Results for Jung Yong Hwa

Beberapa hari menjelang 22 Juni



Sebuah pesan masuk ke ponsel Mr.Lee. Apa yang sedang kau lakukan? Bagaimana persiapan konsermu?



Mr.Lee tersenyum memandangi pesan di ponselnya itu. Tanpa melihat siapa pengirimnya pun ia sudah paham, apalagi dengan emot berbentuk ‘dragon’ di akhir pesan. Mr.Lee tidak membalas pesan itu. Ia justru mengambil gambar dirinya yang masih mengkilap oleh keringat.



appy bDay 01



Mrs.Lee gelisah karena pesan yang dikirimnya tidak kunjung dibalas. Akhirnya ia memeriksa akun media sosialnya. Garis bibir yang tadinya tertarik ke bawah pun segera berubah hingga tawanya terdengar sampai luar ruang ganti saat menyaksikan gambar di depannya itu. Kau benar-benar norak, Ujarnya mengetik pesan. Saat itu staylist-nya masuk dan bersiap menata rambut dan make-upnya. Mrs.Lee pun mematikan ponselnya.



***



Sehari sebelum 22 Juni



Hari ini jadwal Mrs.Lee tidak banyak. Setelah semua beres, ia pun segera pulang ke apartemennya. Mrs.Lee mengecek ponselnya, tapi tidak ada satupun pesan. Mrs.Lee lalu memutuskan untuk berganti pakaian dan segera membuat sup rumput laut. Tapi, bahkan setelah selesai, masih tidak ada pesan yang masuk.



appy bDay 02



Apa kau punya waktu untuk datang? Aku sudah membuatkan sup rumput laut untukmu.



Mrs.Lee kembali mengirim pesan. Ia berharap pria di seberang itu memberikan jawaban. Meski ia tahu, jadwal pria di seberang itu benar-benar padat, tapi kali ini paling tidak ia harus bisa punya sedikit waktu untuk dirinya sendiri.



Lama menunggu, tapi tetap tidak ada jawaban apapun. Bahkan, bukan jawaban di pesan pribadinya, pria itu justru mengunggah foto perayaan di tempat lain.



appy bDay 03



“Selamat ulang tahun. Aku tahu, kau pasti lelah. Kalau begitu kuhadiahkan pelukan untukmu,” ujar JJ.Lin yang jadi bintang tamu di konser malam itu.



Mr.Lee mengunggah foto di akun media sosialnya. Sebenarnya, ia tahu kalau ada seseorang yang menunggunya. Tapi … ia ingin agar wanita itu menunggu, engngng … sebentar lagi.



appy bDay 04



Foto kedua pun diunggah Mr.Lee ke akun media sosialnya. Kali ini Mr.Lee berpose dengan tangan kanan terkepal dan tangan kiri di atasnya.



Ada pesan tersirat disana, aku akan sempatkan untuk istirahat. “Semoga ia paham pesanku,” batin Mr.Lee.



***



Mrs.Lee yang kelelahan menunggu jawaban pesan akhirnya tertidur. Ia baru mengecek ponselnya di pagi hari. (masih) tidak ada pesan di folder pribadinya. Tapi, lagi-lagi justru ada gambar lain di akun media social laki-laki itu.



appy bDay 05



“Apa maksudnya itu?!” Mrs.Lee benar-benar kesal.



Ia pun segera mengirim pesan lagi. Kau benar-benar melupakanku? Huh?! Jadi begitu, kau mau membuatku marah lagi? Menyebalkan!



***



22 Juni, pagi hari



Mr.Lee kembali membuka ponselnya saat perjalanan kembali dari konsernya di Taiwan. Jadwalnya setelah ini adalah fan-meeting di Jepang pada tanggal 23 ini. Mr.Lee tidak mengatakan jika ia punya waktu sebentar untuk pulang. Tapi Mr.Lee sudah memastikan agar manager tidak memberitahukan pada yang lain. Ia hanya minta waktu beberapa jam saja dan akan memastikan tiba lagi di Jepang tepat waktu untuk acaranya yang lain.



Nit nit nut cklek. Suara pintu apartemen dibuka.



Mr.Lee melongok ke dalam. Kosong. Tidak ada siapapun. Ia mengendap-endap masuk, dan tidak juga menemukan si pemilik apartemen. “Apa dia benar-benar marah?” batinnya.



Mr.Lee bimbang. Ia ingin menunggu, tapi juga tidak punya banyak waktu karena harus segera kembali mengejar pesawat yang akan membawanya ke Jepang. Tapi baru saja Mr.Lee akan pergi, pintu apartemen kembali terbuka. Seseorang baru saja masuk.



Si pemilik apartemen, Mrs.Lee heran melihat ada sepatu di depan pintu. Tapi setelah diperhatikan, ia kenal pemilik sepatu itu. Mrs.Lee buru-buru menggani sandal rumahnya dan masuk. Ia mencari sekeliling, tapi tidak menemukan siapapun.



“Keluarlah! Aku tahu kau disini! Ini tidak lucu!” teriak Mrs.Lee akhirnya.



“Ah, jadi aku ketahuan,” keluh sebuah suara, dari arah toilet. Rupanya ia bersembunyi disana.



Tapi Mrs.Lee sudah siap menyambutkan dengan wajah ditekuk. Ia bersiap melemparkan keresek belanjaannya pada pria di depannya itu. “Kau benar-benar menyebalkan! Kenapa kau tidak jawab pesanku?!”



“Maaf, maaf. Aku … “



“Berhenti membuat alasan!” potong Mrs.Lee cepat. Ia pun beranjak ke dapur dan segera mengenakan celemeknya. “Managermu menghubungiku. Katanya kau akan mampir. Tapi karena sup rumput laut yang kemarin sudah tidak layak, aku jadi belanja lagi. Tunggulah sebentar, akan kubuatkan lagi,” pinta Mrs.Lee dengan suara lebih lunak.



“Aaaaaaah, manager-hyung benar-benar merusak rencanaku!” keluh Mr.Lee akhirnya. “Tapi baiklah.” Mr.Lee berpikir ini juga bukan hal buruk. Ia pun beranjak mendekati Mrs.Lee yang bersiap memotong sayuran, lalu menelusupkan tangannya ke celah tubuh Mrs.Lee. “Aku akan menunggu.” Lalu mendaratkan kecupan di bibir Mrs.Lee



“Hei, lepaskan! Kau tidak mau tanganku tergores oleh pisau ini kan?” protes Mrs.Lee



“Satu kecupan lagi?” rengek Mr.Lee



Mrs.Lee membalas rengekan itu dengan mata mendelik tajam.



Kelana’s note:



Maaf kalau nggak romantic. Sampai hari ini Kelana masih susah bikin cerita romantic. Jadi kalau terlalu jauh dari ekspektasi, mohon dimaafkan. Sekali lagi, cerita ini fiksi, serius ini fiksi. Tapi kalau yang percaya ini bukan fiksi, ya nggak apa sih.



appy bDay 06



Cerita ini didekikasikan untuk Mr.Lee dan fans Dooley Couple. Selamat ulang tahun untuk Mr.Lee Shin a.k Dragon-boy a.k O-Yong #DilemparSandalFans



Terimakasih untuk para pengunggah gambar dari berbagai sumber.



Cr.owner gambar masing-masing.

Bening Pertiwi 14.34.00
Read more ...

Fan-fiction Dooley Couple’s Side Story. Ada yang kangen dengan postingan tentang Dooley Couple? Atau mampir ke blog ini karena ‘nyasar’ dan nemu postingan fan-fiction tentang mereka? Kalau begitu kita ada di perahu yang sama.



Tapi kalau dirunut ke belakang, sepertinya sudah cukup lama juga Na nggak buat postingan tentang mereka ya. Bahkan momen ‘Hologram’ pun Na lewatkan. Bukan, bukan karena Na udah nggak jadi shipper mereka, Cuma kesibukan aja yang terpaksa mengalihkan dunia Na (alesan).



Dooley Side Story 01



Yang kangen momen mereka, maka kita boleh berbahagia dengan adanya ‘momen’ Baeksang Art Award belum lama ini. 2011, 2012 dan akhirnya 2015 bunga kembali diberikan untuk nona Park. Aih, si o-yong tea ini memang pandai benar menyenangkan hati fans. Tapi, eh tapi, posting kali ini bukan tentang mereka. Terus?



Dooley Side Story 01x



Jadi begini, kalau tahun 2009 lalu, Dooley couple ini tidak dipertemukan dalam You Are Beautiful, maka mungkin kita tidak akan berada di perahu yang sama. Sukses drama satu ini membuat beberapa negara lain juga membuat versi mereka. Sebut saja salah satunya di seberang lautan, tetangga sebelah, Jepang. Di Jepang, YAB dibuat versi mereka yang judul ‘Ikemen desu Ne’.



Nah, disini Na pengen ngebahas apa sih kesamaannya. Ternyata, berlaku ‘kutukan’ SLM disini. Inget pasangan Hua Ce Lai dan San-Chai yang nggak bersatu di drama tapi bersatu di dunia nyata? (meski mereka akhirnya putus) Nah, ini juga terjadi di Ikemen desu Ne. Jadi, belum lama ini ada berita kalau sang SLM, Fujigaya Taisuke diketahui kencan dengan sang LF-nya, Takimoto Miori. Mereka memang nggak bersatu di drama, tapi pada akhirnya bersatu di dunia nyata. Aiiih, betapa senangnya para fans.



Dooley Side Story 03



Balik ke korea. Ternyata SLM-nya YAB juga dikenal dekat dengan sang LF-nya. o-yong dan nona Park—you know who—. Tu kan, artinya kutukan SLM berlaku. Sayangnya, dunia hiburan di korea tidak seramah jepang untuk urusan ‘couple’. Jadi, ya kedekatan o-yong dan nona Park akhirnya Cuma jadi sebatas ini. Kedekatan mereka yang plus-plus Cuma ada di otak para fans. Kenyataan? Entahlah, Cuma mereka berdua yang tahu.



Aiiih Dooley couple emang manis bener deh. Na suka aja cara mereka saling peduli dan perhatian pada yang lain, sebagai teman, sebagai orang yang bekerja di industry yang sama. Dan sepertinya sudah jadi kesepakatan (tidak tertulis) kami, para shipper di forum, kalau melihat mereka sebagai couple-friend lebih asyik dibanding maksa. Kita sepakat untuk tetap mendukung keduanya, baik sebagai pasangan maupun sebagai individu.



Pilihannya Cuma tiga. Pertama, kalau benar mereka kencan (nyata) apalagi lanjut sampai nikah, maka itu hadiah terkeren untuk para shipper. Kedua, kalau mereka pada akhirnya bukan couple, dan Cuma teman yang saling mendukung, maka kami para shipper juga terima dan akan tetap mendukung persahabatan mereka dan juga secara individu. Pilihan ketiga, kalau misal mereka pada akhirnya tidak bersatu dan menemukan pasangan masing-masing, maka kami akan tetap terima dan juga akan ikut bahagia melihat mereka bahagia dengan pasangan masing-masing. Nah loh. Simple kan? Nggak usah repot atau ngotot siapa harus dengan siapa.



Dooley Side Story 02



Toh juga mereka masih sama-sama muda. Karier masih panjang. Dan masih ada banyak kemungkinan yang bisa saja terjadi besok, lusa atau bertahun ke depan. Yang penting, tetep enjoy dan nikmati interaksi mereka saja, jadikan hiburan. Nggak usah ngotot apalagi maksa, dan memaksakan diri percaya.



Just enjoy to be Dooliers, and keep support them.



Dooley Side Story 04



Oh ya, selamat juga deh buat bang Fujigaya Taisuke dengan Takimoto Miori. Aih, mereka pasangan yang manis. Na juga kena kutukan SLM deh. Soalnya setelah nonton Ikemen desu Ne, Na juga jadi berburu drama-nya si abang yang anggota boyband KissMyFt (ini bener nggak nulisnya gini?) ini.



#catatan



Eh nggak jadi Fan-fiction ya? Gomene, #deepbow. Ini Cuma postingan curhat. Kalau setuju, silahkan ikut komentar. Kalau nggak setuju, ya udah. Nggak usah ngajak ribut atau memaksakan pendapat. Please respect other perspective.



cr. @unleashthegeek



Bening Pertiwi 14.39.00
Read more ...

Author: Elang Kelana



Rating: adult



Genre: friendship-love



Main Cast: Jung Yong-Hwa, Lee Jung-Shin, Lee Jong-Hyun, Jung Hae-In



Konser One Fine Day



Selesai menyanyikan lagu terakhir, Yong Hwa membungkuk mengucapkan terimakasih ke arah penonton. Ia lalu melambai pada mereka dan berjalan keluar panggung. Konser hari ketiga, sekaligus hari terakhir di Seoul berakhir dengan sukses.



