Flash Fiction – Enam Tahun (inspired from Dari Hati by Club Eighties)

Flash Fiction – Enam Tahun (inspired from Dari Hati by Club Eighties)


“Sampai kapan, Bi?” Tanya Irfan. “Sampai kapan lagi aku harus menunggumu?”


Bianca menghembuskan nafas berat, “Entahlah, Fan. Aku sendiri nggak tahu.”


“Apa enam tahun masih belum cukup?” desak Irfan seaakan tidak percaya. Ini sudah ke sekian kalianya Irfan menyatakan perasaannya pada Bianca, gadis pujaannya sejak kelas X SMA dulu.




[caption id="attachment_3377" align="aligncenter" width="300"]Flash Fiction - Enam Tahun Flash Fiction - Enam Tahun[/caption]

“Bagiku, kamu sahabatku, Fan. Apa itu belum cukup?” Bianca kehabisan kata-kata.


Irfan mengalah. Ya, mengalah lagi. Ia tidak mau lagi mendebat Bianca. Kadang, Irfan juga merasa lelah, membujuk Bianca untuk bisa membuka hatinya dan menerima perasaannya. Bianca sahabatnya sejak kelas X SMA. Dan sejak saat itu pun, Irfan sudah memendam rasa pada Bianca. Sayang apa yang Irfan rasakan ternyata tidak sama dengan yang Bianca rasakan. Rasa memang tidak bisa dipaksakan.


Tapi mau sampai kapan lagi? Bukan sekali, Irfan sering ingin menyerah saja. Membiarkan perasaannya menguap terbang. Sudah berbagai cara ia lakukan untuk meyakinkan Bianca. Tapi tetap saja jawaban gadis itu sama. Apa pada akhirnya nanti, Irfan akan sampai pada ujung kesabarannya? Entahlah.


“Maafkan aku, Fan,” lagi-lagi kata itu yang diucapkan Bianca.


“Iya, Bi. Aku ngerti. Enam tahun aku bertahan, jadi enam tahun lagi tentu aku bisa melakukannya!” ujar Irfan tegas.


Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari http://www.nulisbuku.com  di Facebook dan Twitter @nulisbuku

2 komentar: