Author: Elang Kelana
Rating: adult
Genre: friendship-love
Main Cast: Jung Yong-Hwa, nona Park
Hari ke-2. Masih tanpa kehadirannya.
Konser tunggal debut solo Jung Yong Hwa – One Fine Day
uyeonhido geureoke uri sijakdoennabwa
cheoeumen sarangilkkeorago
kkumedo mollanneunde
geuge sarangiljuriya
the beginning started coincidentally for us
at first, I’d never knew this would
be love even in my dream,
but it is
Hari ini hari kedua. Dan masih sama seperti hari pertama, kemarin. Seluruh tempat duduk di ruangan sudah penuh. Ada sebuah rasa haru tersendiri yang hadir dan menggelitik. Ya, tentu saja dia mencuri waktu yang masih menyempatakan diri mengintip ke area penonton, sebelum stylish-nya mulai ribut dan protes karena katanya tatanan rambutnya belum selesai.
“Ya! Bisakah kau kembali sekarang!” tegur manager Hyong di belakangnya.
simjangi mag jakkuman
dugeun dugeun georigo
nal bomyeon misoman heureugo
ni mamdo moreuge
nal saranghage doengeoya
your heart keeps
going thump thump
you keep smiling
at me and starting to
love me without even realizing it.
neon naege banhaesseo banhaesseo
dalkomhan nae sarange noga beoryeosseo
neon naege banhaesseo banhaesseo
hwanghorhan nae nunbiche chwihae beoryeosseo
See my eyes neon naege ppajyeosseo
See my eyes neon naege banhaesseo
you have fallen for me, fallen for me,
melted in my sweet love.
you have fallen for me, fallen for me,
mesmerized by my charming gaze.
see my eyes you fell for me
see my eyes you have fallen for me
“Apakah kalian menyukainya?” tanya Yong Hwa dari atas panggung. Satu lagu lagi baru saja selesai dinyanyikannya. Ia perlu menarik nafas, mengambil air dan membasahi tenggorokkannya sebelum bersiap menyanyikan lagu berikutnya.
“Ya!!!” teriakan dari seantero ruangan membuat semangatnya kembali.
Dan kali ini … lagu yang akan membuat banyak orang kembali bertanya atau malah berasumsi soal kami. Ya, kami. Benar saja, kami. Yong Hwa dan gadis itu
sarangeun neul gabjagi
unmyeong cheoreom onabwa
eoneunal chajaon sonagi cheoreom
nal jeogtyeonohgo geuge sarangil jurya
love always comes
unexpectedly like destiny.
it soaked me like shower
I’d never know it was love.
nungamado jakkuman mundeug mundeug tteoolla
ppargaejin eolgureul bolttaemyeon
nimamdo moreuge
nal saranghage doengeoya
even eyes closed,
i occur to you from time to time.
whenever you see your face blushing,
you fall in love with me without even realizing it.
YongHwa memulai lagu itu dengan gaya lembut. Suara pelan penuh penghayatan, serta wajah serius di depan mic. Tangan kanannya menggenggam mic, sementara tangan kirinya mulai mengayun meminta gelombang dari arah penonton.
Disusul kemudian, teriakan dari segenap penjuru ruangan menyambutnya. Sebuah semangat, sebuah harapan dan keinginannya. YongHwa mencari di arah penonton, sekali lagi. Meski ia tahu, gadis itu tidak akan datang. Lebih tepatnya, tidak bisa datang. Atau mungkin saja, belum bisa datang saat ini. Sama seperti ia belum bisa membawa kisah mereka di bawah cahaya yang lebih terang, kecuali atas nama persahabatan.
Reff membuat seisi ruangan semakin panas dan semarak. YongHwa tinggal membalik mic-nya ke arah penonton, dan membiarkan mereka melanjutkan nyanyiannya. Sementara YongHwa menyodorkan telinga kirinya, menikmati setiap ketukan nada yang dihembuskan ribuan suara seisi ruangan. Suara yang segera memenuhi rongga dadanya. Suara yang ingin sekali ia katakan, untuk menyampaikan sebuah kerinduan.
