INSPIRASI – Jadwal Mekar Bunga Sakura di Jepang

12.30.00 12 Comments
INSPIRASI – Jadwal Mekar Bunga Sakura di Jepang
elangkelana.com – Masyarakat pada umumnya mengenal bunga Sakura mekar di sekitar akhir Maret hingga awal April. Tapi ternyata di Jepang sana, bunga ini tidaklah mekar secara bersamaan.
Berikut adalah tanggal perkiraan pohon sakura membuka bunganya tahun ini (menurut Asosiasi Cuaca Jepang, kecuali Yoshino yang menurut Yoshino Town) dan perkiraan waktu yang terbaik untuk melihatnya (diperkirakan oleh japan-guide.com berdasarkan perkiraan yang telah disebutkan sebelumnya). Hujan, angin dan suhu dapat memiliki efek yang kuat pada proses musim, misalnya, mereka dapat mempercepat, memperlambat atau mempersingkatnya. Oleh karena itu, gunakan perkiraan ini sesuai keperluan kalian, terutama yang hendak pergi ke Jepang.

Sumber : Japanesestation

INSPIRASI - Eksotisme Nusakambangan, Selangkah Beranjak dari Pulau Jawa

12.30.00 5 Comments

Eksotisme Nusakambangan, Selangkah Beranjak dari Pulau Jawa

          Klo ada yang bilang iseng, ya mungkin inilah klo Kelana lagi iseng. Hehehe ... suka jalan-jalan? Tempat ini bisa jadi alternatif tujuan selanjutnya. Sebenarnya, Kelana pertama kali—dan entah kapan lagi—datang kesini di tahun 2003 yang lalu. Lama banget ya? Tapi kenangan tentang tempat ini tidak pernah hilang. Sayangnya Kelana ga punya foto-foto koleksinya. Maklum masih kelas 3SMP waktu it, dan hp berkamera pun belum booming.
Cek gambar2nya aja yuk
Kabupaten Cilacap adalah salah satu kabupaten terbarat Jawa Tengah. Memiliki daerah yang cukup luas dengan bentuk memanjang, sebenarnya kurang menguntungkan bagi Cilacap. Apalagi kota Cilacap sebagai pusat administrasi kabupaten tidak terletak di tengah-tengah. Berbatasan dengan kabupaten Ciamis di  Jawa Barat, kabupaten Banyumas di timur dan di utara ada kabupaten Brebes.
Salah satu hal yang cukup terkenal di Cilacap adalah keberadaan pulau Nusakambangan yang terkenal sebagai pulau penjara. Hmmm ... mungkin sebutan ini tidak lagi tepat ya, sekarang ini. Karena dari 9 Lapas tempat narapidana kelas kakap ditahan, hanya tinggal empat lapas saja yang masih berfungsi hingga saat ini dan beberapa lapas baru. Dan dibalik kesan seramnya, pulau Nusakambangan ternyata menyimpan eksotisme alam luar biasa.
Untuk mencapai pulau Nusakambangan bisa dengan naik ferri dari pelabuhan Cilacap, dengan perjalanan sekitar 20 menit hingga 30 menit. Sepanjang perjalanan, akan disuguhi pesona hutan bakau dan juga desa nelayan di sepanjang pantai Cilacap.
Saat Kelana datang kesana tahun 2003 silam, hanya dua kapal yang akan menghubungkan Nusakambangan-Cilacap dalam satu minggu. Tapi berbeda dengan sekarang. Dengan semakin meningkatnya jumlah wisatawan, maka kapal yang menyeberang juga semakin banyak.
Begini ceritanya ...
Kami adalah rombongan pelajar yang tergabung dalam Gelar Anak Daerah Bercahaya (GADA Bercahaya), yang merupakan perwakilan dari tiap kecamatan se-kabupaten Cilacap. Hari itu tanggal 17 Agustus 2013 2003, setelah mengikuti upacara peringatan HUT RI di alun-alun kabupaten, kami diajak untuk menikmati suasana alam di pulau Nusakambangan.
Selama sekitar 20 menit di atas kapal penyeberangan, kami disuguhi dengan pamandangan hutan bakau dan desa nelayan di sisi kiri. Sebuah pemandangan alami khas pantai dan kehidupan para nelayan.

