SINOPSIS I’m Your Destiny 05 part 2

(halo semua. Nggak keberatan kan, Kelana curhat sebentar? Ehe. Pertama, Kelana minta maaf karena update sinopsis satu ini terlalu lama. Alasannya? Seperti biasa lah. Rupanya manajemen waktu Na memang belum jitu. Ada pikiran untuk tidak melanjutkan sinopsis satu ini. Tapi kok rasanya seperti punya hutang jadinya. Nah, biar sama-sama nggak rugi terlalu banyak, Na memutuskan untuk melanjutkan sinopsis ini SECARA SINGKAT dan dengan pengaturan waktu yang agak berbeda. Sekali lagi Na mohon maaf, untuk yang sudah ngikutin sinopsis satu ini. Semoga nggak terlalu kecewa ya)



Makoto menonton acara di televisi yang menyajikan segmen sang pesumo, Daikaiyama-san. Aksisnya dengan tenaga yang luar biasa membuat nyali Makoto menciut. Saat itu dewa datang. Dewa menunjukkan artikel di koran, tentang bahaya meteor yang akan menghantam bumi 30 tahun lagi. Makoto awalnya tidak peduli. Tapi sang dewa dengan jeniusnya menghubungkan hal ini untuk menyemangati Makoto. Ia kembali meyakinkan Makoto, kalau ia tidak menyerah maka ia bisa meningkatkan peluangnya untuk mengalahkan sang pesumo dan mendapat perhatian Haruko.



Semangat Makoto kembali. Ia pun mulai berlatih. Malam itu Makoto berlatih beban sambil berlari. Di pagi hari, ia melatih beban di tangan kanannya sambil sarapan. Bahkan di kantor pun, Makoto terus melatih tangan kanannya sambil menelepon klien.


Makoto pun adu panco dengan rekan-rekan kantornya. Satu per satu mereka mencoba, dan ternyata semuanya kalah oleh Makoto. Jelas ini membuat kepercayaan diri Makoto makin naik. Terakhir adu panco si botak dengan satu-satunya karyawan wanita di kantor itu. Si karyawan wanitalah yang menang, dan mereka mendapat traktir makan siang dari si botak.



Haruko pergi makan malam bersama Mie. Ia bercerita kalau akan datang ke upacara pensiun sang pesumo bersama Makoto. Mie heran, kenapa Haruko mau datang dengan Makoto padahal ia bisa saja menolak. Dan Haruko tetap saja mengelak tiap kali ia diledek oleh Mie soal hubungannya dengan Makoto. Haruko mulai merasa nyaman karena Makoto tidak bersikap memaksa saat mendekatinya.


Mie pun kembali menyarankan Haruko untuk kencan saja dengan Makoto, yang jelas ditolak oleh Haruko. Mie menilai kalau Haruko perlahan-lahan berubah karena sikap Makoto itu. Dan saat ia tahu kalau tempat upacara pensiun sang pesumo adalah hotel, pikiran Mie sudah entah kemana.



Kemana Makoto? Ia berlatih ditemani Sadaoka di sebuah tempat gym. Beberapa alat digunakannya berlatih diiringi ucapan-ucapan penyemangat dari Sadaoka.


Latihan hari itu diakhiri dengan Sadaoka yang memberikan jimat pada Makoto. Ia meyakinkan Makoto kalau Makoto akan berhasil. Makoto tersentuh dengan sikap baik Sadaoka. Tapi Sadaoka mengatakan kalau itu Cuma semacam balas budi, lantaran dulu di SMA Makoto sudah memberikannya kemenangan.



Sejak makan malam bersama Haruko, Makoto memang tidak menghubungi karena ia sibuk dengan latihan. Malam itu, sambil mengompres tangannya, Makoto pun menghubungi Haruko dan memastikan undangan besok.


Makoto bertanya dimana mereka akan bertemu esok. Haruko menyerahkannya pada Makoto yang kemudian mengusulkan kalau mereka bertemu di stasiun dan kemudian naik taksi. Haruko setuju dengan usul Makoto itu.



Hari berikutnya, Makoto dan Haruko sudah berada di dalam taksi. Sopir taksi heran dengan pasangan ini yang tampak tegang dan diam saja di kursi penumpang. Makoto berusaha mencairkan suasana dengan obrolan ringan.


Saat tiba di hotel, suasana sudah ramai. Semuanya masih persis seperti saat pernikahan orang tua Haruko dulu. Di dalam ruangan, Haruko kembali dibuat takjub karena ternyata ada banyak pesumo lain yang juga datang.


Setelah acara sambutan, upacara pensiun dimulai dengan memotong rambut si pesumo. Haruko adalah salah satu yang diberi kesempatan memotong rambut sang pesumo. Setelah acara selesai, sekarang acara adu panco. Dengan percaya diri, Makoto pun menantang sang pesumo. Tapi ... dalam waktu yang sangat cepat ternyata Makoto sudah ditumbangkan oleh sang pesumo. Makoto kaget luar biasa. Gagal usahanya membuat Haruko terkesan. Bahkan saat ia meminta agar pertandingan diulang, sang pesumo menolak. Haruko hanya tersenyum geli melihat tingkat Makoto itu.



Hari sudah senja saat Makoto dan Haruko selesai dari upacara pensiun itu. Keduanya berjalan beriringan di sisi jembatan. Makoto masih tampak kecewa dengan kekalahannya tadi.


Saat itu ada mobil pengantin lewat. Sebuah mobil atap terbuka lengkap dengan kaleng yang diikatkan di belakangnya. Salah satu kaleng terlepas. Tapi, saat Haruko akan mengambil kaleng itu ada mobil lain yang mendekat. Melihat bahaya, Makoto pun berusaha menarik Haruko. Semuanya persis seperti latihannya selama ini. Hingga sebuah situasi membuat Haruko terjatuh di pelukan Makoto, persis bibir mereka saling bertemu.


Kaget dengan situasi tidak terduga ini, Haruko buru-buru mendorong Makoto menjauh. Makoto juga kaget dan buru-buru minta maaf, kalau ia tidak sengaja. Setelah mulai bisa menenangkan diri, Haruko berusaha menjelaskan pada Makoto kalau ini terlalu cepat. Makoto setuju, saat Haruko minta ia ingin menata hati dulu. Dan ... mereka sepakat dengan senyum terkembang.



Di apartemennya, Makoto tersenyum-senyum melihat kaleng dari mobil pengantin tadi sore. Tulisan di sana adalah ‘bahagia selamanya’.


Saat itu, dewa tiba-tiba datang. Alih-alih meledek Makoto, kali ini dewa menyemangati Makoto agar segera bertindak cepat, mengencani Haruko, karena waktu mereka tidak banyak.


Bagaimana kelanjutan kisah Makoto-Haruko? Apakah setelah ini langkah Makoto makin lancar untuk mendapatkan hati Haruko?


BERSAMBUNG


Sampai jumpa di I'm Your Destiny episode 06 part 1.


Pictures and written by Kelana

2 komentar:

  1. Makasih sudah dilanjut sinopsisnya. lama gpp asalkan tetap diteruskan.
    Soalnya aku download jg susah. Enak baca sinopsis, lebih jelas jg.
    Resolusi gambar film Jepang kurang ok.
    Tetap semangat dan semoga sehat selalu agar tetap bisa nulis.
    Aku suka baca tulisannya karena mudah sekali dipahami.
    Ganbatte

    BalasHapus
  2. amin, doanya untuk sehat selalu dan semangat untukmu juga
    hehe
    iya, ini mumpung libur, jadi bisa ngelembur nulis
    semoga bisa konsisten ya

    BalasHapus