Yon Hwa mengambil sticky note warna merah dengan gambar hati dari balik saku jeans-nya, lalu menempelkan pada pipi kiri dan kanannya, “Apakah kalian tertarik padaku?!” teriaknya ke arah penonton yang disambut teriakan tidak kalah keras.
neon naege banhaesseo banhaesseo
dalkomhan nae sarange noga beoryeosseo
neon naege banhaesseo banhaesseo
hwangholhan naenunbiche chwihae beoryeosseo
See my eyes neon naege ppajyeosseo
See my eyes neon naege banhaesseo
you have fallen for me,
fallen for me, melted in my sweet love.
you have fallen for me, fallen for me,
mesmerized by charming gaze.
see my eyes you fell for me
see my eyes you have fallen for me
Sayangnya, jawaban yang diberikan untuknya adalah, “Tidak!”
Wajah Yong Hwa berubah keruh, tapi sebentar kemudian senyum kembali terbit di wajahnya yang mulai dipenuhi peluh. “Kalian mau lagi?!” ujarnya menggoda para penonton yang sebagian besar kaum hawa itu.
“Lagi! lagi! lagi!” teriakan itu terdengar jauh lebih keras dari sebelumnya.
nado neol saranghae saranghae
ije neol saranghanda gobaekhargeoya
nado neol saranghae saranghae
nae mami saranghanda marhago isseo
i fall in love with you too now
i will confess i am in love with you.
i fall in love with you too
my heart says i am in love with you.
Yong Hwa kembali menggenggam mic-nya, dan mulai bersenandung. Kali ini matanya terpejam. Tentu saja terpejam. Bukan hanya menghayati lagu yang tengah ia nyanyikan. Tapi mengingat semua hal manis yang pernah ada bersama lagu ini. Menikmati setiap getar nada-nadanya membasahi kerinduan yang mengalir dalam aliran darahnya. Menciptakan debaran yang tidak bisa sembarang orang bisa mendengarkannya, kecuali gadis itu.
Musik berhenti, “Apakah kalian suka?!” tanya Yong Hwa lagi. Stycky note warna merah berbentuk hati masih menempel di pipinya.
“Lagi! lagi! lagi!” teriakan dari arah penonton justru semakin keras.
See your eyes naman barabwajwo
See your eyes nan neoreul saranghae
(See my eyes) i sigani jinado yeongwonhi
(See my eyes) nado moreuge neon naege banhaesseo
see your eyes just look at me
see your eyes i love you
(see my eyes) forever and ever even after time passes
(see my eyes) without knowing it you have fallen for me
Yong Hwa tersenyum. Ia tidak punya pilihan. Diraihkan kembali mic, dan mendendangkan sekali lagi lagu yang selalu membuat hatinya terisi oleh rasa tergelitik yang aneh.
Dan tidak lupa, stycky note warna merah berbentuk hati kembali tertempel dengan manis di pipinya. Rasanya, ingin sekali ia menyanyikan lagu ini, untuk kesekian kalinya, di depan gadis itu.
***
Konser sudah selesai. Yong Hwa meninggalkan panggung sambil melambai ke arah penonton. Ia mengucapkan terimakasih banyak pada mereka yang sudah datang kesana, menikmati setiap nada yang ia dendangkan, memanjakan indera pendengaran mereka.
Yong Hwa menuju ruang ganti, dan langsung mencari ponselnya. Tidak ada pesan baru. Tapi, baru saja Yong Hwa akan beranjak pergi untuk bergabung di pesta usai konser, ponsel itu mendendangkan dering khusus. Dering yang Yong Hwa kenali sebagai dering pesan dari rekan-rekannya di CN Blue. Kali ini dari Jong Hyun.
Hyong, lihat tautan ini. ujarnya sambil memberikan tautan khusus di bawahanya.
Yong Hwa mengklik tautan itu. Dan ternyata foto-foto dirinya dengan stycky note berwarna merah bergambar hati sudah bertebaran di dunia maya. Yong Hwa tersenyum.
