Fan Fiction – Belajarlah dari Hyong-mu ini! (One Fine Day Concert Day 3)

14.49.00 0 Comments

Author: Elang Kelana



Rating: adult



Genre: friendship-love



Main Cast: Jung Yong-Hwa, Lee Jung-Shin, Lee Jong-Hyun, Jung Hae-In



Konser One Fine Day



Selesai menyanyikan lagu terakhir, Yong Hwa membungkuk mengucapkan terimakasih ke arah penonton. Ia lalu melambai pada mereka dan berjalan keluar panggung. Konser hari ketiga, sekaligus hari terakhir di Seoul berakhir dengan sukses.



2.1



Yang tidak terduga, bahkan rekan sesama CN Blue, Lee Jong Hyun memberikannya kejutan dengan naik ke atas panggung dan bernyanyi bersama dengannya. Ia harus mengucapkan terimakasih banyak pada mereka, Jong Hyun, Jung Shin dan juga Hae in-Hyong yang sudah datang. Jangan tanya Min-Hyuk kemana ya.



“Selamat, Yong Hwa!” Jae in menyambut Yong Hwa di depan ruang ganti. Disana juga sudah ada Jung Shin dan juga Jong Hyun.



“Ah, terimakasih, Hae in-Hyong. Kau bahkan sempat datang, padahal masih sibuk dengan drama barumu,” balas Yong Hwa. “Bagaimana, semua lancar?”



“Tentu saja. Kau tidak melihatnya? Sekarang aku sudah lebih populer!” ujar Hae in, sok keren. “Ah, bagaimana kalau satu gambar?” pintanya kemudian.



Jung Shin lalu menawarkan diri untuk mengambil gambar mereka.



Setelahnya, bergantikan Jong Hyun dan Jung Shin memberikan pelukan selamat pada Yong Hwa.



“Ah, Yong Hwa-Hyong, jangan lupa bersihkan badanmu nanti!” canda Jung Shin yang membuat Yong Hwa pura pura kesal.



“Ya! Kau ini!” protes Yong Hwa.



2.2



Yong Hwa kemudian masuk ke ruang ganti dan mengganti kaos-nya yang sudah penuh dengan peluh. Setelah ini ia masih punya acara pesta bersama para staf dan semua orang yang membantunya dalam konser ini.



Sementara itu, Jong Hyun, Jung Shin dan berniat pergi sebelum sebuah suara menghentikan mereka. Yong Hwa.



“Jong Hyun-ah, tunggu!” ujar Yong Hwa. Lalu melangkah mendekati mereka semua. “Kudengar kau menerima tawaran itu?”



Jung Shin dan Hae In menatap tidak mengerti, ke arah Jong Hyun, mencari jawaban disana.



“Ah, benar. Aku menerimanya,” aku Jong Hyun.



Yong Hwa mengulurkan tangannya menepuk pundak Jong Hyun, “Kalau kau butuh saran, kau boleh menghubungiku. Belajarlah dari Hyongmu ini!” ujar Yong Hwa. Ia tersenyum lalu beranjak kembali ke ruang ganti.



Sementara itu, Jung Shin yang sederi tadi sudah gatal ingin bertanya, akhirnya mendesak Jong Hyun untuk mengaku, “Apa maksudnya tadi?”



Jong Hyun memamerkan lesung pipinya. Wajah putih serupa vampire miliknya bersemu merah, “Aku menerima tawaran untuk menjadi pasangan di We Got Married season ini,” akunya.



“Apa?! Kau serius, Hyong?!” Jung Shin nyaris tidak percaya. “Lalu, siapa pasanganmu? Apakah nuna?” tembak Jung Shin.



jonghyun-gong-seung-yeon_1425546301_af_org



“Tentu saja tidak! Aku bisa dihajar Yong Hwa-Hyong kalau jadi pasangan nuna!” ujar Jong Hyun, mengacu pada nona Park.



“Lalu?” Jung Shin masih penasaran.



“Belum pernah bertemu, dan tidak tahu namanya.”



“Ah, benar! Tentu saja kau tidak tahu namanya. Seperti dulu, waktu Yong Hwa Hyong. Jadi, maksud kalimat Yong Hwa Hyong tadi … “ Jung Shin menggantung ucapannya.



“Benar. Aku harus banyak belajar darinya soal satu ini,” ujar Jong Hyun.



“Wah, kau benar-benar beruntung, Jong Hyun. Aku iri padamu!” puji Hae In. “Kalau suatu saat punya kesempatan seperti itu, aku tidak akan menyia-nyiakannya,” ujar Hae In pula.



***



Setelah memberikan nasehat pada Jong Hyun, Yong Hwa kembali ke ruang ganti. Ia juga tidak yakin, apakah itu nasehat atau sekedar refleksinya. Setiap langkah yang ia ambil waktu itu, tentu saja meminta konsekuensi. Bahkan saat lagu yang menjadi theme song mereka di acara itu, pertama kali di perdengarkan pada nona Park.



Yong Hwa tersenyum. Ia memandangi senyum nona Park yang ada di halaman desktop ponselnya. “Senyum itu milikku!”



Kelana’s comment:



Lagi semangat nih, jadi bikin FF sekaligus dua. Ini kisah fiksi, tapi ada faktanya:




  • Jong Hyun benar menerima tawaran untuk tampil di reality show We Got Married, dan pasangannya adalah seorang aktris pendatang baru.

  • Episode pertama We Got Married Jong Hyun syuting pada 2 Maret, dan akan tayang mulai 14 Maret

  • Jong Hyun, Jung Shin dan Jung Hae In memang benar datang ke konser Yong Hwa pada hari kedua dan ketiga, bahkan sempat berfoto bersama Yong Hwa

  • Jong Hyun akan sibuk dengan WGM serta dramanya pada Mei/Juni mendatang. Di drama barunya, Jong Hyun akan berperan sebagai vampire. Entah kentapa, genre satu ini sedang tenar di korea sana. Dan lagi, wajah putih pucat Jong Hyun benar-benar cocok dengan peran satu ini, hmmm

  • Lalu Jung Shin sibuk dengan kegiatannya menjadi model, MC dan tampil di Off School

  • Sementara itu, Jung Hae In juga sibuk dengan drama barunya, Blood. (ah, kenapa Hyong satu ini benar-benar tampan)

  • Foto-foto di atas diambil dari forum Dooley Couple di soompi, website Koreanindo dan juga twitter resmi Yong Hwa (@JYHeffect) dan twitter resmi Jung Hae In (@ActorHaein)

Fan Fiction – Love’s Sticky Note (One Fine Day Concert Day 2)

13.53.00 43 Comments

Author: Elang Kelana


Rating: adult


Genre: friendship-love


Main Cast: Jung Yong-Hwa, nona Park



Hari ke-2. Masih tanpa kehadirannya.


Konser tunggal debut solo Jung Yong Hwa – One Fine Day



uyeonhido geureoke uri sijakdoennabwa


cheoeumen sarangilkkeorago


kkumedo mollanneunde


geuge sarangiljuriya


the beginning started coincidentally for us


at first, I’d never knew this would


be love even in my dream,


but it is


 1.1


Hari ini hari kedua. Dan masih sama seperti hari pertama, kemarin. Seluruh tempat duduk di ruangan sudah penuh. Ada sebuah rasa haru tersendiri yang hadir dan menggelitik. Ya, tentu saja dia mencuri waktu yang masih menyempatakan diri mengintip ke area penonton, sebelum stylish-nya mulai ribut dan protes karena katanya tatanan rambutnya belum selesai.


“Ya! Bisakah kau kembali sekarang!” tegur manager Hyong di belakangnya.


simjangi mag jakkuman
dugeun dugeun georigo
nal bomyeon misoman heureugo
ni mamdo moreuge
nal saranghage doengeoya


your heart keeps
going thump thump
you keep smiling
at me and starting to
love me without even realizing it.


