SINOPSIS Married as Job 04 part 1

SINOPSIS dorama Married as Job episode 04 part 1. Mikuri, Hiramasa, Yuri-san, Numata-san dan Kazami-san menghabiskan akhir pekan dengan datang dan memetik buah anggur. Sebenarnya ini ide Hino-san. Tapi ia kembali membatalkan acara karena anaknya sakit. Dan (lagi) Numata-san serta Kazami-san yang datang untuk menggantikan.



Alih-alih duduk-duduk, Hiramasa memilih jalan-jalan keliling area kebun anggur dan kuil. Mikuri juga menyusulnya. Dan mereka pun duduk di dalam kuil.


“Aku tetap paling menyukaimu, Hiramasa,” ujar Mikuri.


Pada saat itu, Aku merasa hidupku selama 35 tahun terbayar dalam sekejap. Bahkan jika itu tak lebih dari rasa hormat kepada atasan/bos.



Hiramasa bangun pagi seperti biasa di kamarnya. Saat keluar kamar, ia melihat Mikuri tengah asyik di dapur mempersiapkan sarapan. Setelah Hiramasa ganti baju dan bersiap, mereka berdua pun makan bersama.


Mikuri minta maaf karena ternyata ada masakannya yang sedikit gosong. Tapi Hiramasa tidak mempermasalahkannya dan tetap memakannya.


Aku belum mengatakannya pada Mikuri meski sudah setengah bulan.



Dan pertanyaan itu kembali mengganggu Hiramasa.


“Menurutku, kau dan Mikuri mempunyai hubungan yang ideal. Kawin kontrak, 'kan? Kau menggajinya,” tembak Kazami-san.


Hiramasa kaget bukan main. Ia tidak menyangka kalau rahasianya ternyata dengan mudah ditebak oleh Kazami-san. “I-ini bukan sesuatu untuk dibicarakan di tempat kerja.”


Kazami-san tersenyum lega. Ia pun mengajak Hiramasa untuk bertemu dan bicara lagi di tempat lain, malam itu.


Sementara Hiramasa galau sendiri. Ia tidak menyangka akan seperti ini. Dan lagi, kenapa ia tidak menyangkal sama sekali tadi saat dituduh begitu oleh Kazami-san. Lalu sekarang, Kazami-san mengajaknya bertemu sepulang bekerja.



Tepat jam enam, Hiramasa langsung mematikan komputernya dan kabur pulang. Hal ini membuat rekan-rekan kerjanya heran, karena biasanya Hiramasa bahkan sering lembur. Tapi di lorong, ia bertemu dengan Hino-san dan Numata-san. Hino-san minta maaf karena kembali membatalkan acara mereka. Sebagai ganti, Hino-san mengajak Hiramasa untuk kemping keluarga. Tapi Hiramasa yang sedang buru-buru tidak benar-benar menanggapinya. Saat Numata-san datang, Hiramasa melihat peluang melarikan diri dan buru-buru pergi.


Keluar dari mulut harimau, disambut mulut buaya. Lolos dari Numata-san dan Hino-san, Hiramasa justru bertemu Kazami-san. Ia sudah menunggu di lorong. Tidak punya pilihan, Hiramasa pun ikut saja saat diseret oleh Kazami-san.


Hino-san dan Numata-san masih tetap mengejar. Tapi mereka kehilangan jejak Hiramasa. Hino-san mulai curiga, apakah Hiramasa benar-benar benci dengan kemping. Numata-san pun menambahi teori lain. Mungkin saja Hiramasa pernah punya pengalaman buruk saat kemping. Membawa beras tapi lupa membawa peralatan masak, misalnya.



Hiramasa pun menceritakan semuanya pada Kazami-san. Mereka minum di sebuah kedai minum.


“Oh, jadi begitu...Sebenarnya aku hanya bercanda denganmu. Aku tak benar-benar berpikir hubungan kalian hanya hubungan kerja,” ujar Kazami-san.


Hiramasa membenarkan letak kaca matanya, tidak nyaman, “Benar-benar tak apa-apa. Kami hanya menyembunyikannya karena waktu yang dibutuhkan jika harus menjelaskannya kepada semua orang. Bisa dibilang, ini versi sederhana dari sharehouse.”


“Jadi kalian berbagi rumah dan tugas?”


“Dengan uang sebagai penengah, posisi kami lebih jelas. Kami juga bisa menjaga satu sama lain dan menciptakan lingkungan yang lebih baik,” ujar Hiramasa lagi.


Kazami pun menanyakan soal ‘perasaan’. Dan Hiramasa dengan tegas kalau ia tidak punya perasaan apapun pada Mikuri. Hubungan mereka jelas, hanya atasan dan bawahan saja.


“Makin lama makin terdengar sebagai seperti hubungan ideal,” komentar Kazami-san lagi.


“Kurasa hanya kau yang akan berpikir seperti itu.”


Kazami akhirnya mengatakan idenya, “Aku ingin Mikuri bekerja di rumahku juga.” Melihat Hiramasa yang kaget, Kazami-san pun melanjutkan. “Oh, bukan, aku bukannya ingin mengambil tempatmu. Aku belum pernah menyewa jasa pembersih rumah sebelumnya, jadi aku mau tahu rasanya. Apa tidak boleh bekerja sambilan?”


“Tidak, kami tidak ada peraturan seperti itu...”


“Cukup seminggu sekali, tolong bagi Mikuri denganku,” pinta Kazami-san lagi.


“Aku tak bisa memutuskan hal itu,” elak Hiramasa.


“Kalau begitu, bisakah kau menanyakannya untukku?”



Berbagi itu memiliki konotasi yang buruk. Kata "berbagi" digunakan untuk benda atau makanan.


Pagi itu Mikuri makan bersama Hiramasa seperti biasa, “Belakangan ini terkenal, ya? Berbagi. Maksudku sharehouse. Seorang teman kuliahku merenovasi rumahnya dan menjalankan usaha sharehouse sebagai orangtua dan anak. Untuk mereka yang berlibur ke luar negeri.”


Tiap kali mendengar kata ‘share’ atau berbagi, Hiramasa mendadak salah tingkah, “Bukankah itu... rumah tamu?”


“Oh! Jadi itu rumah tamu! Kamarnya masing-masing, tetapi dapurnya satu untuk semua. Kurasa di tempat seperti itu, untuk makanan mereka akan berbagi 'kan, ya?” Mikuri terus saja memancing Hiramasa dengan kata-kata berbagi.


Bahkan saat aku terang-terangan membahas hal ini kenapa dia tetap tak mengatakannya?


Mikuri teringat pertemuannya dengan Kazami-san beberapa hari yang lalu. Lalu soal kesepakatan Kazami dan Hiramasa untuk berbagi Mikuri. Menurut Kazami-san, Hiramasa sudah tahu. Tapi ternyata Hiramasa belum juga menceritakan apapun pada Mikuri.



Apakah Kazami bercanda atau dia salah paham tentang sesuatu dia jelas-jelas terganggu dengan kata "berbagi". BER-B-A-G-I. Waaa, berbagi! Apa itu "berbagi"? Dia bilang "berbagi"... tetapi aku 'kan bukan benda atau makanan. Apa dia tidak menghormati pendapat pekerjanya? Bahkan jika dia atasanku, apa dia pikir boleh-boleh saja memutuskan hal itu sendirian?


Bahkan hingga sarapan selesai, tidak ada satupun hal soal berbagi yang diceritakan oleh Hiramasa. Mikuri kesal sendiri. Imajinasinya meliar. Muncul sosok mungil Mikuri dengan pakaian cheerleader sambil meneriakkan kata ‘berbagi’. Hari itu Mikuri melepas Hiramasa dengan perasaan kesal.



Aku penasaran apakah seperti ini rasanya menjadi istri yang tahu tentang perselingkuhan suaminya tetapi tak berani bertanya? Bagaimana caranya menghilangkan perasaan ini, ya?


Setelah Hiramasa pergi, Mikuri kembali masuk ke rumah. Ia ingat kalau menyimpan anggur kemarin dalam lemari es dan mengambilnya. Sayangnya, setelah satu gigitan saja, Mikuri kesakitan. Rupanya giginya bermasalah.


Tidak punya pilihan, Mikuri pun datang ke dokter gigi. Giginya diperiksa. Mikuri merasa kesakitan saat giginya ditangani dokter, tapi hanya bisa mengerang sambil mengangkat tangannya saja.



Mikuri makan siang bersama Yuri-san. Ia curhat soal kedatangannya tadi ke dokter gigi. “Gigi mahal ya. Aku ingin memukul diriku enam bulan yang lalu. Seharusnya gigiku dirawat saat itu, tetapi sakitnya hilang setelah meminum obat, jadi kubiarkan saja. Sekarang sudah separah ini!”


“Jadi, berapa harganya?”


Mikuri menunjuk brosur jenis tambalan gigi, “Yang paling murah, dari perak, 3.000 yen dengan asuransi. Kalau di tempat yang terlihat, perak kurang cocok, 'kan? Kalau plastik kuat, 47.000 yen tanpa asuransi. Warna plastik akan memudar dalam lima tahun. Keramik satu-satunya pilihan! Keramik 95.000 yen. Dan keramik zirkonia 150.000 yen! Aku tak punya uang sebanyak itu. Aku menghabiskan semua gaji pekerjaan sebelumnya untuk melunasi biaya kuliah.”


“Kau bisa minta orangtuamu membayarnya,” saran Yuri-san.


“Aku tak mau mereka membayar biaya kuliah magisterku. Kupikir aku bisa langsung mendapat kerja dan segera melunasinya. Aku mau memukul diriku yang dulu. Belakangan ini biaya kuliah benar-benar mahal, 'kan? Biusnya belum sepenuhnya hilang,” Mikuri memegangi pipinya.


“Apa Hiramasa... pelit?” Yuri-san pensaran. “Bisakah dia setidaknya membayarkan biaya rawat gigi?”


Mikuri berpikir. Lalu muncul Mikuri mungil berkostum cheerleader sambil meneriakkan OKANE-uang! “Wooo... tolong...beri aku uang!”



Bahkan jika aku menghindarinya dengan angan-angan indah, tetap tak ada gunanya. Pembukuan rumah tangga juga negatif.


Stres Mikuri belum selesai. Sampai di rumah, saat menghitung pengeluaran bulanan, Mikuri menemukan kalau bulan ini minus. Mikuri makin pusing.


Saat Hiramasa pulang, Mikuri pun menceritakan soal pengeluaran bulanan yang minus pada Hiramasa. Ia pun mengatakan kalau minus itu diganti dari uangnya sendiri. Mikuri menyesal karena ada beberapa pengeluaran besar tidak terduga. Termasuk saat ada tamu yang datang ke rumah. Mikuri juga menyesal karena sudah memaksa membeli penanak nasi.


Tapi Hiramasa menanggapinya dengan bijak. Ia menolak saat Mikuri mengganti minus anggran keuangan bulan itu. Ia tidak mau menyusahkan bawahannya dengan beban seperti itu. Karena pekerjaan saja sudah cukup berat. “Lain kali, kita akan mengumpulkan uang sisa di bulan lain dan menggunakannya untuk mengganti kerugian.”


“Aku akan membuat anggaran terpisah untuk wisata khusus,” ujar Mikuri lega sekaligus minta maaf. “Saat kupikir aku hampir tak punya pekerjaan atau tempat tinggal, Anda mengizinkanku bekerja di lingkungan yang baik ini.”