Pesan baru dari Jong Hyun, aku juga memberikan tautan itu pada nuna. Disertai emot devil di bawahnya.
Sesaat kemudian ponselnya berdering. Kali ini bukan pesan, melainkan panggilan masuk. Yong Hwa membiarkannya hingga dering ketiga, sebelum mengangkatnya.
“Kau konyol!” ujar suara dari ujung sana, tanpa awalan apapun.
Yong Hwa tersenyum menanggapi ucapan dari seberang, “Bukannya seharusnya kau memberikanku ucapan selamat lebih dulu?” sindirnya.
“Tidak perlu. Itu tidak lucu. Kau benar-benar kekanak-kanakkan!” balas suara dari seberang.
Tawa Yong Hwa akhirnya berderai, “Baiklah. Tapi, bukankah itu keren?”
“Ya! itu tidak lucu. Sama sekali tidak lucu! Kau masih punya hutang padaku,” suara di seberang berubah serius.
Yong Hwa berpikir, “Ah benar! Makan malam, untuk ulang tahunmu yang sudah lewat. Bagaimana jika di Shanghai? Kau punya jadwal disana kan akhir minggu depan? Kita bisa punya waktu bebas,” tawar Yong Hwa pada gadis itu, nona Park.
“Hmmm, baiklah. Karena ini sudah terlambat, jadi jangan berubah pikiran. Dan pikirkan sesuatu yang menarik nanti,” pinta nona Park lagi. “Dan, terimakasih untuk stycky note warna merah berbentuk hati.”
“Yong Hwa, ayo!” suara manager-hyung mengingatkan Yong Hwa dari arah pintu ruang ganti.
“Ya, hyong! Sebentar!” ujar Yong Hwa. “Aku pergi dulu. Sampai jumpa di Shanghai,” ujarnya riang pada nona Park. Yong Hwa menutup ponselnya dan memandangi sebuah senyum di layar desktop ponselnya.
Senyum yang selalu memberikannya energy. Senyum yang hingga kini, masih begitu berarti baginya. Senyum yang bahkan pernah ada saat ia benar-benar merasa sendiri dan jatuh. Senyum yang sempat ia perjuangkan, saat mereka harus berpisah karena berbagai alasan. Tapi, senyum itu juga yang membuat mereka kembali merangkai kisah. Meski sekali lagi, kesempatan bergandengan tangan di bawah cahaya, mungkin masih harus menunggu untuk dijempuatnya. Entah bertahun lagi.
Kelana’s comment:
Yeeeeee!!! Kelana kembali buat FF tentang couple satu ini. Ok, seperti biasa, Na jelaskan kalau cerita ini murni FF alias fan-fiction. Meski demikian, ada beberapa fakta yang akan Kelana jelaskan.
- Pada hari kedua dan ketiga konser tunggalnya, Yong Hwa benar-benar menyanyikan You’ve Fallen for Me, dengan stycky note warna merah berbentuk hati yang menempel di pipinya
- Saat konser, penonton bahkan meminta Yong Hwa untuk bernyanyi lagu yang sama sekali lagi, membuat Yong Hwa secara tidak langsung tersipu
- Minggu pertawa Maret, nona Park memang ada jadwal untuk mengisi acara televisi di Shanghai, China. Pada saat bersamaan, sayangnya Yong Hwa juga punya jadwal untuk konser solonya di tempat lain. Jadi, kemungkinan mereka bertemu, memang Cuma ada di FF ini, hehehe
- Foto-foto di atas diambil dari forum Dooley Couple di soompi, website Koreanindo dan juga twitter resmi Yong Hwa (@JYHeffect) dan twitter resmi Jung Hae In (@ActorHaein)
Semoga kalian senang. Sampai jumpa di FF lainnya. Oh ya, Kelana masih mencoba cara menunjukkan keromantisan dalam cerita. Meski ternyata itu benar tidak mudah, hehehe. Ah benar, mungkin pengalaman itu memang perlu.