 


neon naege banhaesseo banhaesseo
dalkomhan nae sarange noga beoryeosseo
neon naege banhaesseo banhaesseo
hwanghorhan nae nunbiche chwihae beoryeosseo
See my eyes neon naege ppajyeosseo
See my eyes neon naege banhaesseo


you have fallen for me, fallen for me,
melted in my sweet love.
you have fallen for me, fallen for me,
mesmerized by my charming gaze.
see my eyes you fell for me
see my eyes you have fallen for me


 1.2


“Apakah kalian menyukainya?” tanya Yong Hwa dari atas panggung. Satu lagu lagi baru saja selesai dinyanyikannya. Ia perlu menarik nafas, mengambil air dan membasahi tenggorokkannya sebelum bersiap menyanyikan lagu berikutnya.


“Ya!!!” teriakan dari seantero ruangan membuat semangatnya kembali.


Dan kali ini … lagu yang akan membuat banyak orang kembali bertanya atau malah berasumsi soal kami. Ya, kami. Benar saja, kami. Yong Hwa dan gadis itu


sarangeun neul gabjagi
unmyeong cheoreom onabwa
eoneunal chajaon sonagi cheoreom
nal jeogtyeonohgo geuge sarangil jurya


love always comes
unexpectedly like destiny.
it soaked me like shower
I’d never know it was love.


nungamado jakkuman mundeug mundeug tteoolla
ppargaejin eolgureul bolttaemyeon
nimamdo moreuge
nal saranghage doengeoya


even eyes closed,
i occur to you from time to time.
whenever you see your face blushing,
you fall in love with me without even realizing it.


 1.3


YongHwa memulai lagu itu dengan gaya lembut. Suara pelan penuh penghayatan, serta wajah serius di depan mic. Tangan kanannya menggenggam mic, sementara tangan kirinya mulai mengayun meminta gelombang dari arah penonton.


Disusul kemudian, teriakan dari segenap penjuru ruangan menyambutnya. Sebuah semangat, sebuah harapan dan keinginannya. YongHwa mencari di arah penonton, sekali lagi. Meski ia tahu, gadis itu tidak akan datang. Lebih tepatnya, tidak bisa datang. Atau mungkin saja, belum bisa datang saat ini. Sama seperti ia belum bisa membawa kisah mereka di bawah cahaya yang lebih terang, kecuali atas nama persahabatan.


Reff membuat seisi ruangan semakin panas dan semarak. YongHwa tinggal membalik mic-nya ke arah penonton, dan membiarkan mereka melanjutkan nyanyiannya. Sementara YongHwa menyodorkan telinga kirinya, menikmati setiap ketukan nada yang dihembuskan ribuan suara seisi ruangan. Suara yang segera memenuhi rongga dadanya. Suara yang ingin sekali ia katakan, untuk menyampaikan sebuah kerinduan.


Yon Hwa mengambil sticky note warna merah dengan gambar hati dari balik saku jeans-nya, lalu menempelkan pada pipi kiri dan kanannya, “Apakah kalian tertarik padaku?!” teriaknya ke arah penonton yang disambut teriakan tidak kalah keras.


neon naege banhaesseo banhaesseo
dalkomhan nae sarange noga beoryeosseo
neon naege banhaesseo banhaesseo
hwangholhan naenunbiche chwihae beoryeosseo
See my eyes neon naege ppajyeosseo
See my eyes neon naege banhaesseo


you have fallen for me,
fallen for me, melted in my sweet love.
you have fallen for me, fallen for me,
mesmerized by charming gaze.
see my eyes you fell for me
see my eyes you have fallen for me


Sayangnya, jawaban yang diberikan untuknya adalah, “Tidak!”


Wajah Yong Hwa berubah keruh, tapi sebentar kemudian senyum kembali terbit di wajahnya yang mulai dipenuhi peluh. “Kalian mau lagi?!” ujarnya menggoda para penonton yang sebagian besar kaum hawa itu.


“Lagi! lagi! lagi!” teriakan itu terdengar jauh lebih keras dari sebelumnya.


nado neol saranghae saranghae
ije neol saranghanda gobaekhargeoya
nado neol saranghae saranghae
nae mami saranghanda marhago isseo


i fall in love with you too now
i will confess i am in love with you.
i fall in love with you too
my heart says i am in love with you.


Yong Hwa kembali menggenggam mic-nya, dan mulai bersenandung. Kali ini matanya terpejam. Tentu saja terpejam. Bukan hanya menghayati lagu yang tengah ia nyanyikan. Tapi mengingat semua hal manis yang pernah ada bersama lagu ini. Menikmati setiap getar nada-nadanya membasahi kerinduan yang mengalir dalam aliran darahnya. Menciptakan debaran yang tidak bisa sembarang orang bisa mendengarkannya, kecuali gadis itu.


Musik berhenti, “Apakah kalian suka?!” tanya Yong Hwa lagi. Stycky note warna merah berbentuk hati masih menempel di pipinya.


“Lagi! lagi! lagi!” teriakan dari arah penonton justru semakin keras.


See your eyes naman barabwajwo
See your eyes nan neoreul saranghae
(See my eyes) i sigani jinado yeongwonhi
(See my eyes) nado moreuge neon naege banhaesseo


see your eyes just look at me
see your eyes i love you
(see my eyes) forever and ever even after time passes
(see my eyes) without knowing it you have fallen for me


Yong Hwa tersenyum. Ia tidak punya pilihan. Diraihkan kembali mic, dan mendendangkan sekali lagi lagu yang selalu membuat hatinya terisi oleh rasa tergelitik yang aneh.


Dan tidak lupa, stycky note warna merah berbentuk hati kembali tertempel dengan manis di pipinya. Rasanya, ingin sekali ia menyanyikan lagu ini, untuk kesekian kalinya, di depan gadis itu.


***


Konser sudah selesai. Yong Hwa meninggalkan panggung sambil melambai ke arah penonton. Ia mengucapkan terimakasih banyak pada mereka yang sudah datang kesana, menikmati setiap nada yang ia dendangkan, memanjakan indera pendengaran mereka.


1.4


Yong Hwa menuju ruang ganti, dan langsung mencari ponselnya. Tidak ada pesan baru. Tapi, baru saja Yong Hwa akan beranjak pergi untuk bergabung di pesta usai konser, ponsel itu mendendangkan dering khusus. Dering yang Yong Hwa kenali sebagai dering pesan dari rekan-rekannya di CN Blue. Kali ini dari Jong Hyun.


Hyong, lihat tautan ini. ujarnya sambil memberikan tautan khusus di bawahanya.


Yong Hwa mengklik tautan itu. Dan ternyata foto-foto dirinya dengan stycky note berwarna merah bergambar hati sudah bertebaran di dunia maya. Yong Hwa tersenyum.


Pesan baru dari Jong Hyun, aku juga memberikan tautan itu pada nuna. Disertai emot devil di bawahnya.


Sesaat kemudian ponselnya berdering. Kali ini bukan pesan, melainkan panggilan masuk. Yong Hwa membiarkannya hingga dering ketiga, sebelum mengangkatnya.


“Kau konyol!” ujar suara dari ujung sana, tanpa awalan apapun.


Yong Hwa tersenyum menanggapi ucapan dari seberang, “Bukannya seharusnya kau memberikanku ucapan selamat lebih dulu?” sindirnya.


“Tidak perlu. Itu tidak lucu. Kau benar-benar kekanak-kanakkan!” balas suara dari seberang.


Tawa Yong Hwa akhirnya berderai, “Baiklah. Tapi, bukankah itu keren?”


“Ya! itu tidak lucu. Sama sekali tidak lucu! Kau masih punya hutang padaku,” suara di seberang berubah serius.


Yong Hwa berpikir, “Ah benar! Makan malam, untuk ulang tahunmu yang sudah lewat. Bagaimana jika di Shanghai? Kau punya jadwal disana kan akhir minggu depan? Kita bisa punya waktu bebas,” tawar Yong Hwa pada gadis itu, nona Park.


“Hmmm, baiklah. Karena ini sudah terlambat, jadi jangan berubah pikiran. Dan pikirkan sesuatu yang menarik nanti,” pinta nona Park lagi. “Dan, terimakasih untuk stycky note warna merah berbentuk hati.”


“Yong Hwa, ayo!” suara manager-hyung mengingatkan Yong Hwa dari arah pintu ruang ganti.


“Ya, hyong! Sebentar!” ujar Yong Hwa. “Aku pergi dulu. Sampai jumpa di Shanghai,” ujarnya riang pada nona Park. Yong Hwa menutup ponselnya dan memandangi sebuah senyum di layar desktop ponselnya.


Senyum yang selalu memberikannya energy. Senyum yang hingga kini, masih begitu berarti baginya. Senyum yang bahkan pernah ada saat ia benar-benar merasa sendiri dan jatuh. Senyum yang sempat ia perjuangkan, saat mereka harus berpisah karena berbagai alasan. Tapi, senyum itu juga yang membuat mereka kembali merangkai kisah. Meski sekali lagi, kesempatan bergandengan tangan di bawah cahaya, mungkin masih harus menunggu untuk dijempuatnya. Entah bertahun lagi.


Kelana’s comment:


Yeeeeee!!! Kelana kembali buat FF tentang couple satu ini. Ok, seperti biasa, Na jelaskan kalau cerita ini murni FF alias fan-fiction. Meski demikian, ada beberapa fakta yang akan Kelana jelaskan.




  • Pada hari kedua dan ketiga konser tunggalnya, Yong Hwa benar-benar menyanyikan You’ve Fallen for Me, dengan stycky note warna merah berbentuk hati yang menempel di pipinya

  • Saat konser, penonton bahkan meminta Yong Hwa untuk bernyanyi lagu yang sama sekali lagi, membuat Yong Hwa secara tidak langsung tersipu

  • Minggu pertawa Maret, nona Park memang ada jadwal untuk mengisi acara televisi di Shanghai, China. Pada saat bersamaan, sayangnya Yong Hwa juga punya jadwal untuk konser solonya di tempat lain. Jadi, kemungkinan mereka bertemu, memang Cuma ada di FF ini, hehehe

  • Foto-foto di atas diambil dari forum Dooley Couple di soompi, website Koreanindo dan juga twitter resmi Yong Hwa (@JYHeffect) dan twitter resmi Jung Hae In (@ActorHaein)


Semoga kalian senang. Sampai jumpa di FF lainnya. Oh ya, Kelana masih mencoba cara menunjukkan keromantisan dalam cerita. Meski ternyata itu benar tidak mudah, hehehe. Ah benar, mungkin pengalaman itu memang perlu.

Fan Fiction Detective Conan – Shinichi-Ran’s Side Story part 1

13.41.00 43 Comments

Kisah ini adalah imajinasi Conan, saat memandangi Ran dari jauh dan berharap tubuhnya tidak perlu mengecil. (karakternya diambil dari comic Detective Conan. Jika ada salah nama atau salah karakter apalagi salah informasi, silahkan diingatkan di komen bawah)


 


“Ohayou—selamat pagi,” Sapa Shinichi yang hari itu sudah siap menunggu Ran menuruni tangga kantor detektif swasta, Kogoro Mouri.


“Ah, ohayou, Shinichi,” sapa Ran riang. Di belakangnya seperti biasa ada Sonoko yang selalu mengekor Ran.


Dan … kencan pagi ini pun kembali gagal.


Ran, Shin’ichi dan Sonoko seperti biasa berangkat sekolah bersama. Saat kedua gadis itu sibuk dengan obroan khas ‘cewek’, Shinichi memilih berjalan agak di belakang dan membiarkan keduanya asyik sendiri. Kalau dilihat-lihat, Shinichi lebih mirip jadi bodyguard keduanya.


sweet_memories_by_madame_kikyo-d4rse3uRan adalah teman kecilnya, sekaligus … hmmm, mungkin TTM—teman tapi mesra, atau apapun namanya. Sementara Sonoko Suzuki adalah putri konglomerat kaya Suzuki.


“Ah, Shinichi, ibu meminta kita untuk datang ke apartemennya sepulang sekolah nanti. Kamu ikut kan?!” ucapan Ran lebih mirip paksaan dibanding ajakan.


“Huh? Kesana artinya … “


“Benar, makan bersama,” sambar Sonoko riang.


“Ah, itu. Bisakah lain kali saja. Aku … ah, aku ada urusan,” Shinichi bingung harus mencari alasan.


“Kau kan sudah berjanji padaku dan pada ibu!” ancam Ran, mulai mengepalkan tangannya.


live-action-3-detective-conan-22079013-561-375Shinichi melirik ke arah tangan Ran yang sudah terkepal itu. Rasanya sama saja buruknya, harus mencicipi pukulan Ran ataupun mencicipi masakah pengacara Eri Kisaki, ibu Ran. “Baiklah, aku mengerti,” Shinichi menyerah.


Wajah Ran langsung berubah senang. Ia kembali berjalan dan mengobrol bersama Sonoko, tanpa mempedulikan wajah Shinichi yang pucat karena harus membayangkan makan malamnya nanti.


“Oh ya, akhir minggu ini kau ikut kan?” Tanya Sonoko pada Ran. “Mamaku sudah mempersiapkan gaun untuk kita. Kau bisa pamer pada … suamimu itu.”


“Eeeeh … bukan begitu,” elak Ran cepat.


“Apa yang kalian bicarakan?” Tanya Shinichi dengan polosnya. Rupanya ia merasa jika tengah menjadi bahan perbincangan kedua gadis di depannya itu.


“Bukan … “ ucapan Ran terpotong.


“Kau pasti melupakannya. Payah!” cerocos Sonoko yang berbalik dan melihat ke arah Shinichi. “Akhir minggu ini, paman Jirokichi akan memamerkan koleksi permatanya, Blue Saphire yang langka itu. Dan ada surat tantangan dari Kid yang juga datang. Aku tentu saja ingin bertemu dengan tuan Kid yang tampan itu … “ muka Sonoko mendadak tersipu.


“Ah, bocah itu. Baiklah, tentu aku ikut. Tapi, ada apa dengan gaun? Kenapa harus pakai gaun?”


Sonoko melihat ke arah Ran, dan buru-buru memberikan jawaban, “Itu kejutan!” ujarnya Riang.


Tidak terasa ketiganya sudah sampai di depan gerbang SMA Teitan. Anak-anak lain pun sudah berdatangan. Banyak anak perempuan dari kelas lain ataupun adik kelas mereka yang menyapa Shinichi dan tidak ragu menunjukkan kekaguman mereka. Tentu saja ini membuat Ran kesal dan memilih berjalan cepat dan pergi lebih dulu.


junpei-mizobata“Hei, Ran! Tunggu!” teriak Shinichi yang sudah dikerubungi para fansnya.


Shinichi tidak tahu, kalau dari seberang jalan ada orang yang tengah memperhatikannya. Seorang pria dengan seragam sekolah warna gelap dan topi putih hijau.


***


“Conan-kun, ayo cepat bangun! Kau tidak ingin terlambat sekolah kan? Makananmu sudah siap!” teriak Ran dari ruang makan.


“Ya, Ran-neechan. Aku segera turun!” balas Conan sambil memakai sepatunya. Hari-harinya berjalan seperti biasa. Meski kadang, Conan merindukan dirinya yang dulu, yang berjalan ke sekolah bersama Ran dan Sonoko.



To be continue …



Kelana’s comment:


Ada yang rekues sama Kelana untuk buat cerita lain, atau side-storynya Shinichi dan Ran. Ehm, dan tentu saja dengan piku2nya bang I-Jun bersama Shiori-san. Karena tidak banyak ide yang mampir, jadi segini dulu ya. Semoga nggak pada kecewa. Oh ya, soal gambar, berhubung Na nggak terlalu jago ngedit gambar, jadi gambar yang ada aja ya. Gomene …


Note : karena ini tulisan side story, jadi merupakan cerita lepas. Jadi, cukup dalam satu atau dua cerita selesai. Antara satu cerita dan yang lain belum tentu ada hubungannya.