Flash Fiction – Hukum Newton

Flash Fiction – Hukum Newton


Bisa move on dari sesuatu yang nggak pengen diulang atau diingat lagi adalah hal keren. Tapi masalahnya, buat bisa ‘graduate’ dari hukum I Newton yang terlanjur ‘nemplok’ dengan manisnya itu nggak mudah. Sebutan lainnya, udah terlanjur lembam, jadi mau move on susah.




[caption id="attachment_3426" align="aligncenter" width="300"]Flash Fiction - Hukum Newton Flash Fiction - Hukum Newton[/caption]

Mungkin benar adanya, perlu gaya lebih besar supaya bisa move on, itu versi hukum II Newton. Kalau gaya yang elo punya besar, maka percepatan move on elo pun semakin besar. Sayangnya meski gaya elo besar, kalau massa kenangan elo terlanjur besar, maka percepatan move on elo pun akan melambat dengan sendirinya. Artinya rasanya bakalan lebih sakit dan susah buat bisa move on.


Nah sekarang kalau elo udah move on. Ternyata semakin besar aksi elo buat bisa move on, itu akan memenuhi hukum III Newton. Dimana reaksi yang elo dapat pun akan besar. Sayangnya reaksi yang elo dapat itu arahnya berlawanan dengan aksi yang elo lakukan. Alhasil move on pun kembali tertunda.


Sejujurnya gue nggak ngerti, kenapa Newton dulu menciptakan ketiga hukum ini. Apakah dulu juga Newton sedang galau saat menciptakan hukum ini? Atau kegalauan Newton tidak berujung lantaran dia juga nggak bisa move dari ketiga hukum ini? Entahlah. Mungkin kalau gue ketemu, akan gue tanyakan langsung aja ya.


#kalau ada yang Tanya ini apa, ini adalah tulisan aplikasi hukum Newton dalam kehidupan cinta manusia. Jadi, kalau elo masih cinta masa depan elo, sebaiknya jangan pernah aplikasikan hukum Newton ini dalam kehidupan cinta elo. Salam #gurufisikagelo

Tidak ada komentar: