INSPIRASI – Rahmat Shigeru Ono, Kisah Nyata dibalik FTV Aishiteru

elangkelana.com – Masih ingat kan dengan FTV berjudul Aishiteru yang sempat tayang di salah satu stasiun TV swasta pada akhir Desember 2013 yang lalu? Yup, FTV kolaborasi Indonesia-Jepang itu menceritakan tentang pencarian seorang cucu terhadap kakeknya yang seorang tentara Jepang, yang kemudian memilih menetap di Indonesia pasca Jepang diusir oleh sekutu.
Rahmat Shigeru Ono, Kisah Nyata dibalik FTV Aishiteru
Rahmat Shigeru Ono, Kisah Nyata dibalik FTV Aishiteru
Ternyata kisah itu adalah nyata. Meski memang bukan nama yang sama, ternyata kisah itu memang benar-benar terjadi. Adalah Shigeru Ono, seorang tentara Jepang yang kemudian memilih menetap dan menjadi warga negara Indonesia pasca tentara Jepang kalah perang dan kembali ke negera mereka. Seperti apa kisahnya? Cek berikut.

Namanya Shigeru Ono, lahir pada 26 September 1918 di wilayah prefektur Hokkaido, Jepang. Sebagaimana dikisahkan dalam buku memoar Rahmat Shigeru Ono (halaman: 9), ketika menginjak usia awal 20-an, Ono di luar dugaan berhasil menembus ujian masuk sekolah kemiliteran yang terkenal amat sulit ditaklukkan. Saat itu keberhasilan Ono masuk ke sekolah miloter dianggap sangat prestisius bagi masyarakat Jepang yang mana negeri mereka memang tengah berkonflik dengan daratan China.

Lulus dari sekolah militer, Ono kemudian ditugaskan di sebuah negara bekas jajahan Belanda yang terletak jauh di sebelah selatan tanah kelahirannya. Di tanah yang jauh ini, Ono kemudian berkesempatan bergaul dengan rakyat pribumi Hindia Belanda. Bahkan Ono juga berkesempatan untuk ikut melatih ilmu kemiliteran kepada beberapa orang pemuda pribumi. Penderitaan bangsa pribumi akibat penjajahan Belanda dan masa pendudukan Jepang ini perlahan menarik simpati Ono.

Akhirnya, pasca berakhirnya Perang Dunia II, Shigeru Ono mengambil sebuah keputusan yang sama sekali tidak pernah ia pikirkan sebelumnya. Ia memilih tetap tinggal di Indonesia dan tidak mau kembali ke Jepang. Akhirnya, Shigeru Ono yang telah dianggap sebagai pengkhianat oleh negara asalnya, mulai sibuk bertempur bahu-membahu bersama pasukan pribumi Indonesia untuk menghadang pasukan Belanda yang mencoba kembali menduduki Indonesia, hingga akhir Desember 1949.

Namun sayangnya, nasib tidak selalu berpihak pada Ono. Setelah berakhirnya masa perang, kehidupan Ono berjalan tidak menentu. Kewarganegaraan Jepangnya telah dicabut dan ia sendiri pun belum resmi diterima sebagai Warga Negara Indonesia, ia juga harus kerja serabutan untuk menyambung hidupnya. “Pada masa itu, saya tidak punya kewarganegaraan, sejak 1951 saya sudah mengajukan permintaan kewarganegaraan Indonesia, namun tak ada tanggapan hingga pertengahan 1960-an“, jelas Shigeru Ono, yang kemudian bernama Rahmat Shigeru Ono setelah menjadi WNI.

Pengalaman tidak terlupakan bagi Shigeru Ono sebagai mantan pejuang kemerdekaan terjadi pada 1958. Ketika itu Presiden Soekarno menganugerahkan kepadanya Bintang Veteran dan Bintang Gerilya, yang menjadikannya diakui sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia yang kelak berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. “Saya hampir tak punya apa-apa. Tidak punya rumah, pekerjaan, dan kewarganegaraan. Hanya petani Indonesia saja yang memberi kami makan, pakaian, dan tempat bernaung“, kenang Shigeru Ono pada masa awal kemerdekaan dulu.

Sumber : japanesestation

6 komentar:

  1. terharu sm pengirbanan x<br><br>tiwi

    BalasHapus
  2. ternyata emg ada beneran<br>bener2 nyata

    BalasHapus
  3. salut sm sigeru ono walopun dia awal x bukn <br>wni tp dia mau membntu dan mengajari wni untuk mlwan penjajah<br>tiwi

    BalasHapus
  4. oh ad bukuny ^^<br>mmg dlu ktny susah bgt jd wni, atlet2 kturunan pun klo mo main d evel intrnsionl hnya dbekali srt ket, pdhl nasionalisme mrk jg g diragukan<br><br>hira

    BalasHapus
  5. msi ada bnyak hal yg perlu dibenahi<br>hmmm ...<br>indonesiaku oh indonesiaku

    BalasHapus
  6. yep..mg lbh baik<br><br>hira

    BalasHapus