SINOPSIS Death Note 03 part 2

16.26.00 4 Comments

Sinopsis Death Note episode 03 part 2. Eits, masih pada sabar nungguin kan ya? Semoga iya deh. Sebelum lanjut ke bagian berikutnya, cek juga bagian sebelumnya di Death Note episode 03 part 1



Light gagal membunuh agen FBI yang mengikutinya karena ternyata namanya adalah nama palsu. Tapi Light punya ide untuk memanfaatkan orang ini. Apa yang akan dilakukan Light?



Death Note 3201



Hari sebelumnya Light menolak saat kawan-kawannya mengajak datang ke konser Misa. Tapi, ternyata hari ini Light justru ikut mereka.



“Jika jalan bareng seperti ini, dia takkan curiga kalau aku sedang mencari tempat yang tak ada kameranya,” ujar Light dalam hati. Ia sadar jika masih terus diikuti oleh orang asing agen FBI itu. Sambil mengobrol bersama teman-temannya, Light sebenarnya mencari tempat yang tidak terjangkau oleh cctv. Untuk menyamarkan tujuan sebenarnya, Light mengajak teman-temannya berkeliling terlebih dahulu sebelum konser.



Light menemukan sebuah café di dekat sana. Ia melihat sekitar, tidak ada cctv-nya. Light pun mengajak teman-temannya untuk mampir dan minum the lebih dulu. Light melihat sekitar, ternyata di tempat itu bisa memesan tempat terlebih dahulu. Sebuah tempat yang sempurna.



Death Note 3202



Si agen FBI, Raye Panber masih terus mengikuti Light yang berjalan bersama teman-temannya. Tapi ponselnya berbunyi, dari L.



“Ada perkembangan?” tanya L dari seberang.



“Keluarga Goda dan Yagami biasa saja. Mungkin tebakanmu salah,” lapor Raye.



“Ada yang mendekatimu?” lanjut L. “Jika aku Kira, dengan membunuh seluruh agen FBI, aku takkan dicurigai lagi.”



“Itu tak mungkin. Tak seorang pun yang tahu— “ tapi ucapan Raya terputus. Ia teringat insiden pembajakan di dalam bis. Saat itu Light yang diikutinya sempat melihat sesuatu. “Dia melihat foto tunanganku. Nanti kukabari lagi.” Raye menutup telepon.



Sementara itu di kediamannya, L memahami sesuatu. Ia menulis di kertas dan meminta butlernya, Watari untuk memenuhi permintaan itu. “Sepertinya Kira akan bergerak.”



Watari menerima kertas itu dan mengeluh seperti biasa, “Permintaan aneh lagi!” tapi senyum sumringah L tidak pernah membuatnya tidak melakukan perintahnya.



Death Note 3203



Malam itu, konser Misa bersama grupnya seperti biasa. Tapi, meski sedang tampi, Misa beberapa kali mencuri pandang ke arah penonton. Ada yang dicarinya. Setelah onser selesai, Misa bersama grupnya kembali ke ruang ganti. Manager mengingatkan Misa untuk tidak terlalu memaksakan diri karena Misa baru pulih dari insiden kemarin.



Misa menulis sebuah nama di atas tissue, “Ini bacanya apa?”



“Yagami Tsuki?” ujar kawan Misa. “Siapa?”



“Bukan siapa-siapa,” elak Misa kemudian. (nama Light memang bukan nama yang lazim. Karakter namanya bisa ditulis dengan karakter ‘tsuki’, sehingga orang yang tidak tahu akan membacanya sebagai ‘tsuki’—bulan)



Death Note 3204



Light pulang ke rumah dan mendapati ayahnya yang jarang pulang itu sudah duduk di kursi. Det.Yagami berniat mengajak Light bicara. Meski kaget dan curiga, Light berusaha menyembunyikan itu semua. Dia bahkan mengatakan kalau ada hal lain yang juga ingin dibicarakannya.



“Aku dapat telpon gurauan” cerita Light.



“Dari L,” ujar det.Yagami.



“Ayah tahu L? Dia bilang tentang menangkap Kira, detektif? Kenapa gurauan seperti itu jadi populer? Tapi, rasanya meyakinkan.”



“Maaf, Light,” sesal det.Yagami.



“Untuk apa?” tanya Light balik. “Ayah selalu memiliki rasa keadilan yang tinggi. Dia takkan bohong,” ujar Light dalam hati. Ia berusaha meyakinkan dirinya.



“Sebenarnya, aku menyelidiki Kira bersama L. Dia menelpon orang yang dirasa mencurigakan.”



“Sudah kuduga, bukan aku saja. Jadi, dia itu benar-benar L?” Light berusaha meyakinkan. “Aku salah satu tersangka?” tebaknya kemudian.



Det.Yagami meyakinkan putranya kalau semua baik-baik saja. Tapi Light bersikap seolah dia terkejut dengan cerita ayahnya ini. Light melihat dengan jelas kelelahan di wajah ayahnya. Ia bahkan khawatir kalau ayahnya dalam bahaya. Light bahkan menyarankan agar ayahnya berhenti saja dari penyelidikan ini.



“Karena itu aku ingin bicara denganmu. Aku takkan mundur sampai Kira diringkus!” tegas det.Yahami.



Maaf, Ayah. Aku juga tak bisa mundur. Kita hanya melalui jalan yang berbeda,” ujar Light dalam hati. “Tapi, tujuanku sama dengan Ayah.”



“Jika terjadi sesuatu padaku, tolong rawat Sayu. Aku berharap padamu, Light,” pesan det.Yagami kemudian.



Death Note 3205



Hari berikutnya, Light masih saja terus diikuti oleh Raye. Light masuk ke toilet umum di taman. Saat sadar buruannya ternyata tidak juga keluar, Raye menyusul masuk. Toilet kosong. Raye sadar ternyata buruannya itu sudah kabur. Raye menemukan sebuah kartu nama café di toilet. Lalu di belakangnya disebutkan jika sudah dipesan tempat di café itu atas nama tunangannya, Cathy Cambell.



Mau tidak mau Raye pun mencari café itu. Disana ia sudah disambut pelayan yang menunjukkan untuknya meja atas pesanan Cathy Cambell. Raye menemukan tas kertas berwarna hitam.



Death Note 3207



Raye menemukan sebuah alat komunikasi di dalam tas kertas itu.



“Raye Penber-san. Karena tidak tahu nama aslimu, maka kupanggil begitu,” ujar sebuah suara yang ternyata Light. Ia sedang berada di café tidak jauh dari tempat Raye duduk. Sebuah café yang terletak lebih tinggi dan tidak terjangkau kamera.



“Kau siapa?”



“Kira,” aku Light. “Mulai sekarang ikuti petunjukku. Jika macam-macam, Cathy Cambell akan mati.”



“Apa yang kau rencanakan, Kira? Cathy tak ada hubungannya dengan ini. Jangan sakiti dia!” pinta Raye.



“Kalau begitu jawab pertanyaanku. Siapa nama L?” Light to the point. Ia tidak tahu kalau di kediamannya, L ternyata juga ikut mendengarkan pembicaraan mereka. Sayangnya suara yang didengar L tidak jelas, lantaran alat yang digunakan Light hanyalah alat mini.



“Tidak tahu. Aku benar-benar tidak tahu nama L. Percaya padaku.”



Death Note 3208



Light kemudian mencari tahu jumlah agen FBI yang bertugas di Jepang. Menurut Raye, mereka ada 12 orang. Light menyuruh Raye menelepon rekannya dan mencari tahu nama, profil serta wajah seluruh agen itu. Raye menuruti perintah Light. Ia menelepon rekannya dan minta dikirimkan nama, profil serta gambar seluruh agen yang bertugas. Tapi rekan Raye mengatakan ia tidak bisa dan meminta Raye bicara langsung pada pimpinan. Raye akhirnya menghubungi pimpinannya dan mendapatkan profil seluruh agen yang bertugas.



Light kemudian menyuruh Raye mengeluarkan pulpen dan amplop dari tas hitam itu, “Perhatikan baik-baik wajah setiap agen dari data yang kau terimalalu tulis nama mereka di setiap lubang amplop.”



Tapi rupanya Raye mencari kesempatan untuk menghubungi L. Sayangnya Light tahu hal itu dan meminta Raye untuk segera memutusnya dengan ancaman kematian tunangannya.



“Baik, akan kutulis,” Raye tidak punya pilihan lagi.



Death Note 3209



Apa yang ada dalam amplop? Light sudah mempersiapkannya di malam sebelumnya.



Ia menulis sejumlah keterangan peristiwa di halaman death note, tapi menyisakan sejumlah baris untuk menulis nama. “Tinggal menulis nama agen FBI di sini, mereka akan melakukan hal yang sama dan menerima file lalu mati karena serangan jantung. Dan jika kutulis urutan kematian dan urutan di mana mereka menerima file secara acak, takkan ada yang tahu siapa pelakunya.”



“Tapi, bagaimana kau bisa tahu nama dan wajah mereka?” tanya Ryuk.



Light tersenyum sumbang, “Aku tak perlu tahu. Tinggal menyuruhnya. Halaman Death Note masih bisa digunakan meski robek.” Light kemudian menyobek halaman death note dengan penggaris.



“Aku bahkan tidak tahu,” aku Ryuk. (errrr … ini shinigami satu bener-bener payah ya)



“Meski dia bukan pemilik Death Note, selama dia tahu nama dan wajahnya, hasilnya akan sama,” light memasukkan kertas itu ke dalam amplop yang sudah dilubangi tepat pada tempat menuliskan nama.



“Kau lebih baik dari shinigami, Light!” puji Ryuk senang.



Death Note 3210



Light kemudian menyuruh Raye menuliskan namanya sendiri di kolom terakhir.



Serangan jantung. 25 Juli 2015. 5:30 sore. Setelah menulis nama agen dan namanya sendiri, dia memasukkan amplop, pen, dan lainnya ke dalam tas lalu meninggalkan kafe. Lalu, membawa tas ke pabrik Araide yang terbengkalai.



“Selamat tinggal, Raye Penber.” Light tersenyum puas. Saat Raye berdiri dan beranjak pergi, Light juga keluar dari café dan mulai mengikutinya.



Death Note 3211



Det.Mogi memberikan laporan pada L, “Menurut laporan saksi, dia tiba-tiba merasa sakit. Penyebab kematian karena serangan jantung. Dilihat dari barang-barangnya, dia agen FBI.”



“Tunggu...L. Baru saja...”



“Agen FBI terbunuh.” Ujar L pada det.Yagami yang ada di sebelahnya. “Itu sepertinya ulah Kira. Dari 12 agen, 5 sudah mati. Dan sisanya akan mati satu persatu.”



“Dari mana kau tahu itu Kira?”



“Salah satu agen didekati,” cerita L.



“Apa yang terjadi padanya?”



Aku tak bisa menghubunginya. Mic-nya sudah dibuang,” ujar L kemudian.



Death Note 3212



Light mengikuti Raye ke sebuah gudang yang sudah terbengkalai, sesuai rencana yang dibuatnya. Disana ia menemukan Raye tertelungkup di lantai. Tapi, saat didekati ternyata Raye masih hidup. Raye bahkan menodongkan senpi pada Light.



“Jadi kau Kira? Yagami Light. Tidak, Kira.”



“Bagaimana caramu membunuh? Apa kertas ini ada hubungannya dengan caramu membunuh?” Raye mengeluarkan amplop yang tadinya sudah dipersiapkan Light. Ternyata Raye sudah melihat seluruh isi kertas itu. “Jawab!”



Death Note 3213



Tapi Light hanya bisa melihat dengan waspada tanpa bisa berbuat apa-apa di bawah todongan senjata. “Sial!”



“Tak apa meski kau tak mau menjawab. Selama kau masih hidup, tunanganku, yang sudah kau ketahui, akan merasa ketakutan sampai dia mati. Kulakan ini untuk melindungi keluargaku.”



“Tapi, aku juga tak mau mati,” elak Light. “Jika saja tahu namanya...” Light rupanya masih menyembunyikan secuil kertas death note di tangannya, sementara tangan yang lain memegang pena, siap menulis. “Namanya … “



“Kita tak bisa tunduk pada kejahatan. Bersiaplah!” Raye menarik pelatuknya pelan. Tapi mendadak ia memegangi dadanya, kesakitan. Tembakan Raye meleset dan tidak mengenai Light.



Light tidak mengerti dengan apa yang terjadi, “Serangan jantung. Apa yang terjadi?” tapi setelah memastikan Raye tidak bernafas lagi, Light buru-buru mengambil kertas, alat-alatnya dan juga tas hitam yang tadi dibawa Raye. Light segera menyingkir pergi dari tempat itu.



Death Note 3214



Sementara itu, tidak jauh dari tempat Light dan Raye bertemu, seseorang melihat. Dia membawa buku berwarna merah jambu di tangan, dan tersenyum manis.



Death Note 3215



Det.Yagami menuju tempat yang diberitahukan oleh L dari pelacaknya. Saat sampai sana, det.Yagami tidak menemukan siapa-siapa lagi, kecuali Raye yang sudah tergeletak tidak bernyawa di lantai.



“Sayang sekali,” komentar L saat det.Yagami memberinya laporan soal Raye.



Death Note 3216



L tampak kesal sendiri. “Aku barusan ditelpon. Seluruh agen FBI mati. FBI memutus hubungan dengan penyelidikan Kira. Kali ini aku gagal!” geramnya di depan Watari. L lalu memberikan sehelai kertas pada Watari, “Ambil!”



“Permintaan aneh lagi?” protes Watari seperti biasa.



“Akan kuhabisi Kira!” geram L lagi.



Death Note 3217



Dengan nafas tersengal karena berlari, Light akhirnya memilih berhenti di sisi sungai, “Inikah namanya "nyawa di ujung tanduk"?” gumam Light. Ia kemudian kaget melihat kehadiran Ryuk. “Apa kau menyelamatkanku?”



“Tidak mungkin. Aku tak bisa menyelamatkanmu,” elak Ryuk cepat. “Bukankah sudah kubilang? Aku bukan musuh maupun teman.”



“Lalu siapa?” Light masih belum mengerti.



“Entahlah. Mereka nanti juga memperlihatkan diri. Bersama dengan shinigaminya sendiri. Kira kedua,” ujar Ryuk akhirnya.



Death Note 3218



Apa yang terjadi sebenarnya?



Ternyata selama konser berlangsung, Misa melihat ke arah penonton. Ia menggunakan mata shinigami miliknya untuk melihat nama dan sisa usia orang-orang disana. Lalu ia menemukan sebuah nama, Yagami Tsuki.



Death Note 3219



“Akhirnya kau menggunakan mata Shinigamimu,” ujar Rem, shinigami berwarna putih itu.



“Nama yang tak biasa, dan aku tak bisa melihat sisa umurnya. Itu berarti dia Kira! Aku kaget banget. Tak kusangka Kira itu penggemarku,” Misa sumringah.



“Kenapa kau menyelamatkannya?” tanya Rem.



“Dia membalaskan dendam keluargaku. Karena itu, aku ingin berterima kasih,” Misa mengacu pada pria yang membunuh seluruh keluarganya dan telah mati juga oleh Kira.



“Lalu? Mulai sekarang apa yang akan kau lakukan?”



“Rahasia,” ujar Misa senang.



Death Note 3221



L masih melamun di kamarnya sendiri, “Akan semakin menarik! Kau tak bisa lolos lagi, Kira.”



BERSAMBUNG



Sampai jumpa di Death Note episode 04 part 1



Picture and written by Kelana



Posting at www.elangkelana.net

SINOPSIS Death Note 03 part 1

16.22.00 4 Comments

Sinopsis Death Note episode 03 part 1. Huaaaa … udah episode tiga aja ternyata ya, sodara-sodara. Eits, buat yang agak-agak lupa bagian sebelumnya—karena kelamaan nunggu—sila cek juga di Death Note episode 02 part 1 dan Death Note episode 02 part 2



Light a.k Kira sadar jika ia selama ini selalu diikuti oleh seorang pria asing yang ternyata agen FBI. Light memanfaatkan orang ini untuk mendekati dan membunuh L.



Death Note 3101



Insiden penyanderaan di dalam bis yang berakhir bunuh diri tadi membuat Light kelelahan. Ia berjalan sendirian di dekat jembatan. Light melirik jam tangannya, sudah waktunya, seperti yang ia tulis dalam Death Note. Ponsel Light berbunyi.



“Kau Kira, 'kan? Yagami Light-san.” Sapa suara di seberang.



Orang yang namanya ditulis dalam buku ini akan mati. Jika penyebab kematian tidak ditulis, orang tersebut akan mati karena serangan jantung. Meskipun bukan pemilik asli Death Note, hasilnya akan tetap sama bila mengetahui nama dan wajah korban.



