Jepang yang cukup berlebihan dalam menggambarkan lezatnya sebuah makanan adalah Yakitake Japan. Dalam serial itu, tokoh Azuma dan teman-temannya kerap membuat roti. Tapi salah satu yang digemari justru Melon Pan ini. Melon Pan sendiri adalah roti manis khas Jepang yang dibuat dari adonan kue dan ditutup dengan adonan yang renyah. Bagian topping dan isinya bervariasi mulai cokelat chips, sirup karamel, sirup maple, krim, atau puding. Hmm, nyam!
ROTI KARE – KUROSHITSUJI
Siapa yang meragukan kemampuan Sebastian, butler Ciels di Kuroshisuji. Dikisahkan jika tokoh Sebastian Michaelis sangat jago memasak termasuk curry pan alias roti kare ini. Makanan ini dibuat dari kare khas Jepang yang dibungkus sepotong adonan roti lalu dilapisi tepung roti/panko dan digoreng sampai adonan mengembang layaknya roti. Saat dimakan, tak hanya aroma roti yang masuk ke mulutmu, tapi juga kare.
KUE PIE - KIKI'S DELIVERY SERVICE
Kue pie sebenarnya bukanlah makanan yang terlalu spesial. Tapi kue pie dari anime ini menjadi spesial karena ada bagian gosongnya. Dalam anime Kiki's Delivery Service ini dikisahkan jika tokoh Kiki harus mengantar kue pie dengan topping berbentuk ikan ke rumah salah satu pelanggannya. Kue pie itu tampak lezat dengan beberapa bagian tampak gosong dan diletakkan dalam sebuah tempat yang dibawa di dalam keranjang anyaman.

Sumber : dbkomik.com

FAN FICTION – Can’t Stop

13.23.00 16 Comments


FAN FICTION – Can’t Stop


Author: Elang Kelana
Rating: teen
Genre: romance
Main Cast: CN Blue – Jung Yong Hwa dan nona Park



“Benarkah? Jadi aku orang yang pertama kali mendengarkannya?” tanya gadis itu tidak yakin. Tapi dia kemudian memasangkan headset ke telinganya dan mengaktifkan pemutar lagu pada gadget yang juga disodorkan padanya. Terdengar denting piano pelan mengalun. Gadis itu pun mulai larut menikmatinya.


Harue han beonman geudaen tteoollyeojwoyo miss you (Once a day I think of you, miss you)

Harue han beonman naneun ijeobolgeyo (Once a day I try to forget you)

Geugeotdo andwaeyo geugeotdo andwaeyo (No I can’t do that, I can’t do that)

Geugeotdo andoemyeon geureom nan eotteokhanayo (If I can’t do that then what do I do?)


Geudae han madie naneun useoyo (I smile at your every word)

Geoulcheoreom maeil sarayo (I live everyday like a mirror)

Naui haruneun geudaeui geosijyo (My day is indeed yours)


Sesaat kemudian, musik yang tadinya lembut dan bertempo lambat berubah cepat.

“Bulu romaku merinding. Ini benar-benar mengejutkan sekali. Seperti membuat hati seseorang bergetar!” ujar gadis itu takjub. Ia semakin larut pada tiap baris syair lagu itu.


Can’t stop me now, Can’t stop me now

Can’t stop me now, Can’t stop me now

Can’t stop me now, Can’t stop me now


Geudaereul darmeun bom hyanggiga ajik chaneyo (Your spring-like scent still exists)

Can’t stop me now can’t stop me now (Can’t stop me now, Can’t stop me now)

Naneun meomchul su eomneyo i can’t stop loving you (I can’t stop it, I can’t stop loving you)


Heutnallineun barame geudae tteoolla (You float in the blowing wind)

Nun busin haessare geudae tteoolla (You rise up in the glowing sunshine)

Naneun meomchul su eomneyo i can’t stop loving you (I can’t stop it, I can’t stop loving you)


Musik yang bertempo cepat, kembali berubah. Deretan nadanya membawa telinga kembali mendengarkan musik yang mengalun pelan dan lembut.

