SINOPSIS Death Note 03 part 1

Sinopsis Death Note episode 03 part 1. Huaaaa … udah episode tiga aja ternyata ya, sodara-sodara. Eits, buat yang agak-agak lupa bagian sebelumnya—karena kelamaan nunggu—sila cek juga di Death Note episode 02 part 1 dan Death Note episode 02 part 2



Light a.k Kira sadar jika ia selama ini selalu diikuti oleh seorang pria asing yang ternyata agen FBI. Light memanfaatkan orang ini untuk mendekati dan membunuh L.



Death Note 3101



Insiden penyanderaan di dalam bis yang berakhir bunuh diri tadi membuat Light kelelahan. Ia berjalan sendirian di dekat jembatan. Light melirik jam tangannya, sudah waktunya, seperti yang ia tulis dalam Death Note. Ponsel Light berbunyi.



“Kau Kira, 'kan? Yagami Light-san.” Sapa suara di seberang.



Orang yang namanya ditulis dalam buku ini akan mati. Jika penyebab kematian tidak ditulis, orang tersebut akan mati karena serangan jantung. Meskipun bukan pemilik asli Death Note, hasilnya akan tetap sama bila mengetahui nama dan wajah korban.



Monolog L pun berlanjut, “Aku mencurigaimu karena pembajakan bus. Bus yang kau naiki bersama agen kebetulan dibajak kan? Pelakunya juga mengancammu, lalu kau mengumpulkan barang-barang agen dan ingin tahu namanya. Mungkin kau takkan dicurigai, tapi Kira bisa membunuh orang hanya dengan mengetahui nama dan wajahnya. Dan dia bisa mengendalikan perilaku si korban. Jadi, kaulah Kira...Ada kemungkinan kau memanfaatkan penjahat untuk mengetahui nama si agen. Dan mungkin setelah itu kau memanfaatkan si agen untuk membunuhku, Yagami Light-san. Putra sulung Kepala Inspektur Yagami Soichiro. Tertarik menjadi pelayan publik. Kau berencana mengikuti jejak ayahmu dan suatu saat nanti menjadi polisi, atau hanya karena memperhatikan pekerjaan ayahmu dan itu membuatmu ingin menjadi polisi? Jika kau punya kekuatan untuk membunuh seseorang tanpa sepengetahuan mereka, mungkin rasa keadilan yang kau warisi dari ayahmu sudah mulai tumbuh. Tapi, dengan cara sebaliknya. Sungguh ironis, ya? Ayahmu sekarang adalah ketua Penanggulangan Kira. Bukannya apa-apa, tapi dia tangan kananku. Salah satu caramu...Tidak, akan kubeberkan cara Kira membunuh. Sampai nanti.” L menutup teleponnya.



Wajah Light perlahan berubah saat mendengar ocehan L dari seberang. Light kaget karena ternyata L masih hidup. Gurat frustasi mulai muncul disana, “Tak kusangka dia memikirkan sejauh itu... selesai sudah,” gumam Light dalam hati.



Death Note 3102



“Kau yakin bilang begitu tanpa adanya bukti?” ujar Raye Panber, agen FBI yang selama ini mengikuti Light. “Jika Yagami Light benar-benar Kira, dia mungkin berhenti membunuh untuk menghindari kecurigaan. Jika begitu—“ ucapannya dipotong oleh L.



“Aku malah akan semakin curiga,” sambung L.



Watari menawari makanan pada tamunya ini. Tapi Raye menolak. Ia berniat pergi.



“Lanjutkan mengikuti Yagami Light,” pesan L. “Selama tak tahu namamu, kau takkan mati. Jika sudah beres, kau boleh menikah dengan tunanganmu. Tenang saja, aku tak memintamu mengundangku.”



“Akan kuundang jika kau memberitahu namamu,” ujar Raye sebelum pergi.



Setelah Raye pergi, L memberikan secarik kertas pada butlernya, Watari. Seperti biasa, L meminta permintaan aneh pada butlernya ini, dengan wajah berhias senyum penuh arti.