2.1



Yang tidak terduga, bahkan rekan sesama CN Blue, Lee Jong Hyun memberikannya kejutan dengan naik ke atas panggung dan bernyanyi bersama dengannya. Ia harus mengucapkan terimakasih banyak pada mereka, Jong Hyun, Jung Shin dan juga Hae in-Hyong yang sudah datang. Jangan tanya Min-Hyuk kemana ya.



“Selamat, Yong Hwa!” Jae in menyambut Yong Hwa di depan ruang ganti. Disana juga sudah ada Jung Shin dan juga Jong Hyun.



“Ah, terimakasih, Hae in-Hyong. Kau bahkan sempat datang, padahal masih sibuk dengan drama barumu,” balas Yong Hwa. “Bagaimana, semua lancar?”



“Tentu saja. Kau tidak melihatnya? Sekarang aku sudah lebih populer!” ujar Hae in, sok keren. “Ah, bagaimana kalau satu gambar?” pintanya kemudian.



Jung Shin lalu menawarkan diri untuk mengambil gambar mereka.



Setelahnya, bergantikan Jong Hyun dan Jung Shin memberikan pelukan selamat pada Yong Hwa.



“Ah, Yong Hwa-Hyong, jangan lupa bersihkan badanmu nanti!” canda Jung Shin yang membuat Yong Hwa pura pura kesal.



“Ya! Kau ini!” protes Yong Hwa.



2.2



Yong Hwa kemudian masuk ke ruang ganti dan mengganti kaos-nya yang sudah penuh dengan peluh. Setelah ini ia masih punya acara pesta bersama para staf dan semua orang yang membantunya dalam konser ini.



Sementara itu, Jong Hyun, Jung Shin dan berniat pergi sebelum sebuah suara menghentikan mereka. Yong Hwa.



“Jong Hyun-ah, tunggu!” ujar Yong Hwa. Lalu melangkah mendekati mereka semua. “Kudengar kau menerima tawaran itu?”



Jung Shin dan Hae In menatap tidak mengerti, ke arah Jong Hyun, mencari jawaban disana.



“Ah, benar. Aku menerimanya,” aku Jong Hyun.



Yong Hwa mengulurkan tangannya menepuk pundak Jong Hyun, “Kalau kau butuh saran, kau boleh menghubungiku. Belajarlah dari Hyongmu ini!” ujar Yong Hwa. Ia tersenyum lalu beranjak kembali ke ruang ganti.



Sementara itu, Jung Shin yang sederi tadi sudah gatal ingin bertanya, akhirnya mendesak Jong Hyun untuk mengaku, “Apa maksudnya tadi?”



Jong Hyun memamerkan lesung pipinya. Wajah putih serupa vampire miliknya bersemu merah, “Aku menerima tawaran untuk menjadi pasangan di We Got Married season ini,” akunya.



“Apa?! Kau serius, Hyong?!” Jung Shin nyaris tidak percaya. “Lalu, siapa pasanganmu? Apakah nuna?” tembak Jung Shin.



jonghyun-gong-seung-yeon_1425546301_af_org



“Tentu saja tidak! Aku bisa dihajar Yong Hwa-Hyong kalau jadi pasangan nuna!” ujar Jong Hyun, mengacu pada nona Park.



“Lalu?” Jung Shin masih penasaran.



“Belum pernah bertemu, dan tidak tahu namanya.”



“Ah, benar! Tentu saja kau tidak tahu namanya. Seperti dulu, waktu Yong Hwa Hyong. Jadi, maksud kalimat Yong Hwa Hyong tadi … “ Jung Shin menggantung ucapannya.



“Benar. Aku harus banyak belajar darinya soal satu ini,” ujar Jong Hyun.



“Wah, kau benar-benar beruntung, Jong Hyun. Aku iri padamu!” puji Hae In. “Kalau suatu saat punya kesempatan seperti itu, aku tidak akan menyia-nyiakannya,” ujar Hae In pula.



***



Setelah memberikan nasehat pada Jong Hyun, Yong Hwa kembali ke ruang ganti. Ia juga tidak yakin, apakah itu nasehat atau sekedar refleksinya. Setiap langkah yang ia ambil waktu itu, tentu saja meminta konsekuensi. Bahkan saat lagu yang menjadi theme song mereka di acara itu, pertama kali di perdengarkan pada nona Park.



Yong Hwa tersenyum. Ia memandangi senyum nona Park yang ada di halaman desktop ponselnya. “Senyum itu milikku!”



Kelana’s comment:



Lagi semangat nih, jadi bikin FF sekaligus dua. Ini kisah fiksi, tapi ada faktanya:




  • Jong Hyun benar menerima tawaran untuk tampil di reality show We Got Married, dan pasangannya adalah seorang aktris pendatang baru.

  • Episode pertama We Got Married Jong Hyun syuting pada 2 Maret, dan akan tayang mulai 14 Maret

  • Jong Hyun, Jung Shin dan Jung Hae In memang benar datang ke konser Yong Hwa pada hari kedua dan ketiga, bahkan sempat berfoto bersama Yong Hwa

  • Jong Hyun akan sibuk dengan WGM serta dramanya pada Mei/Juni mendatang. Di drama barunya, Jong Hyun akan berperan sebagai vampire. Entah kentapa, genre satu ini sedang tenar di korea sana. Dan lagi, wajah putih pucat Jong Hyun benar-benar cocok dengan peran satu ini, hmmm

  • Lalu Jung Shin sibuk dengan kegiatannya menjadi model, MC dan tampil di Off School

  • Sementara itu, Jung Hae In juga sibuk dengan drama barunya, Blood. (ah, kenapa Hyong satu ini benar-benar tampan)

  • Foto-foto di atas diambil dari forum Dooley Couple di soompi, website Koreanindo dan juga twitter resmi Yong Hwa (@JYHeffect) dan twitter resmi Jung Hae In (@ActorHaein)

Bening Pertiwi 14.49.00
Read more ...

Author: Elang Kelana


Rating: adult


Genre: friendship-love


Main Cast: Jung Yong-Hwa, nona Park



Hari ke-2. Masih tanpa kehadirannya.