“Saat bergetar, itu membuat jantungmu berdetak juga. Luar biasa sekali. Tidak mungkin, aku kaget sekali. Apa yang sudah kalian lakukan?” puji gadis itu sekali lagi.


Han georeum dwiramyeon heorakhal su innayo miss you (If it’s one step behind could you let me be there, miss you)

Han georeum dwieseo naneun gidarilgeyo (One step behind, I’ll be waiting for you)

Geugeotdo andwaeyo geugeotdo andwaeyo (No I can’t do that, I can’t do that)

Geugeotdo andoemyeon geureom nan eotteokhanayo (If I can’t do that then what do I do?)


Geudae han madie naneun useoyo (I smile at your every word)

Geoulcheoreom maeil sarayo (I live everyday like a mirror)

Naui haruneun geudaeui geosijyo (My day is indeed yours)


Gadis itu pun terus mendengarkan hingga lagu selesai. Beberapa kali tanpa sadar ia memuji lagu yang tengah di dengarnya itu. Wajahnya pun tampak berseri dan memerah. Dan puncaknya, ia tidak bisa lagi menyembunyikan kakagetan dan kekagumannya saat tahu siapa yang menciptakan lagu itu. Bukan hanya satu lagu saja, tapi beberapa lagu pun ia habiskan dalam sekali duduk.


“Terimakasih, ini benar-benar luar biasa!” terakhir ia memberikan pesan agar mereka tetap bersemangat dan menjaga kesehatan.

***

Drrt ... drrt ... ponselnya bergetar

Gadis itu melirik sekilas pada nama familiar yang tertera di layar ponselnya sebelum membuka keypad lock dan mengangkat panggilan itu, “Ya! Apa-apaan kau ini?!” ujarnya kesal.


Tapi bukannya jawaban yang terdengar, malah derai tawa puas yang terdengar dari ujung telepon, “Kau sudah mendengarkannya? Bagaimana, kau suka? Bagian mana yang paling kau sukai?” tanyanya beruntun.


“Kau benar-benar nekat!”


“Tentu saja! Memangnya kenapa, apa aku tidak boleh mengatakannya pada wanita yang istimewa bagiku?” tantang si pria di ujung telepon tadi.


“Ya! Yong Hwa-yah! Kau benar-benar gila!” bentaknya geram. Tanpa sadar wajah gadis itu semakin serupa kepiting rebus. Ia pun menggigit bibir bawahnya berusaha menahan diri. Untung saja sekarang ia tidak berada di depan pria yang tengah berbicara dari ujung telepon.


Derai tawa pria itu kembali terdengar dari ujung sana, “Selamat ulang tahun,” ujarnya setelah puas tertawa. “Aku akan menjemputmu di tempat biasa. Kita akan makan malam,” ujarnya tanpa jeda.


Gadis itu, nona Park nyaris kembali protes. Tapi kali ini ia tidak punya alasan lagi untuk protes. Menghadapi pria sedikit nekat ini memang butuh kesabaran, “Baiklah. Terimakasih. Dan satu lagi, jangan terlambat! Atau aku berubah pikiran,” gadis itu pun menutup pembicaraan. Ia melihat ke arah managernya yang ada di balik kemudi. “Oppa, kita tidak langsung pulang, antar saja aku ke tempat biasa. Setelahnya Oppa bisa pulang duluan. Kali ini ada yang akan mengantarku,” ujar nona Park riang. Ia menatap cermin rias di bagian atas tempat duduknya, tersenyum senang.


Kelana’s comment :

Kisah ini adalah fans-fiction. Jadi murni imajinasi Kelana. Tapi bagian nona Park (you know who) mendengarkan lagu demo yang belum direlease adalah fakta. Dan dia adalah orang pertama yang mendengarkan lagu itu sebelum keluar secara resmi, tepat di hari ulang tahunnya 18 Februari yang lalu. Hmmm ... sepertinya si pembuat sengaja memberikannya sebagai hadiah ulang tahun. Xixixixi ...