“Saat bekerja, kau tak seharusnya merendah,” elak Hiramasa. “Jangan pendam sendiri. Lain kali, tolong lebih banyak berdiskusi denganku.”


“Kalau saja aku orang Amerika. Aku bisa memelukmu di saat seperti ini, 'kan? Saat kau senang atau ingin menunjukkan rasa sayang, mereka berpelukan, 'kan? Aku benar-benar ingin melakukannya sekarang. Bodoh. Sayang sekali ini Jepang,” Mikuri mengomel sendiri.


Hiramasa dibuat kaget dengan ide Mikuri yang tiba-tiba itu, “Aku senang sekali ini Jepang. Bagaimanapun, aku lebih tua darimu dan juga atasanmu.”



Mikuri sudah memutuskan. Ia akan menanyakannya. Mikuri pun duduk di lantai, “Boleh aku bertanya? Apa itu berbagi? Apa maksudnya Anda akan membagiku dengan Kazami? Aku dengar ketika tak sengaja bertemu Kazami. Aku benar-benar penasaran, penasaran apa yang dia bicarakan... sampai-sampai menjadi pemandu sorak... Hanya angan-angan. Aku selalu melakukannya. Namun bukan itu masalahnya. Masalahnya adalah... berbagi.”


Hiramasa tidak punya pilihan. Mau tidak mau ia harus menceritakannya. “Akan kujelaskan. Ada tiga hal utama. Satu, dari kata-kata dan perilaku kita, Kazami melihat bahwa hubungan kita adalah kawin kontrak, dan aku menggajimu. Berikutnya, Kazami bilang dia ingin menyewamu. Dia bilang cukup seminggu sekali, apa bisa kau melakukan pekerjaan rumah tangga untuknya. Terakhir, dan yang terpenting, Semuanya terserah padamu. Bagiku... Aku tidak memedulikan apa yang kau kerjakan di luar jam kerja. Aku mau menghormati niatmu dan Kazami. Jadi, jika kau akan menolaknya bukanlah masa—“


Belum selesai Hiramasa bicara, Mikuri sudah menyambarnya, “Aku akan melakukannya! Izinkan aku bekerja sambilan.”



Pada hari yang disepakati, Mikuri pun datang ke apartemen baru Kazami-san. Tempatnya memang tampak lebih luas dan agak sedikit mewah. Saat itu Kazami-san sedang beres-beres. Ia tengah membuka kardus barang-barang-nya dan menatanya.


Kazami merasa menyesal karena sudah lebih dulu memberitahu Mikuri soal rencana kerja mereka. Padahal harusnya Hiramasa yang lebih dulu memberitahu Mikuri soal itu.


Kazami-san merasa sangat penasaran dengan kehidupan Mikuri dan Hiramasa. Terutama soal perasaan mereka. Tapi Mikuri tidak benar-benar menanggapinya. Bahkan Kazami justru berpikir kalau Mikuri dan Hiramasa adalah dua orang yang menarik.


“Yah, umumnya orang tidak melakukan hal seperti ini,” ujar Mikuri.


“Oh, apa Yuri tahu?” tanya Kazami-san kemudian.


“Tidak. Aku tak bisa mengatakannya. Yuri itu sangat, sangat kolot. Dia lebih mungkin membunuh Hiramasa daripada aku. Kau harus merahasiakannya,” pinta Mikuri.


“Aku mengerti. Ini rahasia antara kita bertiga.”



Saat di kantor, Yuri-san bertemu teman kuliahnya yang sempat minum bersama. Ia minta maaf pada Yuri soal sikapnya saat mereka minum saat itu. Ia berdalih tidak berniat jelek dan hanya ingin mengingat masa lalu. Tapi Yuri-san tidak benar-benar mempedulikannya. Ia hanya menjawab sekedarnya lalu beranjak pergi.


Saat itu dua bawahan Yuri-san lewat. Mereka heran melihat sikap Yuri-san yang tidak seperti biasanya. Ia agak ... kesal. Tapi Yuri-san buru-buru menyemangati dirinya sendiri untuk kembali ceria dan bekerja lagi.



“Aku memutuskan akan bekerja di rumah Kazami setiap Senin dan Kamis. Pekerjaan utamaku adalah memasak makan malam dan bersih-bersih. Tentu saja, aku akan memastikan hal itu tak mempengaruhi kerjaku di sini. Lalu ... “ Mikuri bercerita pada Hiramasa.


Tapi Hiramasa buru-buru memotong ucapan Mikuri, “Kau tak perlu melapor. Kau punya kontrak dengan Kazami di sana. Hal itu tak ada hubungannya denganku. Tolong jangan bahas tentang kita juga di sana.”


“Tentu saja, aku akan menjaga privasi Anda. Itu saja.”



Dengan gaji tambahan dari bekerja di rumah Kazami-san, Mikuri memutuskan datang lagi ke klinik gigi, “Tolong yang keramik. Dibayar dengan cicilan, ya.”


Aku takkan mundur. Ini untuk gigiku, untuk perawatan tanpa asuransiku. Aku akan mengambil semua kesempatan untuk menghasilkan uang. Aku akan bekerja jika harus.



Vlog Mikuri.


Mikuri membagai tugas-tugas pekerjaannya dalam bagan berbentuk lingkaran. Dari tidur, tugas pagi, mempersiapkan makan siang, perjalanan ke rumah Kazami-san, bekerja di rumah Kazami-san, pulang, tugas malam, waktu bebas, mandi dan waktu bebas lainnya.


“Seperti inilah jadwalku dalam sehari. Aku melakukan hal ini seminggu dua kali. Karena waktu kerja di rumah Tsuzaki berkurang, aku menggantinya di akhir pekan.”


Mikuri pergi berbelanja seperti biasa. Tapi karena harus memasak untuk dua tempat, Mikuri memisahkan uang di dua dompet berbeda. Ia pun berbelanja sayuran yang berbeda.


Aku tak ingin mereka berpikir aku mengambil jalan pintas hanya karena aku punya dua pekerjaan, jadi aku memikirkan baik-baik menu yang kumasak. Di rumah Kazami aku membuat tiga masakan sekaligus. Aku mencoba memvariasikannya, jadi tidak menjadi masakan yang sama. Hal yang penting adalah apakah untuk disimpan atau tidak.



“Ini sup lobak dan daging sapi. Di Cookpad kelihatannya mudah, jadi aku mencobanya,” ujar Mikuri. Saat itu mereka akan makan malam.


Aku mau bercerita. Aku mau bercerita pada Hiramasa, “Hari ini aku masak sup lobak dan daging sapi di rumah Kazami. Namun aku gagal. Rasa jahenya terlalu kuat, aku tak tahu bagaimana menguranginya. Jadi aku menggunakan trik terlarang. Aku lari ke supermarket dan membeli bumbu kari. Aku masukkan ke dalam sup dan mengubahnya menjadi kari.”


Ekspresi Hiramasa ternyata tidak sedingin biasanya, “Itu licik.”


“Itu adalah solusi paling bodoh,” ujar Mikuri.


“Namun, semua beres berkat kecepatanmu berpikir, jadi kupikir aku bisa memberimu pujian,” ujar Hiramasa pula.


“Terima kasih,” Mikuri tersenyum lebar. Aku ingin percakapan seperti itu. Namun karena dia memberitahuku untuk tidak membahas hal-hal di rumah Kazami Apa yang harus kulakukan di situasi seperti ini? Sayangnya semua obrolan tadi hanya ada dalam pikiran Mikuri saja. Yang sebenarnya, mereka berdua hanya diam sambil menikmati makan malam.



Sebelum tidur, Mikuri mengecek halaman cookpad. Ia senyum-senyum sendiri memandangi menu-menu masakan yang ada di sana. Sementara itu si pemilik salah satu akun di cookpad sedang menyombongkan diri di bar. Dia adalah Numata-san, sang Heartful Baldie. Hampir tiap hari Numata-san mengunggah resep baru.


Mikuri ingat cerita dari Numata-san. Soal roti dan rempah-rempah yang semuanya buatan rumah. Rupanya memang ada beberapa orang yang menanam sendiri di rumah dalam kotak dan pot. Numata-san juga bisa membuat roti sendiridari beras.


“Terima kasih, Numata. Karena dirimu, aku bisa sedikit mengurangi ketegangan di tempat kerja. Aku selalu membaca resepmu. Semuanya enak,” komentar Mikuri di halaman akun milik Numata-san.


Di bar, Numata-san memamerkan komentar itu pada sang pemilik bar. Si pemilik bar langsung mengerti, kalau yang dimaksud oleh Numata ini adalah istri dari pasangan yang hanya berstatus suami-istri di atas kertas saja.


“Tentang itu, sekali lagi intuisiku bekerja.” Numata, sekali lagi mulai berimajinasi. Belakangan, ia mengamati kalau Hiramasa sering tampak tegang kalau melihat Kazami-san. Dan Numata langsung berpikir kalau mereka berdua sama dengannya (gay). Lalu sikap mereka itu adalah tanda kalau mereka berdua saling jatuh cinta?



Yuri-san minum bersama kedua bawahannya. Setengah mabuk, ia minta agar obrolan mereka berubah topik, karena sudah dua jam dan mereka hanya bicara soal pekerjaan saja. Topik mereka berikutnya adalah ‘cinta yang disesali’. Yuri-san mengaku ia sedikit menyesal soal cinta lamanya.


“Apa kau pernah benar-benar mencintai seseorang, dan mengejarnya dengan sepenuh hati? Beberapa orang tidak bisa melakukan hal itu dengan baik...”


“Tidak bisa begitu! Kalau kau mencintainya, perjuangkan!” tanggapan si bawahan pria kali ini agak terlalu bersemangat. Ia mengak kalau sedikit frustasi juga, kalau sudah urusan cinta.


“Mencintai seseorang itu...membuatmu gelisah. Kau mulai merasa bukan dirimu sendiri. Langkahmu goyah. Saat kau tak bisa mendedikasikan diri kepadanya, kau tak bisa pergi ke mana-mana.”


BERSAMBUNG


Pictures and written by Kelana


Kelana’s note :


Jadi ceritanya, si Hiramasa ini belum sadar juga kalau dia udah mulai jatuh cinta ya? Dan si Mikuri ini, kayak nggak ‘ngeh’ sama sikap Hiramasa. Duh, dua orang ini emang masih belum bisa jujur sama perasaan masing-masing ya. Ditambah Kazami. Tapi orang kayak Kazami ini emang diperlukan sih. Ibarat katalisator, Kazami ini bertugas membuat Hiramasa dan Mikuri untuk mulai menyadari perasaan masing-masing. #ehe (kemudian Kelana dinggap juhud sama Kazami)


Betewe, ternyata yang jadi Kazami ini beberapa kali pernah main drama di korea ya. Justru drama ini adalah drama jepang pertamanya. Dan semua drama korea-nya Na tonton sih. Tapi nggak nyadar, hehehehehe

16 komentar:

  1. Hi Nana pa Kabar buat siboosis baru ya.. Nana wie jumpa novel baru yg alur ceritanya mirip dngn black butler.. Wie suka.. With rindu dgn saat dlu saat qt menjelajah drama Dan movie

    Love you#nayra

    BalasHapus
  2. tiwiiiiii ....
    ya salaaaam, kamu kemana aja, ngilang nggak bilang2 sih
    #bighug
    akhirnya muncul juga
    wah, bagi dong ceritanya novelnya, judulnya apa?
    tiwi skrg di mana sih?
    btw, sy uda bisa kontak hira lagi nih.
    dia juga sempat ngilang, nggak bisa dihubungi kkkkk
    akhirnya bisa ngobrola lagi

    BalasHapus
  3. #big hugg #kiss

    Wie tengah da tugas sdkit d luar hehe kbtulan dsni jdwlnya pdat sangat.. nanti wie pulang wie kabarin lagi.. smntra qt chat dsni saja ya na...
    Novelnya" my devil butler" entah knp wie jd suka dgn tokoh utamanya dia btul2 gntel mcm hiro... Blm bs move on dr black butker and mei chan..


    Hoa..... Hira pa kabar,,, rindunya wi jg tengah liat" cerita ragnarok.. wi rindu nana dan hira lah..

    Walaupun dah jd ibu" tetap saja butuh kawan2 kan.. miss you all...
    Wi harap nana dan hira baik" saja
    live you all

    BalasHapus
  4. alhamdulillah klo wi baik2 aja
    wah sering jalan2 kluar terus nih ya
    gimana kbar dek nayra?
    ditunggu kabarnya terus ya
    di sini saya dan hira sering ngerumpiin tiwi #ups

    BalasHapus
  5. wiiiiiii...............#hug
    dah berapa taun qt gak nyepam komen dimari hehehe....kangen masa-masa itu.
    iya nih, kykny skrng wi sibuk bgt^^ jln2 mulu.
    sering bgt sy sm na ngomongin wi#mg2 wi ga kedipan ya :D saking seringnya diomongin.
    pa kbr dek nayra#dulu qt denger critanya bas bru lahir tahu2 skrng dah gede^^

    BalasHapus
  6. kekeke
    akhirnya bisa ngumpul komen di mari lagi
    ayok ramekan lagi komen2nya yang ... ratusan

    BalasHapus
  7. #nana #hira

    Big hug buat na dan hira wi rindu... Alhmdulilah tapi penat la dgn kerja sekarang. Butuh extra tenaga. Emosi. Dan pikiran*hehe apalah wie tulis nie

    Nayra sekarang dah masuk sekolah menari dia sndiri yg mnta d daftarin trus ikut kelas membaca dan berhitung.. cz bntr lg kan dia masuk taman kanak"

    Nanri kalo wie smpat wi hantar gambar nayra

    Btw. Nana dengan hira sibuk buat apa sekarang?

    Nana ada drama taiwan judulnya dream job luman bagus alurnyA...

    BalasHapus
  8. wah udah gede dong ya
    makin pinter aja, udah mau minta sekolah
    sip ditunggu gambar dek nayra-nya
    Wi jg jaga kesehatan ya di sana, dingin nggak? #eh
    Na libur sekolah sih, tapi masih ada kerjaan
    jdi blum bisa jalan2 kmna2 juga #hiks

    Hmmm, ok deh, nanti Na cek dramanya

    BalasHapus
  9. gpp penat, yg penting wi nikmatin semuanya :)
    waduh pinteran dek nayra dong menarinya dibandingin sy^^ senang yak klo dia yg minta sendiri u didaftarin.
    ga kerasa ya na, kykny baru kmrin qt ngomongin ap nm debay yg cocok u qt usulkan u wi, sekarang debay-ny dah gede.

    biasa wi, hira sibuk gawe :"(
    deuh, na...kayaknya dah g sanggup deh qt komen ratusan gt :p

    BalasHapus
  10. Pagi...
    Mencoba until menimatinya..
    Tapi entah hati masih ada d tanah kelahiran.. Berharap bisa kembali Dan membuka hati melupakan semua yg terjadi d masa lalu..#galau

    Nayra sangat active JD untuk menyalurkan tenaga dia ikutan nari kayaknya. Wi dlu waktu kecil pernah ikut kelas balet cm 3pertemuan tak datang lagi haha...