Monolog L pun berlanjut, “Aku mencurigaimu karena pembajakan bus. Bus yang kau naiki bersama agen kebetulan dibajak kan? Pelakunya juga mengancammu, lalu kau mengumpulkan barang-barang agen dan ingin tahu namanya. Mungkin kau takkan dicurigai, tapi Kira bisa membunuh orang hanya dengan mengetahui nama dan wajahnya. Dan dia bisa mengendalikan perilaku si korban. Jadi, kaulah Kira...Ada kemungkinan kau memanfaatkan penjahat untuk mengetahui nama si agen. Dan mungkin setelah itu kau memanfaatkan si agen untuk membunuhku, Yagami Light-san. Putra sulung Kepala Inspektur Yagami Soichiro. Tertarik menjadi pelayan publik. Kau berencana mengikuti jejak ayahmu dan suatu saat nanti menjadi polisi, atau hanya karena memperhatikan pekerjaan ayahmu dan itu membuatmu ingin menjadi polisi? Jika kau punya kekuatan untuk membunuh seseorang tanpa sepengetahuan mereka, mungkin rasa keadilan yang kau warisi dari ayahmu sudah mulai tumbuh. Tapi, dengan cara sebaliknya. Sungguh ironis, ya? Ayahmu sekarang adalah ketua Penanggulangan Kira. Bukannya apa-apa, tapi dia tangan kananku. Salah satu caramu...Tidak, akan kubeberkan cara Kira membunuh. Sampai nanti.” L menutup teleponnya.



Wajah Light perlahan berubah saat mendengar ocehan L dari seberang. Light kaget karena ternyata L masih hidup. Gurat frustasi mulai muncul disana, “Tak kusangka dia memikirkan sejauh itu... selesai sudah,” gumam Light dalam hati.



Death Note 3102



“Kau yakin bilang begitu tanpa adanya bukti?” ujar Raye Panber, agen FBI yang selama ini mengikuti Light. “Jika Yagami Light benar-benar Kira, dia mungkin berhenti membunuh untuk menghindari kecurigaan. Jika begitu—“ ucapannya dipotong oleh L.



“Aku malah akan semakin curiga,” sambung L.



Watari menawari makanan pada tamunya ini. Tapi Raye menolak. Ia berniat pergi.



“Lanjutkan mengikuti Yagami Light,” pesan L. “Selama tak tahu namamu, kau takkan mati. Jika sudah beres, kau boleh menikah dengan tunanganmu. Tenang saja, aku tak memintamu mengundangku.”



“Akan kuundang jika kau memberitahu namamu,” ujar Raye sebelum pergi.



Setelah Raye pergi, L memberikan secarik kertas pada butlernya, Watari. Seperti biasa, L meminta permintaan aneh pada butlernya ini, dengan wajah berhias senyum penuh arti.



Death Note 3103



“Putramu ada di rumah?” tanya seorang polisi pada det.Yagami yang ada di sebelahnya. Saat ini keduanya berkendara dan berniat mengunjungi rumah keluarga Yagami.



“Jam segini seharusnya di rumah.”



Death Note 3104



Light pulang ke rumah dan masuk ke kamarnya dengan frustasi. Ia mengambil Death Note dan nyaris saja merobeknya jika Ryuk tidak muncul dan merebut buku itu.



Dan cerita pun mengalir dari bibir Light, “Raye Penber itu nama palsu. L tahu semua rencanaku. Akankah polisi segera datang?” Light semakin ketakutan. “Ayah akan menangkapku.”



Ryuk merasa ini akan semakin menarik, “Tulis saja namanya di sini!” usulnya pada Light. “Jika ingin selamat, tak ada pilihan lain selain membunuh, 'kan? Cepat tulis. Dalam 40 detik dia akan mati.”



Death Note 3105



Di bawah, Sayu, adik Light membukakan pintu untuk ayah mereka yang datang bersama rekannya. Sayu berteriak dari bawah dan mengatakan jika mereka ingin bicara pada Light.



Det.Yagami dan rekannya masuk ke kamar Light. Saat itu, tangan Light sudah gemetar sambil memegang pensil dengan Death Note yang terbuka, siap menulis. Sementara Ryuk terus mengomporinya untuk segera menulis.



“Aku Asisten Inspektur Sumida dari kantor Meguro Timur,” ujar polisi yang datang bersama det.Yagami. “Aku ingin tanya sesuatu. Di mana dan apa yang kau lakukan malam ini? Yukida Tsutomu-san. Kau kenal dia, 'kan? Sore tadi, Yukida Tsutomu menyerang Amane Misa-san. Tapi dia panik, ketabrak lalu mati.”



Ucapan polisi ini menarik perhatian Light. Ia pun berbalik. Light ingat pada pria yang mengaku sebagai penjaga Misa. Pria itu mengaku bernama Yukido Tsutomu.



“Di ponsel Yukida ada notifikasi panggilan masuk dari nomormu,” lanjut polisi tadi. “Aku ingin tahu apa hubunganmu dengan Yukida?”



“Kami penggemar Amane Misa-san,” Light mulai bisa menguasi diri. Ia lebih tenang sekarang, “Tapi, kita hanya bertemu sekali. Aku tak begitu kenal dan tak ada hubungan apa-apa. Anu, bagaimana keadaan Amane Misa-san?”



“Dia hanya luka ringan,” jawab polisi itu.



Polisi itu kemudian pamit pergi. Light lega karena kecurigaannya tidak terbukti. Sementara Ryuk kecewa karena tidak mendapat tontonan menarik malam itu. Di bawah, Sayu rupanya menguping. Ia bertanya pada ayahnya soal hubungan antara Misa dengan kakaknya. Tapi ayah mereka, det.Yagami mengatakan kalau tidak ada apa-apa. Kedua polisi itu pun pamit pergi.



Death Note 3106



Light melamun di kamarnya. Ia masih memikirkan tentang ayahnya. Light merasa aneh karena ayahnya tidak bilang apapun. Light penasaran apakah L belum bercerita apapun pada ayahnya soal insiden pembajakan di dalam bus.



Sementara itu, di tempat yang sama, Ryuk juga tengah melamun sendiri. Ia keheranan karena Amane Misa ternyata masih hidup, padahal ia melihat sendiri sisa usia Misa.



“Sepertinya mata shinigamimu kurang meyakinkan,” ejak Light.



“Hei! Itu kejam!” protes Ryuk.



Death Note 3107



Misa terbangun di rumah sakit. Managernya datang membawakan bunga. Manager Misa mengatakan jika ia telah membatalkan jadwal wawancara Misa yang setelahnya. Manager juga merasa lega, karena ternyata tidak ada yang perlu dikhawatirkan tenang Misa. Semuanya baik-baik saja.



Tapi, Misa tidak mendengarkan ucapan managernya itu. Misa masih terus melamun. Baru setelah managernya menegur, Misa berpaling memperhatikan. Misa masih memikirkan siapa yang telah menyelamatkannya dari insiden penyerangan ini.



Death Note 3108



“Aku berangkat!” pamit Sayu, adik Light.



Ternyata Light juga ikut keluar rumah. Ia membuang sampah seperti biasanya. Meski misi sebenarnya adalah mencari tahu apakah ia masih terus diikuti. Dan ternyata pria asing itu masih saja terus mengikuti Light.



Light kembali ke kamarnya. Pikirannya perlahan lebih jernih, “Jangan-jangan, L hanya menggertak? Itu kenapa ayah diam saja. Dan orang itu masih mengikutiku. Dia tak bisa menangkap Kira tanpa adanya bukti! Masih harus bertarung.”



Death Note 3109



Det.Yagami dipanggil oleh atasannya. Atasannya ini protes karena tidak ada laporan mengenai investigasi Kira. Bahkan det.Yagami tidak melaporkan markas berkumpul timnya yang bertugas menyelidiki Kira. Det.Yagami berkeras tidak bisa mengatakan apapun, karena ini permintaan khusus L.



“Lalu, kenapa anaku dihubungi dan dituduh sebagai Kira?” protes si atasan.



Sayangnya det.Yagami tidak tahu menahu soal masalah ini. Ia sendiri kaget dengan informasi dari atasannya ini.



Death Note 3110



Det.Yagami bersama tim-nya berkumpul kembali di tempat L.



“L, kudengar kau menelpon putri Kepala Inspektur Goda?” tanya det.Yagami tanpa basa-basi dulu. “Kau mencurigainya sebagai Kira? Aku mendapat keluhan. Lalu apa? Apakah dia Kira?”



Tapi L sepertinya tidak terlalu ambil pusing dengan protes itu. Ia justru membahas hal lain, “Salah satu subyek penyelidikanku sudah tahu tentang pengawasan FBI dan berinteraksi dengannya. Aku ingin menggertaknya.”



“Kau tak memberitahuku!” protes det.Yagami.



“Baru saja,” ujar L santai. Ia meminta seluruh tamunya itu untuk duduk.



“Jadi, berapa orang yang kau curigai sebagai Kira?” lanjut det.Yagami.