Rombongan kami datang melalui dermaga Sodong. Tiba di dermaga, kami kembali naik bis. Melewati jalanan aspal yang sudah lumayan baik, kami disuguhi jalanan berkelok, suara burung-burung, bukit dan banyak sekali tanaman rimbun di sepanjang jalan yang belum pernah dilihat sebelumnya. Kesan Kelana ... wow Kalau sekarang, jalanan ini pasti sudah mulus ya. Selain pemandangan hutan, kami juga disuguhi dengan melewati penjara Kembang kuning, penjara batu, serta gua naga dan akhirnya penjara permisan yang terkenal keangkerannya.
Perjalanan berakhir saat kami tiba di sebuah pantai pasir putih. Warna pasirnya putih bersih dengan hamparan pecahan kerang di permukaannya. Benar-benar bersih, karena nyaris tidak ada satupun bekas jejak kaki apalagi sampah yang berserakan seperti pantai pada umumnya. Dan meski lelah, saat menginjak pasir dan juga laut yang jernih, kami lupa kalau masih harus menempuh perjalanan panjang lagi.

Setelah dari pantai pasir putih, kami diajak menyusuri hutan. Meski panas saat berada di pantai, tapi semua berubah ‘nyes’ saat masuk hutan. Jalan setapak dari paving block rupanya sudah dibangun untuk para wisatawan. Dan lagi-lagi Kelana dibuat tercengang. Sangat banyak tanaman yang belum pernah Kelana lihat sebelumnya. Daun beraneka warna dan juga beraneka bentuk. Wuah ... sama sekali ga nyesel deh.
Dan setelah sekitar 10 menit berjalan kaki, sampailah kami pada tujuan. Pantai permisan. Nah kalau yang ini favorit Kelana. Sebuah karang di lepas pantai bagian selatan Nusakambangan dengan satu pohon kelapa di atasnya ditemani sebuah pisau komando yang tertancap. Entah apa sebenarnya makna dari pisau ini. Tapi ini adalah salah satu pemandangan eksotis di sisi pantai. Sayang waktu datang dulu, air laut sedang pasang, sehingga tidak bisa menyeberang. Padahal jika sedang surut, kita bisa saja dengan mudah menyeberang kesana. Menurut cerita, tempat ini masih sering digunakan oleh kopassus dalam acara-acara tertentu, seperti pemasangan baret.
Kalau yang ini, mereka beruntung sekali ya. Pasti air laut sedang surut, jadi mereka bisa menyeberang ke pulau karang nan cantik ini.
Setelah puas berkeliling pantai (puas? Blon lah ya), terpaksa kami pun berbalik. Di perjalanan kembali ini, kami sempat berhenti sejenak di goa Ratu. Salah satu goa yang ada di pulau Nusakambangan.
Goa Ratu memiliki panjang sekitar 4 km dengan lebar sekitar 20 meter. Memasuki goa ini memerlukan alat penerangan. Semakin ke dalam semakin indah, dengan taburan stalakmit dan stalaktit. Namun sayang, karena panjangnya goa ini, maka pengunjung hanya bisa memasuki goa ini hingga sekitar 50 meter.
Di balik keindahan Goa Ratu, tersembunyi sebuah misteri yang masih dipercaya oleh sebagian masyarakat. Konon, Goa Ratu merupakan istana siluman dan sering dipakai sebagai tempat pertemuan raja-raja siluman. Kepercayaan itu semakin seram karena adanya batu Ganda Mayit. Konon, batu itu mengeluarkan bau seperti mayat pada malam-malam tertentu, seperti malam Jumat Kliwon. Batu misteri lainnya adalah selendang Mayang. Bentuk batu selendang Mayang ini tinggi dan besar, dengan pilar-pilar di sekelilingya. Batu ini sebenarnya stalakmit yang terbentuk ribuan tahun lalu. Terletak di tikungan goa-salah satunya menembus ke Laut Selatan-, batu ini dipercaya bisa mengeluarkan cahaya pada malam-malam tertentu pada bulan Syuro. Konon, batu selendang Mayang ini dipercaya bisa memudahkan dalam mencarikan jodoh.