Death Note 3103



“Putramu ada di rumah?” tanya seorang polisi pada det.Yagami yang ada di sebelahnya. Saat ini keduanya berkendara dan berniat mengunjungi rumah keluarga Yagami.



“Jam segini seharusnya di rumah.”



Death Note 3104



Light pulang ke rumah dan masuk ke kamarnya dengan frustasi. Ia mengambil Death Note dan nyaris saja merobeknya jika Ryuk tidak muncul dan merebut buku itu.



Dan cerita pun mengalir dari bibir Light, “Raye Penber itu nama palsu. L tahu semua rencanaku. Akankah polisi segera datang?” Light semakin ketakutan. “Ayah akan menangkapku.”



Ryuk merasa ini akan semakin menarik, “Tulis saja namanya di sini!” usulnya pada Light. “Jika ingin selamat, tak ada pilihan lain selain membunuh, 'kan? Cepat tulis. Dalam 40 detik dia akan mati.”



Death Note 3105



Di bawah, Sayu, adik Light membukakan pintu untuk ayah mereka yang datang bersama rekannya. Sayu berteriak dari bawah dan mengatakan jika mereka ingin bicara pada Light.



Det.Yagami dan rekannya masuk ke kamar Light. Saat itu, tangan Light sudah gemetar sambil memegang pensil dengan Death Note yang terbuka, siap menulis. Sementara Ryuk terus mengomporinya untuk segera menulis.



“Aku Asisten Inspektur Sumida dari kantor Meguro Timur,” ujar polisi yang datang bersama det.Yagami. “Aku ingin tanya sesuatu. Di mana dan apa yang kau lakukan malam ini? Yukida Tsutomu-san. Kau kenal dia, 'kan? Sore tadi, Yukida Tsutomu menyerang Amane Misa-san. Tapi dia panik, ketabrak lalu mati.”



Ucapan polisi ini menarik perhatian Light. Ia pun berbalik. Light ingat pada pria yang mengaku sebagai penjaga Misa. Pria itu mengaku bernama Yukido Tsutomu.



“Di ponsel Yukida ada notifikasi panggilan masuk dari nomormu,” lanjut polisi tadi. “Aku ingin tahu apa hubunganmu dengan Yukida?”



“Kami penggemar Amane Misa-san,” Light mulai bisa menguasi diri. Ia lebih tenang sekarang, “Tapi, kita hanya bertemu sekali. Aku tak begitu kenal dan tak ada hubungan apa-apa. Anu, bagaimana keadaan Amane Misa-san?”



“Dia hanya luka ringan,” jawab polisi itu.



Polisi itu kemudian pamit pergi. Light lega karena kecurigaannya tidak terbukti. Sementara Ryuk kecewa karena tidak mendapat tontonan menarik malam itu. Di bawah, Sayu rupanya menguping. Ia bertanya pada ayahnya soal hubungan antara Misa dengan kakaknya. Tapi ayah mereka, det.Yagami mengatakan kalau tidak ada apa-apa. Kedua polisi itu pun pamit pergi.



Death Note 3106



Light melamun di kamarnya. Ia masih memikirkan tentang ayahnya. Light merasa aneh karena ayahnya tidak bilang apapun. Light penasaran apakah L belum bercerita apapun pada ayahnya soal insiden pembajakan di dalam bus.



Sementara itu, di tempat yang sama, Ryuk juga tengah melamun sendiri. Ia keheranan karena Amane Misa ternyata masih hidup, padahal ia melihat sendiri sisa usia Misa.



“Sepertinya mata shinigamimu kurang meyakinkan,” ejak Light.



“Hei! Itu kejam!” protes Ryuk.



Death Note 3107



Misa terbangun di rumah sakit. Managernya datang membawakan bunga. Manager Misa mengatakan jika ia telah membatalkan jadwal wawancara Misa yang setelahnya. Manager juga merasa lega, karena ternyata tidak ada yang perlu dikhawatirkan tenang Misa. Semuanya baik-baik saja.