Konser tunggal debut solo Jung Yong Hwa – One Fine Day



uyeonhido geureoke uri sijakdoennabwa


cheoeumen sarangilkkeorago


kkumedo mollanneunde


geuge sarangiljuriya


the beginning started coincidentally for us


at first, I’d never knew this would


be love even in my dream,


but it is


 1.1


Hari ini hari kedua. Dan masih sama seperti hari pertama, kemarin. Seluruh tempat duduk di ruangan sudah penuh. Ada sebuah rasa haru tersendiri yang hadir dan menggelitik. Ya, tentu saja dia mencuri waktu yang masih menyempatakan diri mengintip ke area penonton, sebelum stylish-nya mulai ribut dan protes karena katanya tatanan rambutnya belum selesai.


“Ya! Bisakah kau kembali sekarang!” tegur manager Hyong di belakangnya.


simjangi mag jakkuman
dugeun dugeun georigo
nal bomyeon misoman heureugo
ni mamdo moreuge
nal saranghage doengeoya


your heart keeps
going thump thump
you keep smiling
at me and starting to
love me without even realizing it.


 


neon naege banhaesseo banhaesseo
dalkomhan nae sarange noga beoryeosseo
neon naege banhaesseo banhaesseo
hwanghorhan nae nunbiche chwihae beoryeosseo
See my eyes neon naege ppajyeosseo
See my eyes neon naege banhaesseo


you have fallen for me, fallen for me,
melted in my sweet love.
you have fallen for me, fallen for me,
mesmerized by my charming gaze.
see my eyes you fell for me
see my eyes you have fallen for me


 1.2


“Apakah kalian menyukainya?” tanya Yong Hwa dari atas panggung. Satu lagu lagi baru saja selesai dinyanyikannya. Ia perlu menarik nafas, mengambil air dan membasahi tenggorokkannya sebelum bersiap menyanyikan lagu berikutnya.


“Ya!!!” teriakan dari seantero ruangan membuat semangatnya kembali.


Dan kali ini … lagu yang akan membuat banyak orang kembali bertanya atau malah berasumsi soal kami. Ya, kami. Benar saja, kami. Yong Hwa dan gadis itu


sarangeun neul gabjagi
unmyeong cheoreom onabwa
eoneunal chajaon sonagi cheoreom
nal jeogtyeonohgo geuge sarangil jurya


love always comes
unexpectedly like destiny.
it soaked me like shower
I’d never know it was love.


nungamado jakkuman mundeug mundeug tteoolla
ppargaejin eolgureul bolttaemyeon
nimamdo moreuge
nal saranghage doengeoya


even eyes closed,
i occur to you from time to time.
whenever you see your face blushing,
you fall in love with me without even realizing it.


 1.3


YongHwa memulai lagu itu dengan gaya lembut. Suara pelan penuh penghayatan, serta wajah serius di depan mic. Tangan kanannya menggenggam mic, sementara tangan kirinya mulai mengayun meminta gelombang dari arah penonton.


Disusul kemudian, teriakan dari segenap penjuru ruangan menyambutnya. Sebuah semangat, sebuah harapan dan keinginannya. YongHwa mencari di arah penonton, sekali lagi. Meski ia tahu, gadis itu tidak akan datang. Lebih tepatnya, tidak bisa datang. Atau mungkin saja, belum bisa datang saat ini. Sama seperti ia belum bisa membawa kisah mereka di bawah cahaya yang lebih terang, kecuali atas nama persahabatan.


Reff membuat seisi ruangan semakin panas dan semarak. YongHwa tinggal membalik mic-nya ke arah penonton, dan membiarkan mereka melanjutkan nyanyiannya. Sementara YongHwa menyodorkan telinga kirinya, menikmati setiap ketukan nada yang dihembuskan ribuan suara seisi ruangan. Suara yang segera memenuhi rongga dadanya. Suara yang ingin sekali ia katakan, untuk menyampaikan sebuah kerinduan.


Yon Hwa mengambil sticky note warna merah dengan gambar hati dari balik saku jeans-nya, lalu menempelkan pada pipi kiri dan kanannya, “Apakah kalian tertarik padaku?!” teriaknya ke arah penonton yang disambut teriakan tidak kalah keras.


neon naege banhaesseo banhaesseo
dalkomhan nae sarange noga beoryeosseo
neon naege banhaesseo banhaesseo
hwangholhan naenunbiche chwihae beoryeosseo
See my eyes neon naege ppajyeosseo
See my eyes neon naege banhaesseo


you have fallen for me,
fallen for me, melted in my sweet love.
you have fallen for me, fallen for me,
mesmerized by charming gaze.
see my eyes you fell for me
see my eyes you have fallen for me


Sayangnya, jawaban yang diberikan untuknya adalah, “Tidak!”


Wajah Yong Hwa berubah keruh, tapi sebentar kemudian senyum kembali terbit di wajahnya yang mulai dipenuhi peluh. “Kalian mau lagi?!” ujarnya menggoda para penonton yang sebagian besar kaum hawa itu.


“Lagi! lagi! lagi!” teriakan itu terdengar jauh lebih keras dari sebelumnya.


nado neol saranghae saranghae
ije neol saranghanda gobaekhargeoya
nado neol saranghae saranghae
nae mami saranghanda marhago isseo


i fall in love with you too now
i will confess i am in love with you.
i fall in love with you too
my heart says i am in love with you.


Yong Hwa kembali menggenggam mic-nya, dan mulai bersenandung. Kali ini matanya terpejam. Tentu saja terpejam. Bukan hanya menghayati lagu yang tengah ia nyanyikan. Tapi mengingat semua hal manis yang pernah ada bersama lagu ini. Menikmati setiap getar nada-nadanya membasahi kerinduan yang mengalir dalam aliran darahnya. Menciptakan debaran yang tidak bisa sembarang orang bisa mendengarkannya, kecuali gadis itu.


Musik berhenti, “Apakah kalian suka?!” tanya Yong Hwa lagi. Stycky note warna merah berbentuk hati masih menempel di pipinya.


“Lagi! lagi! lagi!” teriakan dari arah penonton justru semakin keras.


See your eyes naman barabwajwo
See your eyes nan neoreul saranghae
(See my eyes) i sigani jinado yeongwonhi
(See my eyes) nado moreuge neon naege banhaesseo


see your eyes just look at me
see your eyes i love you
(see my eyes) forever and ever even after time passes
(see my eyes) without knowing it you have fallen for me


Yong Hwa tersenyum. Ia tidak punya pilihan. Diraihkan kembali mic, dan mendendangkan sekali lagi lagu yang selalu membuat hatinya terisi oleh rasa tergelitik yang aneh.


Dan tidak lupa, stycky note warna merah berbentuk hati kembali tertempel dengan manis di pipinya. Rasanya, ingin sekali ia menyanyikan lagu ini, untuk kesekian kalinya, di depan gadis itu.


***


Konser sudah selesai. Yong Hwa meninggalkan panggung sambil melambai ke arah penonton. Ia mengucapkan terimakasih banyak pada mereka yang sudah datang kesana, menikmati setiap nada yang ia dendangkan, memanjakan indera pendengaran mereka.


1.4


Yong Hwa menuju ruang ganti, dan langsung mencari ponselnya. Tidak ada pesan baru. Tapi, baru saja Yong Hwa akan beranjak pergi untuk bergabung di pesta usai konser, ponsel itu mendendangkan dering khusus. Dering yang Yong Hwa kenali sebagai dering pesan dari rekan-rekannya di CN Blue. Kali ini dari Jong Hyun.


Hyong, lihat tautan ini. ujarnya sambil memberikan tautan khusus di bawahanya.


Yong Hwa mengklik tautan itu. Dan ternyata foto-foto dirinya dengan stycky note berwarna merah bergambar hati sudah bertebaran di dunia maya. Yong Hwa tersenyum.


Pesan baru dari Jong Hyun, aku juga memberikan tautan itu pada nuna. Disertai emot devil di bawahnya.


Sesaat kemudian ponselnya berdering. Kali ini bukan pesan, melainkan panggilan masuk. Yong Hwa membiarkannya hingga dering ketiga, sebelum mengangkatnya.


“Kau konyol!” ujar suara dari ujung sana, tanpa awalan apapun.


Yong Hwa tersenyum menanggapi ucapan dari seberang, “Bukannya seharusnya kau memberikanku ucapan selamat lebih dulu?” sindirnya.


“Tidak perlu. Itu tidak lucu. Kau benar-benar kekanak-kanakkan!” balas suara dari seberang.


Tawa Yong Hwa akhirnya berderai, “Baiklah. Tapi, bukankah itu keren?”


“Ya! itu tidak lucu. Sama sekali tidak lucu! Kau masih punya hutang padaku,” suara di seberang berubah serius.


Yong Hwa berpikir, “Ah benar! Makan malam, untuk ulang tahunmu yang sudah lewat. Bagaimana jika di Shanghai? Kau punya jadwal disana kan akhir minggu depan? Kita bisa punya waktu bebas,” tawar Yong Hwa pada gadis itu, nona Park.


“Hmmm, baiklah. Karena ini sudah terlambat, jadi jangan berubah pikiran. Dan pikirkan sesuatu yang menarik nanti,” pinta nona Park lagi. “Dan, terimakasih untuk stycky note warna merah berbentuk hati.”


“Yong Hwa, ayo!” suara manager-hyung mengingatkan Yong Hwa dari arah pintu ruang ganti.


“Ya, hyong! Sebentar!” ujar Yong Hwa. “Aku pergi dulu. Sampai jumpa di Shanghai,” ujarnya riang pada nona Park. Yong Hwa menutup ponselnya dan memandangi sebuah senyum di layar desktop ponselnya.


Senyum yang selalu memberikannya energy. Senyum yang hingga kini, masih begitu berarti baginya. Senyum yang bahkan pernah ada saat ia benar-benar merasa sendiri dan jatuh. Senyum yang sempat ia perjuangkan, saat mereka harus berpisah karena berbagai alasan. Tapi, senyum itu juga yang membuat mereka kembali merangkai kisah. Meski sekali lagi, kesempatan bergandengan tangan di bawah cahaya, mungkin masih harus menunggu untuk dijempuatnya. Entah bertahun lagi.


Kelana’s comment:


Yeeeeee!!! Kelana kembali buat FF tentang couple satu ini. Ok, seperti biasa, Na jelaskan kalau cerita ini murni FF alias fan-fiction. Meski demikian, ada beberapa fakta yang akan Kelana jelaskan.




  • Pada hari kedua dan ketiga konser tunggalnya, Yong Hwa benar-benar menyanyikan You’ve Fallen for Me, dengan stycky note warna merah berbentuk hati yang menempel di pipinya

  • Saat konser, penonton bahkan meminta Yong Hwa untuk bernyanyi lagu yang sama sekali lagi, membuat Yong Hwa secara tidak langsung tersipu

  • Minggu pertawa Maret, nona Park memang ada jadwal untuk mengisi acara televisi di Shanghai, China. Pada saat bersamaan, sayangnya Yong Hwa juga punya jadwal untuk konser solonya di tempat lain. Jadi, kemungkinan mereka bertemu, memang Cuma ada di FF ini, hehehe

  • Foto-foto di atas diambil dari forum Dooley Couple di soompi, website Koreanindo dan juga twitter resmi Yong Hwa (@JYHeffect) dan twitter resmi Jung Hae In (@ActorHaein)


Semoga kalian senang. Sampai jumpa di FF lainnya. Oh ya, Kelana masih mencoba cara menunjukkan keromantisan dalam cerita. Meski ternyata itu benar tidak mudah, hehehe. Ah benar, mungkin pengalaman itu memang perlu.

Bening Pertiwi 13.53.00
Read more ...

Fan Fiction – Gara-Gara Selfie


Author: Elang Kelana


Rating: teen


Genre: friendship-love


Main Cast: Jung Yong-Hwa, Lee Jung-Shin, Nona Park, Kang Min-Hyuk, Lee Jong-Hyun, Jung Hae-In (cameo)


Nit nut nit, cklek. Terdengar suara pintu dibuka dari arah depan. Menyusul setelahnya seorang pria muda melepaskan sepatu di depan pintu lalu beranjak masuk. Mata sayu-nya nyaris sulit terbuka, lengkap membingkai wajahnya lelahnya lewat tengah malam ini.


“Ah, Hyong, kau sudah pulang?” Min-Hyuk melihat Yong-Hwa yang baru saja masuk.


“Ah, Min-Hyuk-ah,” Yong Hwa kelelahan usai syuting untuk dramanya, Samchongsa.


Min-Hyuk bangkit dan membawakan tas Yong-Hwa, “Apa kau sudah makan, Hyong? Masih ada makanan di dapur, mau aku panaskan untukmu?” tawarnya kemudian.


“Tidak, tidak,” elak Yong-Hwa cepat. “Aku lelah sekali. Setelah ini aku mau langsung tidur saja.” Yong-Hwa berusaha menyeret tubuhnya ke kamarnya. “Hyuk-ah, apa kau sendirian?” Yong-Hwa berhenti sebentar.


Min-Hyuk berbalik menatap hyong-nya itu, sebelum menjawab, “Iya, Jong-Hyun hyong dan Jung-Shin masih ada acara.”


Yong-Hwa tidak berkata apapun lagi. Ia kembali berjalan menuju kamarnya. Sementara Min-Hyuk kembali menghempaskan tubuhnya di sofa dan meraih remote TV. Barusan ada berita tentang liputan langsung acara Seoul fashion-week yang tengah berlangsung. Min-Hyuk mengecek akun instagramnya. Ada gambar yang cukup menarik perhatiannya. Jong-Hyun dan …


 lee-jonghyun-x-shinhye

Pagi berikutnya …


Yong-Hwa menggeliat pelan. Tangannya terulur menjangkau ponsel yang ia letakkan di meja samping tempat tidurnya. Meski semalam ia pulang nyaris pagi, hari ini ia tidak punya libur.


“Setengah delapan,” keluhnya, lalu ia lemparkan lagi ponsel itu di ranjang.


Yong-Hwa menyingkirkan selimut dari tubuhnya. Ia duduk di ujung ranjang, masih mengucek matanya, memaksanya membuka lebih lebar. Jangan tanya seperti apa bentuk rambut hitam yang biasanya ditata rapi itu. Rambutnya yang dibiarkan cukup panjang itu menutup pandangannya.


Tapi sesuatu tiba-tiba menarik perhatiannya. Ada kilatan ingatan yang mengganggunya. Yong-Hwa menjangkau lagi ponsel yang tadi ia lemparkan. Dibukanya aplikasi instagram yang ada di ponsel itu. Seperti halnya rekannya yang lain, ia juga punya akun di media share gambar satu itu. Hanya saja, ia masih enggan membagi ID akunnya itu pada public dan fansnya.


cnbluegt: With a friend I haven’t seen for a long time ?


At the fashion show.  http://instagram.com/p/uc7tq5lny1/        


Mata Yong-Hwa mendadak terbuka lebar, “Apa-apaan ini?” keluhnya. Yong-Hwa bangun dan beranjak ke pintu kamarnya. Ia harus menemukan Jong-Hyun dan memastikan apa yang terjadi.


“Ah, Hyong, kau sudah bangun?” sapa Jung-Shin yang tengah menata makanan untuk sarapan mereka pagi itu.


“Shin-ah, apa kau lihat Jong-Hyun?” Tanya Yong-Hwa masih menggenggam ponselnya erat.


Jung-Shin tampak berpikir, “Engngng … dia sudah berangkat ke studio tadi. Ada apa Hyong, kau mencarinya?”


Yong-Hwa menghembuskan nafas kecewa. Ia lalu beranjak dan menghempaskan tubuhnya ke sofa. Tapi, Yong-Hwa teringat sesuatu, “Jung-Shin-ah, semalam kau datang bersama Jong-Hyun kan, ke acara itu?”


Jung-Shin tampak berpikir, “Ah, maksudnya fashion show itu. Iya, memangnya kenapa?” Jung-Shin bingung.


“Tidak, hanya … “ Yong-Hwa tidak melanjutkan kata-katanya. Ia menghembuskan nafas berat. Setelahnya Yong-Hwa kembali ke kamar. Ia harus segera bersiap. Hari ini ia masih punya jadwal syuting untuk dramanya.


Sementara Jung-Shin melirik ke arah pintu kamar Yong-Hwa yang kembali tertutup rapat. Ia tersenyum. Sebuah senyum penuh arti, “Sepertinya akan ada hal menarik,” gumamnya pelan. Jung-Shin kembali disibukkan dengan menu makanan mereka pagi itu.


 fallen2-00257

Dua hari kemudian.


Setelah marathon syuting selama enam hari kemarin, hari ini Yong-Hwa punya satu hari libur. Terbangun karena alarm ponselnya—yang masih seperti biasa—ia setel pukul 8 pagi, membuatnya mau tidak mau harus membuka mata. Tadinya Yong-Hwa hendak bergegas. Tapi saat ingat jika ini libur, Yong-Hwa kembali menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Sayangnya, suara pintu yang terbuka di depan membuatnya urung kembali memejamkan mata. Yong-Hwa keluar dari kamar.


“Pagi, Hyong,” sapa Jong-Hyun yang melihat Yong-Hwa baru keluar dari kamarnya.


“Kau!” Yong-Hwa merenggut kerah baju Jong-Hyun. “Apa yang kau lakukan dengannya?”


Jong-Hyun yang kaget dengan sikap Yong-Hwa hanya mengangkat tangannya, “Hohoho, Hyong. Kau ini kenapa? Lihatlah!” pinta Jong-Hyun yang saat itu sudah tersudut di dinding. Matanya melihat ke arah lain, ke arah pintu masuk.


“Kau tampak menyedihkan,” sapanya cuek. Ia beranjak masuk ke ruangan apartemen itu.


Kaget saat melihat siapa yang datang, Yong-Hwa buru-buru melepaskan cengkeraman tangannya di baju Jong-Hyun. Ia pun merapikan rambutnya yang berantakan. Tidak lupa kaos putih yang ia kenakan saat tidur, “Kau?”


“Kenapa, apa aku tidak boleh datang kesini? Atau … jangan-jangan aku orang pertama yang datang ke apartemen ini,” Tanya wanita yang ternyata nona Park ini. “Atau kau tidak suka aku datang kesini?” tantangnya yakin.


Yong-Hwa speechless, salah tingkah. Sementara saat melihat ke arah rekan-rekannya yang lain, mereka justru bersikap seolah tidak tahu apapun. Belum lagi senyum di wajah mereka mengatakan aku tidak mau ikut campur.


Nona park menurunkan plastic besar yang dibawanya di meja ruang makan. Ia lalu mengambil dan mengenakan satu-satunya celemek warna pink yang tergantung tidak jauh dari lemari es. Kemudian ia mengambil alih sendok sayur yang tadi dipegang Jung-Shin, “Biar aku yang melanjutkan,” ujarnya.


Min-Hyuk melihat ke arah Jung-Shin dan Jong-Hyun. Mereka paham apa yang ada di dalam pikiran Min-Hyuk. Kedunya pun mengangguk setuju.


“Ah, sepertinya kita kehabisan susu. Kalau begitu aku keluar dulu. Park-noona, kau tidak keberatan kan melanjutkannya?” pamit Jung-Shin tanpa menunggu persetujuan nona Park.


“Ah, aku juga ada urusan sebentar,” pamit Min-Hyuk kemudian.


“Aku?” Jong-Hyun bingung mencari alasan. “Sepertinya aku juga tidak disini sebaiknya. Gunakan waktu kalian,” ujarnya menyusul Min-Hyuk dan Jung-Shin yang sudah lebih dulu keluar.


Yong-Hwa semakin salah tingkah. Sudah lama ia tidak bertemu dengan gadis di depannya itu. Bahkan karena sibuknya ia dengan drama barunya, Yong-Hwa jarang membalas pesan gadis itu.


“Sepertinya mereka sengaja,” komentar nona Park. Ia masih asyik dengan masakannya.


“Ah, itu … “ Yong-Hwa menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal. Ia bingung harus bicara atau bersikap apa. Tiba-tiba ia punya ide, “Ah, apa yang bisa kubantu?” tawarnya kemudian.


Nona Park berbalik. Ia menatap tajam ke arah Yong-Hwa, membuat si empunya semakin salah tingkah. “Bantu aku mencuci sayur-sayur itu,” pintanya sambil menunjuk ke setumpuk sayuran segar yang masih ada di kantong plastic yang tadi dibawanya.


Asyik dengan kesibukan masing-masing, kebekuan kembali tercipta diantara keduanya. Ya, entah dinding setinggi apa yang membatasi keduanya. Atau entah es setebal apa yang membuat keduanya tidak juga mulai bicara satu sama lain. Satu hal yang tidak berubah, hanya kekompakkan mereka menyiapkan sarapan. Hanya butuh isyarat tubuh, keduanya sudah saling mengerti apa yang harus dilakukan. Tidak butuh waktu lama sederet makanan pun sudah tertata rapi di atas meja makan.


Nona Park membuka celemeknya. Tapi rupanya ia kesulitan membuka ikatan paling atas yang ada di belakang lehernya. Ia salah mengikat tadi.


“Biar kubantu,” tawar Yong-Hwa. Ia mendekat dan mulai membuka ikatan itu. Semerbak aroma segar tercium dari leher gadis itu. Aroma yang sama, seperti berbulan-bulan yang lalu. Sebelum ia mulai kehilangan ingatan akan aroma itu, sejak tidak pernah lagi membauinya. Ada rasa tergelitik dalam pikirannya. Tapi Yong-Hwa buru-buru mengusir jauh-jauh pikiran itu.


“Kenapa? Apa yang kau pikirkan?” ledek Nona Park.


Yong-Hwa kembali salah tingkah. Ia memilih duduk di salah satu kursi di ruang makan itu, mengambil gelas, menuangkan air dan meminumnya.


Nona Park tersenyum. Senyum pertama yang ia pamerkan sejak pagi itu, “Sepertinya kau baik-baik saja,” nilainya. “Jung-Shin mengurus makananmu dengan baik,” komentarnya lagi.


“Aku pikir kau marah,” Yong-Hwa mulai berani bicara.


Senyum di wajah nona Park lenyap. Ia kembali memamerkan wajah seriusnya, “Menurut Hyuk-ah, kau yang kebakaran jenggot,” goda nona Park.


“Ah, itu … “ Yong-Hwa kembali speechless. “Lagipula, apa yang kau lakukan dengan Jong-Hyun? Kalian pamer foto seperti itu, sementara aku … “ ucapan Yong-Hwa terputus.


“Kau cemburu!” tembak nona Park. “Tapi tidak masalah. Itu artinya perasaanmu masih baik-baik saja.”


Keduanya saling pandang, terdiam dan … akhirnya tertawa bersama.


Yong-Hwa mengambil makanan di depannya dengan sumpit, “Ini enak,” komentarnya.


“Jong-Hyun yang punya ide itu. Katanya aku bisa menarik perhatianmu dengan ide selfie itu. Dan ternyata itu berhasil kan?” cerita nona Park. “Jangan lupa minta maaf pada Jong-Hyun atas sikapmu tadi.”


“Dan kalian membuatku benar-benar nyaris terbunuh di set, karena foto itu,” balas Yong-Hwa. Sementara tangannya masih asyik memasukkan satu per satu makanan di depannya ke dalam mulutnya.


“Benarkah?” cecar Nona Park


Yong-Hwa tertawa, “Tenang saja, aku masih hati-hati. Ada Hae-In-Hyong yang selalu menjagaku di set,” balasnya tidak mau kalah. (Hae In atau Jung Hae In adalah rekan Yong-Hwa yang berperan sebagai Ahn Min Seo di Three Musketeer)


“Bodoh,” nona Park manyun di depannya.


Yong-Hwa tertawa senang. Akhirnya mereka kembali bertemu setelah sekian lama. Akhirnya ia juga bisa mengobati kerinduannya lagi akan masakan gadis satu ini. Dan yang jelas, sekarang mereka berbaikan. Tapi momen langka ini buyar saat ponsel Yong-Hwa berbunyi.


“Ponselmu,” nona Park mengingatkan.


Yong-Hwa tampak tidak peduli, “Biarkah saja, hari ini aku libur. Paling Min-Hyuk dan yang lain,” jawab Yong-Hwa santai.


“Ayolah,” bujuk nona Park.


Yong-Hwa tidak berani membantah gadis di depannya itu. Ia pun beranjak mengambil ponselnya di kamar, lalu membawanya serta ke ruang makan. Ia menunjukkn nama Min-Hyuk tertera di layarnya, pada nona Park. “Benar kan?” ujarnya sebelum mengangkat panggilan itu.


“Ah, Hyong! Lama sekali! Kami sudah lapar, apa kalian melakukannya?” tembak Min-Hyuk dari seberang.


“Aish, kau ini! Cepat pulang! Aku tidak bisa menghabiskan semua makanan ini sendirian. Dan lagi, jangan berpikiran yang aneh-aneh!” teriak Yong-Hwa tidak mau kalah.


Kelana’s note :


Lama ya rasanya, terakhir kali Kelana buat FF. Kali ini Na lagi suka lihat wajah ‘patah hati’-nya Yong Hwa seperti di dramanya, The Three Musketeer a.k Samchongsa. Hehehe … mianheyo buat fans Yong Hwa.


Tadinya pengen buat sad-ending. Yong-Hwa patah hati. Tapi … akhirnya sang pangeran mendapatkan kembali sang putri. End … dilarang protes!


Na habis scrol-scrol forum Dooley couple di sompii yg super panjang. Dan sepertinya, selain masa pre-debut, Na akan memikirkan lebih banyak FF dari forum itu . . . hihihi, support buat Dooley couple selalu, Yong-Hwa dan nona Park. jadi ... FF ini pun keluar lebih cepat dari jadwal semua, hmmm. enjoy minna

Bening Pertiwi 13.07.00
Read more ...


FAN FICTION – Can’t Stop


Author: Elang Kelana
Rating: teen
Genre: romance
Main Cast: CN Blue – Jung Yong Hwa dan nona Park



“Benarkah? Jadi aku orang yang pertama kali mendengarkannya?” tanya gadis itu tidak yakin. Tapi dia kemudian memasangkan headset ke telinganya dan mengaktifkan pemutar lagu pada gadget yang juga disodorkan padanya. Terdengar denting piano pelan mengalun. Gadis itu pun mulai larut menikmatinya.


Harue han beonman geudaen tteoollyeojwoyo miss you (Once a day I think of you, miss you)

Harue han beonman naneun ijeobolgeyo (Once a day I try to forget you)

Geugeotdo andwaeyo geugeotdo andwaeyo (No I can’t do that, I can’t do that)

Geugeotdo andoemyeon geureom nan eotteokhanayo (If I can’t do that then what do I do?)


Geudae han madie naneun useoyo (I smile at your every word)

Geoulcheoreom maeil sarayo (I live everyday like a mirror)

Naui haruneun geudaeui geosijyo (My day is indeed yours)


Sesaat kemudian, musik yang tadinya lembut dan bertempo lambat berubah cepat.

“Bulu romaku merinding. Ini benar-benar mengejutkan sekali. Seperti membuat hati seseorang bergetar!” ujar gadis itu takjub. Ia semakin larut pada tiap baris syair lagu itu.


Can’t stop me now, Can’t stop me now

Can’t stop me now, Can’t stop me now

Can’t stop me now, Can’t stop me now


Geudaereul darmeun bom hyanggiga ajik chaneyo (Your spring-like scent still exists)

Can’t stop me now can’t stop me now (Can’t stop me now, Can’t stop me now)

Naneun meomchul su eomneyo i can’t stop loving you (I can’t stop it, I can’t stop loving you)


Heutnallineun barame geudae tteoolla (You float in the blowing wind)

Nun busin haessare geudae tteoolla (You rise up in the glowing sunshine)

Naneun meomchul su eomneyo i can’t stop loving you (I can’t stop it, I can’t stop loving you)


Musik yang bertempo cepat, kembali berubah. Deretan nadanya membawa telinga kembali mendengarkan musik yang mengalun pelan dan lembut.

“Saat bergetar, itu membuat jantungmu berdetak juga. Luar biasa sekali. Tidak mungkin, aku kaget sekali. Apa yang sudah kalian lakukan?” puji gadis itu sekali lagi.


Han georeum dwiramyeon heorakhal su innayo miss you (If it’s one step behind could you let me be there, miss you)

Han georeum dwieseo naneun gidarilgeyo (One step behind, I’ll be waiting for you)

Geugeotdo andwaeyo geugeotdo andwaeyo (No I can’t do that, I can’t do that)

Geugeotdo andoemyeon geureom nan eotteokhanayo (If I can’t do that then what do I do?)


Geudae han madie naneun useoyo (I smile at your every word)

Geoulcheoreom maeil sarayo (I live everyday like a mirror)

Naui haruneun geudaeui geosijyo (My day is indeed yours)


Gadis itu pun terus mendengarkan hingga lagu selesai. Beberapa kali tanpa sadar ia memuji lagu yang tengah di dengarnya itu. Wajahnya pun tampak berseri dan memerah. Dan puncaknya, ia tidak bisa lagi menyembunyikan kakagetan dan kekagumannya saat tahu siapa yang menciptakan lagu itu. Bukan hanya satu lagu saja, tapi beberapa lagu pun ia habiskan dalam sekali duduk.


“Terimakasih, ini benar-benar luar biasa!” terakhir ia memberikan pesan agar mereka tetap bersemangat dan menjaga kesehatan.

***

Drrt ... drrt ... ponselnya bergetar

Gadis itu melirik sekilas pada nama familiar yang tertera di layar ponselnya sebelum membuka keypad lock dan mengangkat panggilan itu, “Ya! Apa-apaan kau ini?!” ujarnya kesal.


Tapi bukannya jawaban yang terdengar, malah derai tawa puas yang terdengar dari ujung telepon, “Kau sudah mendengarkannya? Bagaimana, kau suka? Bagian mana yang paling kau sukai?” tanyanya beruntun.


“Kau benar-benar nekat!”


“Tentu saja! Memangnya kenapa, apa aku tidak boleh mengatakannya pada wanita yang istimewa bagiku?” tantang si pria di ujung telepon tadi.


“Ya! Yong Hwa-yah! Kau benar-benar gila!” bentaknya geram. Tanpa sadar wajah gadis itu semakin serupa kepiting rebus. Ia pun menggigit bibir bawahnya berusaha menahan diri. Untung saja sekarang ia tidak berada di depan pria yang tengah berbicara dari ujung telepon.


Derai tawa pria itu kembali terdengar dari ujung sana, “Selamat ulang tahun,” ujarnya setelah puas tertawa. “Aku akan menjemputmu di tempat biasa. Kita akan makan malam,” ujarnya tanpa jeda.


Gadis itu, nona Park nyaris kembali protes. Tapi kali ini ia tidak punya alasan lagi untuk protes. Menghadapi pria sedikit nekat ini memang butuh kesabaran, “Baiklah. Terimakasih. Dan satu lagi, jangan terlambat! Atau aku berubah pikiran,” gadis itu pun menutup pembicaraan. Ia melihat ke arah managernya yang ada di balik kemudi. “Oppa, kita tidak langsung pulang, antar saja aku ke tempat biasa. Setelahnya Oppa bisa pulang duluan. Kali ini ada yang akan mengantarku,” ujar nona Park riang. Ia menatap cermin rias di bagian atas tempat duduknya, tersenyum senang.


Kelana’s comment :

Kisah ini adalah fans-fiction. Jadi murni imajinasi Kelana. Tapi bagian nona Park (you know who) mendengarkan lagu demo yang belum direlease adalah fakta. Dan dia adalah orang pertama yang mendengarkan lagu itu sebelum keluar secara resmi, tepat di hari ulang tahunnya 18 Februari yang lalu. Hmmm ... sepertinya si pembuat sengaja memberikannya sebagai hadiah ulang tahun. Xixixixi ...

Bening Pertiwi 13.23.00
Read more ...