Selain goa Ratu, ada juga Goa Merah. Disebut Goa merah karena dindingnya berasal dari bebatuan berwarna merah. Dan pada tahun 1960-an, digunakan juga untuk pembantaian PKI. Sering disebut juga lubang buaya kedua. Sayangnya kami tidak sempat berkunjunjung ke goa ini. hiks
Sebenarnya, perjalanan kami berakhir disini. Mau tidak mau, kami harus kembali ke Cilacap untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. Tapi ternyata masih ada satu obyek lain yang belum dibahas. Yup, benteng yang ada di pulau Nusakambangan.
Dengan Selat Segara Anakan yang bergelombang tenang-karena terhadang Nusakambangan- maka memudahkan kapal-kapal untuk merapat ke Pulau Jawa, tepatnya di Cilacap. Letaknya yang strategis itulah kemudian Portugis membangun Benteng Karang Bolong (Fort Karang Bolong) antara 1837-1855. Benteng ini kemudian direbut oleh kolonial Belanda.
Benteng ini berada di kaki pantai timur laut Nusakambangan dan dapat dicapai sekitar 20 menit dari dermaga Wijayapura. Memiliki lua sekitar 6000 m2, benteng yang terletak di kawasan hutan lindung ini memiliki tiga benteng utama. Salah satu bangunannya memiliki tiga lantai di permukaan. Di benteng ini terdapat ruang rapat besar serta dilengkapi meriam. Sedang dua benteng lainnya terdiri dari 2 lantai di permukaan.
Secara keseluruhan, benteng ini juga memiliki dua lantai di bawah tanah. Seperti layaknya benteng-benteng lainnya, benteng ini memiliki sejumlah ruangan, seperti barak prajurit, tahanan, ruang rapat, ruang penyimpanan amunisi dan lainnya. Benteng ini memang strategis karena bisa mengawasi jalur masuk ke Pulau Jawa-tepatnya sekarang menuju Pelabuhan Tanjung Intan, yang terdapat antara Benteng Pendem di Cilacap.
Bangunan yang terbuat dari batu bata berlapis aspal ini masih terlihat sangat kokoh. Hanya saja, sebagian besar bangunannya terlilit akar pohon yang banyak terdapat di seputaran benteng. Disarankan untuk membawa alat penerangan atau lebih baiknya headlamp bila ingin berjalan-jalan menelusuri lorong yang berada di bwah tanah. Konon, ada jalan bahwa laut yang menghubungkan benteng ini dengan benteng Pendem yang berada di seberang pulau.
Yang jelas, berada di benteng ini bisa melihat pemandangan laut dengan ombak besar menghantam pasir putih yang mempesona. Tertarik untuk berkunjung ke Nusakambangan? Nah, pilih hari libur karena perjalanan wisata hanya diijinkan pada hari libur. Dan anda tinggal memilih tempat wisata yang menjadi prioritas karena jarak satu dengan lainnya relatif jauh dan sebagian perjalanan hrus dilalui dengan jalan kaki.
Asyik kan? Kalau ada yang ngajak, Kelana mau deh kembali ke pulau ini. Masih sangat banyak tempat yang perlu untuk dikunjungi. Hehehe ... habis ini kemana lagi ya?

Fan Fiction - Crying Out

11.00.00 14 Comments

Fan Fiction - Crying Out

Author: Elang Kelana
Rating: teen
Genre: heartbroken
Main Cast: CN Blue - Lee Jong Hyun

Still I wake up alone.
Sunshine in my eyes
Coffee keeps me warm
Look at me in the mirror.
As the tears roll down
Laughing at myself
Kupejamkan mata sejanak, menikmati aroma kopi yang masih mengepul dari cangkir yang kupegang di tangan kiriku. Satu teguk, dua teguk ... kusesap dan hangatnya perlahan merasuk ke dalam sel-sel tubuhku yang dingin. Ya dingin, tentu saja. Seperti biasa aku masih terbangun sendirian. Menikmati kopi hitam favoritku, sambil memandang ke laut lepas dari jendela kamarku. Setidaknya alam masih bersedia menemaniku, menunjukkan pesonanya dalam diam yang semakin menjeratku ini.
Kalau kau bertanya kenapa aku melakukan ini, setidaknya aku tahu, ini jauh lebih baik daripada membuat orang lain repot mengurus jasadku jika sudah tidak ada nyawa lagi disana. Masih lebih baik menarik diri dari semua hiruk pikuk dan kesibukan di luaran sana. apakah ini yang disebut melarikan diri? Entahkan, aku sendiri tidak peduli.
Kutatap wajah sayuku di cermin yang membisu di pojok ruangan.
Just an empty heart.
What else is in the life?
What’s gone wrong?
I am not sure in my life
Aku masih normal, benar aku masih sangat normal tentunya. Buktinya sampai hari meski aku berniat untuk bunuh diri, tidak satupun hal kulakukan untuk menyakiti diriku sendiri. Aku hanya kesepian dan butuh sendirian.
Kupandangi seonggok gitar di sisi ruangan, bersandar ke dinding. Dulu, dulu sekali, benda berlekuk eksotis dengan deretan senar itu sangat menarik perhatianku. Bahkan kuhabiskan sebagian besar masa sekolahku dulu di tingkat atas dengan memainkan benda itu dan membawanya kemana-mana selagi waktu bebasku. Tentu aku masih sempat mandi dan makan, tidur pun benda itu terbaring di sebelahku. Mungkin kau berpikir jika aku jatuh cinta pada benda itu? Atau bahkan aku sudah menganggapnya sebagai istriku? Lupakan imajinasi konyol ini. Kadang aku memang suka berimajinasi seperti ini.
Crying out my life.
Crying out like a crazy
I don’t know what I can see more.
Nobody knows
Crying out my life.
Crying out like a crazy
I don’t know what I can see more.
Nobody knows
Sudah nyaris seminggu aku bertahan menyendiri di rumah pantai yang cukup terpencil ini. Kutinggalkan hiruk pikuk Seoul yang meriah dan semakin semarak di malam hari. Kutinggalkan teman-teman satu band sekaligus satu asramaku. Saat Min Hyuk atau Yong Hwa-Hyong bertanya, aku hanya menjawab dengan senyuman. Ya, sebuah senyuman hampa. Hanya Jung-Shin, si maknae itu yang menyadari betul apa yang tengah terjadi padaku.
Kalau kau bertanya kenapa, rasanya aku benar-benar berat harus menceritakannya. Bukankah kau punya ponsel pintar? Buka saja, dan kau akan menemukan alasanku seperti ini sebagai trending topik yang dibicarakan banyak orang di luar sana. Untung saja setelah jadwal padat kami tahun kemarin, ada jeda sekitar dua minggu bagi kami untuk beristirahat sejanak. Yong Hwa-Hyong pasti menyempatkan pulang ke rumahnya. Diam-diam dia masih sangat anak-mami, meski di luar dia adalah sosok leader sekaligus kakak bagi kami. Lalu Min Hyuk dan Jung Shin, mereka jelas punya kesibukan sendiri, dan tidak akan kuceritakan disini.
Still I stand here alone.
Always in the dark
Calm all around me
Nobody beside me.
Like a blast of wind
All are passing by me
Kosong, benar-benar kosong. Aku memilih menyendiri untuk meredakan semua gemuruh dalam hatiku. Tapi jika kuingat lagi, ini justru membuatku semakin tertatih. Apakah keputusanku untuk menyendiri adalah sebuah kekeliruan? Aku tidak menampik jika alkohol bisa sedikit mengalihkan perhatianku. Tapi aku lebih memilih tidak menenggaknya. Aku masih menginginkan otakku berpikir normal, tidak dibawah pengaruh alkohol yang bisa membuatku bertindak semakin tidak masuk akal.
Ah ya, benar. Kau pasti berpikir aku aneh. Di satu sisi, aku benar-benar ingin melakukannya. Melupakan semua yang ada di dalam hatiku sekarang ini. Gemuruh yang ada di dadaku sekarang ini. Tapi, entah kenapa, egoku yang lain menantangku untuk tetap bersikap wajar dan waras. Benar, waras.
Gelap dan kosong, itu yang sering kualami. Entah kenapa. Meski di sekelilingku mereka tersenyum, tapi aku tidak bisa menampik kenyataan jika kekosongan ini terus menggerogoti hatiku. Meski awalnya dulu itu hanya lelucon anak-anak lain, tapi lama kelamaan lelucon itu pun masuk ke dalam hatiku. Dan kini, saat semua lelucon itu sudah bosan mereka lakonkan untuk menggodaku, aku merasakan kehilangan yang sangat.
Just an empty heart.
It makes me lose my mind
What’s gone wrong?
I am not sure in my life
Benar. Aku harus tetap waras. Apapun yang terjadi. Biar terdengar egois dan nekat. Tapi ini hidupku. Apapun yang terjadi, aku harus tetap melanjutkannya. Bukan demi orang lain, bukan pula demi fans yang rela menunggu kembalinya diriku di Seoul sana. Tapi, demi diriku sendiri, demi hidup yang sudah kuraih hingga sejauh ini.
Terdengar melow memang. Atau mungkin mirip dengan wanita? Tapi kepalaku masih memaksaku untuk bersikap selogis mungkin, dan mengesampingkan semua ego serta perasaan. Bukankah ini hidup yang kupilih sejak beberapa tahun silam? Menjadi pusat perhatian dan kehilangan separuh area pribadiku? Aku tahu konsekuensinya dan aku harus siap dengannya. Bukankah itu dulu yang kukatakan saat aku mengatakan ‘iya’ dan membubuhkan tanda tanganku di atas kertas kontrak, di depan CEO-nim?
All I Know, that is life…
Still I sleep here alone.
It’s same as always
Another day done
Kuletakkan cangkir kopiku, lalu beranjak membasuh wajahku. Air mata dan apapun yang ada di wajah ini harus segera kuhapuskan. Gitar yang bersandar di dinding pun seolah tersenyum menyambutku, pemiliknya yang akan segera memeluknya lagi. Segera, setelah mengepak beberapa lembar pakaian yang kubawa ke tempat ini, segera kupacu mobilku. Kali ini tujuanku sudah jelas, kembali ke Seoul. Kembali membangun mimpiku. Kembali ke kehidupan nyata yang tidak lagi sekedar angan. Patah hati, bukankah itu hal yang biasa terjadi? Dan bisa terjadi pada semua orang?
Kubuka kaca mobil di samping kemudi. Semilir angin membelai wajahku yang baru saja tersapu air, dingin dan segar. Jadi, seperti ini rasanya bebas? Tanpa sadar, kudendangkan nada-nada sambil sesekali berhenti di sisi jalan. Ya, aku menyetir sambil menuliskan not-not di partitur yang sengaja kuletakkan di kursi yang ada di sampingku.
Crying Out
Tanpa sadar, sebuah lagu lengkap dengan syairnya sudang lengkap tercipta saat aku kembali singgah di studio. Selamat kembali, Seoul, sapaku pada gedung di depanku. Aku berharap, semua akan kembali seperti semula dan baik-baik saja.
Setelah memarkir mobil, sempat kutengok sejenak ponselku. Trending topik disana masih sama seperti beberapa hari yang lalu.
Dikonfirmasi, SNSD-Yuna adalah kekasih aktor Lee Seung Gi.
Dan aku ... hanyalah pengagum rahasianya.