Tapi, Misa tidak mendengarkan ucapan managernya itu. Misa masih terus melamun. Baru setelah managernya menegur, Misa berpaling memperhatikan. Misa masih memikirkan siapa yang telah menyelamatkannya dari insiden penyerangan ini.



Death Note 3108



“Aku berangkat!” pamit Sayu, adik Light.



Ternyata Light juga ikut keluar rumah. Ia membuang sampah seperti biasanya. Meski misi sebenarnya adalah mencari tahu apakah ia masih terus diikuti. Dan ternyata pria asing itu masih saja terus mengikuti Light.



Light kembali ke kamarnya. Pikirannya perlahan lebih jernih, “Jangan-jangan, L hanya menggertak? Itu kenapa ayah diam saja. Dan orang itu masih mengikutiku. Dia tak bisa menangkap Kira tanpa adanya bukti! Masih harus bertarung.”



Death Note 3109



Det.Yagami dipanggil oleh atasannya. Atasannya ini protes karena tidak ada laporan mengenai investigasi Kira. Bahkan det.Yagami tidak melaporkan markas berkumpul timnya yang bertugas menyelidiki Kira. Det.Yagami berkeras tidak bisa mengatakan apapun, karena ini permintaan khusus L.



“Lalu, kenapa anaku dihubungi dan dituduh sebagai Kira?” protes si atasan.



Sayangnya det.Yagami tidak tahu menahu soal masalah ini. Ia sendiri kaget dengan informasi dari atasannya ini.



Death Note 3110



Det.Yagami bersama tim-nya berkumpul kembali di tempat L.



“L, kudengar kau menelpon putri Kepala Inspektur Goda?” tanya det.Yagami tanpa basa-basi dulu. “Kau mencurigainya sebagai Kira? Aku mendapat keluhan. Lalu apa? Apakah dia Kira?”



Tapi L sepertinya tidak terlalu ambil pusing dengan protes itu. Ia justru membahas hal lain, “Salah satu subyek penyelidikanku sudah tahu tentang pengawasan FBI dan berinteraksi dengannya. Aku ingin menggertaknya.”



“Kau tak memberitahuku!” protes det.Yagami.



“Baru saja,” ujar L santai. Ia meminta seluruh tamunya itu untuk duduk.



“Jadi, berapa orang yang kau curigai sebagai Kira?” lanjut det.Yagami.



“Jumlahnya 21. Jika ingin bukti, aku harus menggertak mereka,” aku L. Ia lalu meminta Watari membagikan sesuatu pada para polisi itu. Ternyata benda itu adalah identitas kepolisian. Tapi nama dan jabatan mereka semua adalah palsu. “Itu adalah hal biasa. Agen FBI juga memilikinya,” lanjut L.



“Polisi membawa identitas palsu?” protes salah seorang dari mereka.



Tapi det.Yagami segera paham situasi, “Aku akan bicara dengan atasan. Sampai saat itu, tetap bawa ini,” perintahnya pada yang lain. Ia pun meminta pada L agar ponsel para polisi dikembalikan dalam rangka membantu proses penyelidikan.



Kali ini L setuju dengan ide mereka. Ia meminta Watari membawakan dan membagikan ponsel masing-masing polisi itu. Setelah itu para polisi pun bergegas. Mereka berpencar untuk melakukan pekerjaan masing-masing.



Death Note 3111



“Himura-san, mari kuperkenalkan sistem kami di sini,” ajak L pada satu-satunya polisi wanita di tim itu, si ahli IT.



“L, aku ingin daftar orang yang kau telpon. Apakah putraku termasuk?” pinta det.Yagami. “Tunjukkan padaku!”



L kemudian menunjukkan daftar orang-orang yang dicurigai dan saat ini masih diselidikinya. Salah satunya disana ada Yagami Light.



“Apa kau sering bicara dengan putramu?” tanya L pada det.Yagami kemudian.



“Tidak, tidak terlalu sering.”



“Apa putramu ingin gabung dengan polisi?” L masih belum puas.



“Tidak. Light kurang tertarik dengan pekerjaanku.”



Death Note 3112



Light mengotak-atik papan dan membongkar barang-barang lamanya. Ia menemukan sebuah transceiver yang dibelikan ayahnya saat masih kecil. Ia teringat kenangan bersama ayahnya memainkan benda kecil itu.



“Aku dulu pernah ingin menjadi polisi,” curhat Light. “Saat menyadari pekerjaannya bukan seperti itu, impianku sirna. Impian untuk kepuasan diri. Setiap orang mempunyai misi dalam hidupnya.” Rupanya Light telah menyelesaikan apa yang ia buat.



Death Note 3113



Apa yang baru saja dibuat oleh Light?



“Jika seseorang membuka laci ini, dan membaca diari ini, seharusnya tak penasaran lagi dengan laci ini,” Light membuka lacinya dan menunjukkan sebuah buku diary. Disana ada banyak catatan. “Tapi, kunci sebenarnya adalah ini.” Light mengeluarkan isi pulpen. Ia kemudian menusukkan benda itu pada sebuah lubang yang ada di bawah laci. Voila! Ternyata di dalam laci itu ada papan lain yang menutupi alasnya. Dan di dasar laci yang sebenarnya, terdapat Death Note yang asli.



“Bravo! Apa ini?” seru Ryuk penasaran.



“Jangan sentuh!” sergah Light cepat, saat Ryuk akan mengambil Death Note itu. “Akan terbakar.” Light melanjutkan penjelasannya. “Ini minyak. Isi pen yang dimasukkan melalui lubang merupakan penahan. Saat menarik isi pennya, listrik akan mengalir lalu minyak terbakar dan Death Note menjadi abu. Lebih baik kamarku terbakar daripada mereka menemukan Death Note!” (rupanya rangkaian itu adalah alat yang dipasang oleh Light untuk melindungi Death Note-nya)



Death Note 3114



“Lalu? Bagaimana dengan pembalasanmu? Beritahu!” Ryuk makin penasaran.



“Aku memikirkan cara lain,” Light menutup kembali lacinya. Ia kemudian duduk di kursinya dan membuka laptop. “Pertama-tama...Death Note mempunyai aturan yang jelas.” Light mengacu pada aturan dalam Death Note yang tertulis di halaman depan. “Aku menulis orang itu akan membunuh orang lain sebelum meninggal, tapi hanya salah satu di antara mereka yang mati. Jadi, meski Death Note bisa mengendalikan mereka sebelum mati, tapi tak bisa membunuh orang ketiga.



“Meski kau tahu nama si FBI, kau tetap tak bisa membunuh L?” Ryuk heran.



“Jika kau shinigami seharusnya kau lebih tahu,” Light tidak habis pikir dengan shinigami satu ini. “Tapi, tetap saja...Kurasa aku bisa memanfaatkan orang itu. Karena itu...Aku harus mengetahui namanya.”



Death Note 3115



Ligh turun ke bawah dan menemukan adiknya tengah asyik bermain ponsel. Bahkan saat diminta untuk membantunya memasak, adiknya, Sayu menolak. Sayu beralasan jika masakan Light jauh lebih enak daripada dirinya.



Light tidak punya pilihan. Ia segera menuju dapur. Tapi Ryuk yang muncul sembarangan membuat Light kaget hingga menjatuhkan bahan makanan. Sayu heran melihat kakaknya ini. Tapi Light mengatakan tidak ada apa-apa.



“Apa kau ingin mata shinigami?” tanya Ryuk. “Dengan mataku kau bisa tahu namanya. Kau ingin tahu namanya, 'kan?” Ryuk memamerkan matanya.



“Aku bisa memiliki mata itu?” ujar Light dalam hati. Ia takut Sayu mendengarnya bicara sendiri. Tapi meski begitu, Ryuk mengerti apa yang dikatakan Light.



Ryuk berubah menjadi bersemangat, “Ya, ekslusif bagi pemilik Death Note. Aku bisa memberikannya padamu. Khusus sekarang harganya murah! Harga mata shinigami adalah... Setengah dari sisa umurmu. Apa kau tertarik? Light?” bujuk Ryuk.



Death Note 3116



Light kembali ke kamarnya saat temannya menelepon. Teman Light mengingatkan soal konser Misa-misa. Tapi Light tampak tidak tertarik, ia mengaku sedang sibuk. Light pun mematikan ponsel dan memutus pembicaraan.



“Hei, mari buat kontrak dengan mata shinigami. Apa kau tak ingin tahu nama orang itu?” rupanya Ryuk masih saja membujuk Light untuk membeli mata shinigami-nya.



“Nama?” Light tiba-tiba mendapatkan sebuah ide.



Death Note 3117



Light teringat sebuah nama yang ia lihat dari catatan pria yang membuntutinya, Cathy Cambell. Selain itu, ada juga foto dalam buku catatan itu. “Pacarnya? Aku mungkin bisa memanfaatkannya.”



Light beranjak dari ranjangnya dan duduk di kursi. Light mengambil kertas dan spidol lalu membuat coretan-coretan.



“Tapi, karena tak bisa menyingkirkan L, dan jika orang itu mati, aku akan lebih dicurigai. Itu buruk! Tidak, bisa saja berhasil!” seru Light kemudian.



Sementara itu Ryuk hanya bisa dibuat penasaran dengan manusia pemilik Death Note di depannya ini.



“Kurasa aku sudah dapat gambaran tentang aturan Death Note melalui uji coba. Pasti ada puluhan FBI dalam penyelidikan Kira di Jepang. Jika mereka menyelidiki orang yang ada hubungannya dengan kasus ini... Tinggal kusingkirkan mereka, mungkin tidak mencurigaiku lagi. Pertama, aku perlu mencari tempat yang tak ada kameranya,” gumam Light senang.



“Mata shinigaminya bagaimana?” Ryuk masih belum menyerah.



“Masih banyak yang harus kulakukan,” Light meremas kertas yang tadi digunakannya menulis. “Bukan saatnya mengurangi sisa umurku.” Light kemudian mengambil korek dan mulai membakar kertas itu. Senyumnya … misterius dan sadis.



“Kau boleh juga. Itulah wajah Kira,” puji Ryuk. Ia semakin sumringah.



Death Note 3118



L masih duduk diam di kursinya. Ia memandangi gambar dan profil orang-orang yang dicurigainya.



Sementara itu di tempat lain, seorang berambut putih tampak mengobrol dengan bonekanya yang bernama Melo.



“Siapa ya Kira?” tanya si rambut putih yang bernama Near itu.



“Mari temukan Kira sebelum L!” balas si boneka Melo.



“L tidak akan senang,” elak Near.



“Bodoh! Saatnya menunjukkan kemampuan kita pada L!”



“Jika kau menemukan Kira, kau akan langsung membunuhnya, 'kan?” tebak Near kemudian yang dijawab dengan suara tawa sumbang dari Melo.



BERSAMBUNG



Sampai jumpa di Death Note episode 03 part 2



Picture and written by Kelana



Posting at www.elangkelana.net

4 komentar:

  1. Penasaran ama Near, oh ya L di sini nggak ngemut permen ya :D

    BalasHapus
  2. iya, Near di movie-nya cuma muncul sedikit ya
    disini porsinya cukup banyak
    si L ngemutnya kayak minuman gitu
    nggak terlalu muncul banyak, adegan si L makan makanan manis
    soalnya yg jadi L udah terlalu manis, takut diabet #ups

    BalasHapus
  3. next keep writing yaaa .. udah lama nunggu nunggu episode demi episode lama bangeeet ngepost sinopsisnya .. beda dengan death note death note yang lain ceritanya
    ihh L kern banget , pengen nyium dia lah #plak .
    smoga bisa lanjut terus yaaaaa ^^ .. semangat

    BalasHapus
  4. iya kak, soalnya kan sinopsisnya gantian
    hehehe
    terimakasih sudah sabar menunggu
    ini Na lagi post gambar dulu, habis itu baru nyusul ceritanya

    BalasHapus