“Jumlahnya 21. Jika ingin bukti, aku harus menggertak mereka,” aku L. Ia lalu meminta Watari membagikan sesuatu pada para polisi itu. Ternyata benda itu adalah identitas kepolisian. Tapi nama dan jabatan mereka semua adalah palsu. “Itu adalah hal biasa. Agen FBI juga memilikinya,” lanjut L.



“Polisi membawa identitas palsu?” protes salah seorang dari mereka.



Tapi det.Yagami segera paham situasi, “Aku akan bicara dengan atasan. Sampai saat itu, tetap bawa ini,” perintahnya pada yang lain. Ia pun meminta pada L agar ponsel para polisi dikembalikan dalam rangka membantu proses penyelidikan.



Kali ini L setuju dengan ide mereka. Ia meminta Watari membawakan dan membagikan ponsel masing-masing polisi itu. Setelah itu para polisi pun bergegas. Mereka berpencar untuk melakukan pekerjaan masing-masing.



Death Note 3111



“Himura-san, mari kuperkenalkan sistem kami di sini,” ajak L pada satu-satunya polisi wanita di tim itu, si ahli IT.



“L, aku ingin daftar orang yang kau telpon. Apakah putraku termasuk?” pinta det.Yagami. “Tunjukkan padaku!”



L kemudian menunjukkan daftar orang-orang yang dicurigai dan saat ini masih diselidikinya. Salah satunya disana ada Yagami Light.



“Apa kau sering bicara dengan putramu?” tanya L pada det.Yagami kemudian.



“Tidak, tidak terlalu sering.”



“Apa putramu ingin gabung dengan polisi?” L masih belum puas.



“Tidak. Light kurang tertarik dengan pekerjaanku.”



Death Note 3112



Light mengotak-atik papan dan membongkar barang-barang lamanya. Ia menemukan sebuah transceiver yang dibelikan ayahnya saat masih kecil. Ia teringat kenangan bersama ayahnya memainkan benda kecil itu.



“Aku dulu pernah ingin menjadi polisi,” curhat Light. “Saat menyadari pekerjaannya bukan seperti itu, impianku sirna. Impian untuk kepuasan diri. Setiap orang mempunyai misi dalam hidupnya.” Rupanya Light telah menyelesaikan apa yang ia buat.



Death Note 3113



Apa yang baru saja dibuat oleh Light?



“Jika seseorang membuka laci ini, dan membaca diari ini, seharusnya tak penasaran lagi dengan laci ini,” Light membuka lacinya dan menunjukkan sebuah buku diary. Disana ada banyak catatan. “Tapi, kunci sebenarnya adalah ini.” Light mengeluarkan isi pulpen. Ia kemudian menusukkan benda itu pada sebuah lubang yang ada di bawah laci. Voila! Ternyata di dalam laci itu ada papan lain yang menutupi alasnya. Dan di dasar laci yang sebenarnya, terdapat Death Note yang asli.



“Bravo! Apa ini?” seru Ryuk penasaran.



“Jangan sentuh!” sergah Light cepat, saat Ryuk akan mengambil Death Note itu. “Akan terbakar.” Light melanjutkan penjelasannya. “Ini minyak. Isi pen yang dimasukkan melalui lubang merupakan penahan. Saat menarik isi pennya, listrik akan mengalir lalu minyak terbakar dan Death Note menjadi abu. Lebih baik kamarku terbakar daripada mereka menemukan Death Note!” (rupanya rangkaian itu adalah alat yang dipasang oleh Light untuk melindungi Death Note-nya)



Death Note 3114



“Lalu? Bagaimana dengan pembalasanmu? Beritahu!” Ryuk makin penasaran.



“Aku memikirkan cara lain,” Light menutup kembali lacinya. Ia kemudian duduk di kursinya dan membuka laptop. “Pertama-tama...Death Note mempunyai aturan yang jelas.” Light mengacu pada aturan dalam Death Note yang tertulis di halaman depan. “Aku menulis orang itu akan membunuh orang lain sebelum meninggal, tapi hanya salah satu di antara mereka yang mati. Jadi, meski Death Note bisa mengendalikan mereka sebelum mati, tapi tak bisa membunuh orang ketiga.



“Meski kau tahu nama si FBI, kau tetap tak bisa membunuh L?” Ryuk heran.