    Nana+hira jangan kerja terus luangkan waktu untuk rest sebentar..
    Nanti jenuh jadinya..

    Hira gawe APA?
    Gawe=kerja DLM bhs sunda kikiki..

    Ada rekomen movie terbaru enggak wi besok may luangkan waktu until rehat d sni musim hujan sangat dingin..

    Nana ada kabar abang o young tak
    Dengan abang hiro..
    To wie tengah suka anime sekarang hehe#budak SD nampaknya

    BalasHapus
  11. kapan ya, qt tuh nggah bahas soal 'gawe' terus
    dri dulu sibuknya numpuk kenari terus, kekekeke

    ya, kalau nggak ratusan, puluhan juga boleh kok #eh

    BalasHapus
  12. semua orang belajar berdamai dg masa lalu, Wi
    Na juga gitu kok
    kita selalu dukung Wi kok, dg keputusan dan aktivitas Wi
    jadi, kapan pulang? #loh

    seneng banget denger kabar soal dek Nay
    semoga sehat terus,
    dan bisa bikin bundanya serta orang2 di sekitarnya bahagia #tsaaaah
    amiiin

    iya nih, habis kerjaan ini kelar, sepertinya sy juga mo rehat dulu
    ada rencana mau maen ke solo atau jogja, jadi ngumpulin kenari dlu buat maen #eeeeh

    movie ya?
    movie luar banyak yg baru tuh
    movie korea jg banyak yg lumayan keren akhir2 ini
    apa ya, sampai bingung mau rekomendasikan. soalnya di sini Na jauh jg dari bioskop
    jadi meski nunggu link DL dulu klo mo nonton #hiks

    o-yong ya ... hahaha, lama jg Na nggak bahas dia
    dia lagi sibuk syuting drama pre-produksi. tayang april 2017. masih lama beud
    kesibukan lain? hmmmm ... belum ada kabar lagi sih. atau Na yg ketinggalan berita? (fans apaan kamu Na?!)
    kalau bang hiro, seperti biasa masih sibuk sama putri kecilnya yg udah mulai gede
    belum ada tanda2 bakal ngedrama ato ngemovie lagi. nggak tahu, dia mah susah dibujuk

    Na jadi makin mupeng deh
    kapan ya bisa jalan keluar negeri. #ngumpulinKenariDulu (ini lagi)

    BalasHapus
  13. #kenari...
    dah berapa banyak tuh yg hira dan nana kumpul..

    Pemwcah record d sinopsis bb kalo gak salah...

    Nana wie dah po novelnya tr minta alamat nana untuk hantar novel yg wie cerita ka nana kemarin...

    BalasHapus
  14. tuh kan wi,... hira klo ketemu na tu pasti urusanny mbahas ngumpulin kenari :D kpn ngumpulny coba#udahnihgakbahasgawean^^

    iya, semua dr kita punya cerita n mencoba berdamai dgn masa lalu. Apapun it yg tbaik u Wi....bahagia sllu yak.
    nah kan,.. klo dah nanya2 gt biasanya na mo main tu klo Wi pulang#modus :D

    seneng klo lihat nayra aktif gt Wi, masih kecil tapi udah tahu apa yang dimau. baru tahu sy klo Wi bisa balet :)

    recommend muvi korea yg terbaru itu master
    klo Anime sy recommend "Moshidhora Nanami, sm yg ttg udon itu ap ya nmny#sorry wi lupa ^^

    BalasHapus
  15. uwaaaaaa
    kenarinya dipritilin terus
    kapan ngumpulnya?

    BalasHapus
  16. kkkkk
    lalu na dimarahi sama hira, gara2 bahas kenari mulu

    aduh, ini berarti Na ya, yg kudet banget soal movia/anime baru
    udah ketimbun drama terus ini

    BalasHapus