Kelana’s note :
Sekali lagi Kelana tegaskan kalau fan-fiction ini adalah fiksi. Kelana sengaja mengambil tema Lee Jong Hyun-Yuna couple yang pernah booming beberapa waktu yang lalu. Kelana mengambil sudut pandang Lee Jong Hyun yang ternyata menaruh hati pada Yuna, tapi tidak bisa mengungkapkannya. Dan Jong Hyun semakin patah hati saat tahu jika Yuna sekarang menjadi kekasih Lee Seung Gi. Patah hati ini yang kemudian menginspirasi Jong Hyun menciptakan lagu Crying Out. Sekali lagi ini fiksi. Kelana hanya terinspirasi oleh lagu Crying Out yang sangat menyentuh hati dan melow.
Maaf juga jika penggambaran karakter Jong Hyun tidak kuat. Kelana mencoba menggali sisi lembuat Jong Hyun disini, yang frustasi tapi tetap berusaha untuk logis. Maaf juga kalau terlalu feminim, hahaha karena biasanya cowok lebih nekat dan menanggalkan logika jika menyangkut masalah cinta.

INSPIRASI - Makanan yang Terlalu Imut Untuk Dimakan

11.30.00 13 Comments
Apa jadinya jika makanan yang seharusnya disantap justru terlalu sayang untuk dinikmati lantaran terlalu imut dan menggemaskan? Seperti inilah hasil kreasi unik para kreator omelete yang berhasil menyulap makanan itu menjadi sangat menarik dan sangat sayang untuk dimakan. Berikut beberapa gambarnya.
Omelete doggy dengan selimut di atasnya yang manis

Duh beruang lucu gini, lagi tidur pula. Tega mau makan?

Kalau bebeknya dibayangkan sama bebek bakar masih masuk lah ya. Tapi kalau pikachu seimut ini? ga tegaaaaa

Tu kan, beruangnya aja mau makan akur. Sini masih rebutan juga?

Aduh lucunya. Pengen meluk aja deh, ga jadi makan

Makanan sehat yang lengkap sih. Tapi ... apa iya, mau dimakan juga? Sayang tauk!!!

FLASH FICTION - Masih bolehkah kumiliki kesempatan ini?

11.00.00 15 Comments

             Ponsel di sebelahku bergetar, tetapi tanganku urung menjangkaunya. Tanpa melihatnya pun aku tahu itu dari siapa. Sudah hampir sebulan ini, nama itu dan pesan-pesannya memenuhi inbox ponselku. Bukan, aku bukan tidak peduli padanya. Aku hanya tidak tahu cara bersikap padanya.
Siang itu, ya siang itu ia memintaku. Bukan menjadi kekasihnya, bukan sama sekali. Tetapi menjadi calon istrinya. Apa yang sebenarnya ada di pikiran seorang anak usia 18 tahun itu?! Tetapi itu lima tahun silam. Lima tahun yang akhirnya berlalu, tanpa sua dan sapa. Kecuali perpisahan atas nama persahabatan.
Anganku melayang pada pesan-pesan di inboxponselku hampir sebulan ini. Keresahannya, usaha kerasnya, cara dia meyakinkan, kesungguhan dan ketulusannya. Aku ingin meminangnya. Kami lulus dari jurusan yang sama dan kini ia teman sekantorku.Pesan selepas shubuh itu membuat ponsel di tanganku terjatuh tiba-tiba. Tanganku gemetar. Terseok aku mencoba meraih keping-keping kesadaranku. Dadaku sakit, ngilu itu muncul entah darimana datangnya. Kenapa aku mendadak seperti ini? Ada apa sebenarnya denganku?
Aku tidak bisa memberikan banyak pertimbangan. Tanpa pernah tahu apa ini cukup adil untuknya atau tidak, tapi hanya ini yang bisa aku tulis. Atau, aku bahkan tidak cukup adil pada diriku sendiri?
Ia berkeras tak mengijinkanku menunggunya, tanpa alasan jelas. Sungguh, begitu burukkah aku? Aku sungguh-sungguh padanya. Sama sekali tak ada niat dalam hatiku untuk mempermainkan apalagi menyakitinya. Ia sahabatku, dan sekarang ia membutuhkan pertolongan dariku. Tapi apa dayaku, yang hanya seorang yang lemah. Pesan yang harus aku balas sambil menghembuskan napas berat tertahan.
Lebih baik kamu minta pendapat dari mereka, yang jauh lebih dewasa dan punya lebih banyak pengalaman dibanding aku. Kurangkai kata-kata itu dengan mata berkaca-kaca. Ada apa sebenarnya denganku? Sungguh, berdosakah aku seperti ini? Sementara ia, begitu tulus ingin memperjuangkannya.
Ponsel di sisiku kembali bergetar, kali ini memaksaku meraihnya. Kubuka keypad lock dan masuk ke inbox. Semua, sederet nama dan nomer yang tidak asing lagi. Sekarang aku tahu alasannya. Ia sedang menjalani pengobatan atas penyakitnya. Dan ia sama sekali . . . tak mengijinkanku menunggu. Pertahananku jebol juga. Kerling bening akhirnya membuat mataku kabur.
 Aku boleh minta tolong?  Sms-nya datang setelah nyaris dua jam tanpa ada balasan yang kuketik untuknya.
Ya, apa yang bisa kulakukan untukmu? Tertatih lagi-lagi aku mengetikkannya.
Jadi istriku . . .permintaan keduanya.
Aku . . . ponselku mendadak padam. Temaram lampu tiba-tiba di kamarku bagai gayung bersambut. Masih bolehkah kumiliki kesempatan ini?

Written by Kelana