“Jika kau shinigami seharusnya kau lebih tahu,” Light tidak habis pikir dengan shinigami satu ini. “Tapi, tetap saja...Kurasa aku bisa memanfaatkan orang itu. Karena itu...Aku harus mengetahui namanya.”



Death Note 3115



Ligh turun ke bawah dan menemukan adiknya tengah asyik bermain ponsel. Bahkan saat diminta untuk membantunya memasak, adiknya, Sayu menolak. Sayu beralasan jika masakan Light jauh lebih enak daripada dirinya.



Light tidak punya pilihan. Ia segera menuju dapur. Tapi Ryuk yang muncul sembarangan membuat Light kaget hingga menjatuhkan bahan makanan. Sayu heran melihat kakaknya ini. Tapi Light mengatakan tidak ada apa-apa.



“Apa kau ingin mata shinigami?” tanya Ryuk. “Dengan mataku kau bisa tahu namanya. Kau ingin tahu namanya, 'kan?” Ryuk memamerkan matanya.



“Aku bisa memiliki mata itu?” ujar Light dalam hati. Ia takut Sayu mendengarnya bicara sendiri. Tapi meski begitu, Ryuk mengerti apa yang dikatakan Light.



Ryuk berubah menjadi bersemangat, “Ya, ekslusif bagi pemilik Death Note. Aku bisa memberikannya padamu. Khusus sekarang harganya murah! Harga mata shinigami adalah... Setengah dari sisa umurmu. Apa kau tertarik? Light?” bujuk Ryuk.



Death Note 3116



Light kembali ke kamarnya saat temannya menelepon. Teman Light mengingatkan soal konser Misa-misa. Tapi Light tampak tidak tertarik, ia mengaku sedang sibuk. Light pun mematikan ponsel dan memutus pembicaraan.



“Hei, mari buat kontrak dengan mata shinigami. Apa kau tak ingin tahu nama orang itu?” rupanya Ryuk masih saja membujuk Light untuk membeli mata shinigami-nya.



“Nama?” Light tiba-tiba mendapatkan sebuah ide.



Death Note 3117



Light teringat sebuah nama yang ia lihat dari catatan pria yang membuntutinya, Cathy Cambell. Selain itu, ada juga foto dalam buku catatan itu. “Pacarnya? Aku mungkin bisa memanfaatkannya.”



Light beranjak dari ranjangnya dan duduk di kursi. Light mengambil kertas dan spidol lalu membuat coretan-coretan.



“Tapi, karena tak bisa menyingkirkan L, dan jika orang itu mati, aku akan lebih dicurigai. Itu buruk! Tidak, bisa saja berhasil!” seru Light kemudian.



Sementara itu Ryuk hanya bisa dibuat penasaran dengan manusia pemilik Death Note di depannya ini.



“Kurasa aku sudah dapat gambaran tentang aturan Death Note melalui uji coba. Pasti ada puluhan FBI dalam penyelidikan Kira di Jepang. Jika mereka menyelidiki orang yang ada hubungannya dengan kasus ini... Tinggal kusingkirkan mereka, mungkin tidak mencurigaiku lagi. Pertama, aku perlu mencari tempat yang tak ada kameranya,” gumam Light senang.



“Mata shinigaminya bagaimana?” Ryuk masih belum menyerah.



“Masih banyak yang harus kulakukan,” Light meremas kertas yang tadi digunakannya menulis. “Bukan saatnya mengurangi sisa umurku.” Light kemudian mengambil korek dan mulai membakar kertas itu. Senyumnya … misterius dan sadis.



“Kau boleh juga. Itulah wajah Kira,” puji Ryuk. Ia semakin sumringah.



Death Note 3118



L masih duduk diam di kursinya. Ia memandangi gambar dan profil orang-orang yang dicurigainya.



Sementara itu di tempat lain, seorang berambut putih tampak mengobrol dengan bonekanya yang bernama Melo.



“Siapa ya Kira?” tanya si rambut putih yang bernama Near itu.



“Mari temukan Kira sebelum L!” balas si boneka Melo.



“L tidak akan senang,” elak Near.



“Bodoh! Saatnya menunjukkan kemampuan kita pada L!”



“Jika kau menemukan Kira, kau akan langsung membunuhnya, 'kan?” tebak Near kemudian yang dijawab dengan suara tawa sumbang dari Melo.



BERSAMBUNG



Sampai jumpa di Death Note episode 03 part 2



Picture and written by Kelana



Posting at www.elangkelana.net