Sinopsis dorama Death Note episode 08 part 1. Orang yang namanya ditulis dalam buku ini akan mati. Jika penyebab kematian tidak ditulis, orang tersebut akan mati karena serangan jantung. Jika si pemilik buku tidak menulis nama seseorang selama 13 hari berturut-turut, ia akan mati.
Rencana Light kali ini benar-benar jenius. Dengan membuang kepemilikan death note sementara dan membuat dirinya ditahan oleh L, Light berhasil mengkambinghitamkan orang lain sebagai Kira.
Saat kembali memegang death note, ingatan Light juga kembali. Dan untuk mendapatkan kembali kepemilikan death note, Light pun membunuh orang itu. Orang yang dikambinghitamkan sebagai Kira, Higuchi.
Jaksa Mikami masih ada di kantornya saat berita mengenail Kira yang tertangkap, disiarkan. Dilaporkan ada pria yang menerobos masuk stasiun TV dan membawa senpi lalu ditangkap polisi.
Pria itu disinyalir sebagai Kira. Tersangka berusia 37 tahun bernama Higuchi Kyosuka alias Kira. Setelah ditangkap, dia meninggal karena serangan jantung. Kematiannya dianggap sebagai bunuh diri.
Tapi Jaksa Mikami masih belum percaya sepenuhnya jika pria ini adalah Kira asli.
Polisi masih membahas soal buku hitam itu di kediaman L. Mereka belum yakin jika benar bisa membunuh hanya dengan menulis di buku itu. Tapi nama-nama orang dalam buku itu sama persis dengan penjahat yang ditemukan meninggal belakangan dan juga nama-nama orang yang dianggap merugikan perusahaan Yotsuba.
Tapi L masih tidak yakin. Ia membaca sekali lagi copy halaman pertama buku itu. Tulis namanya, maka ia akan mati dalam 40 detik. Jika penyebab kematian tak disebutkan, ia akan terkena serangan jantung. Tapi sang pemilik death note, Higuchi meninggal, padahal namanya tidak tertulis dalam buku itu.
Padahal Misa yang selama ini dianggap Kira kedua, ada dalam pengawasan mereka sepenuhnya. Tidak mungkin dia bisa melakukan pembunuhan itu.
Sementara yang lain berdiskusi, Light masih memikirkan ide jeniusnya. Ia teringat pembicaraannya dengan dua shinigami, Ryuk dan Rem.
“Halaman Death Note dapat digunakan meski tersobek,” Light lalu memasukkan sobekan death note itu di bagian bawah jam tangannya yang bisa dibuka. Semua telah direncakana oleh Light dengan benar-benar matang.
Penyelidikan masih terus berlanjut. Berdasarkan aturan dalam death note (aturan palsu), jika pemilik death note tidak menulis nama orang dalam 13 hari, maka ia sendiri yang akan mati. Jadi, Light dan Misa yang dikurung lebih dari itu, tidak bersalah.
“Maaf meragukanmu selama ini. Sekarang keraguannya sudah hilang,” ujar L pada Light.
“Terima kasih, Ryuga,” Light tersenyum senang.
Flash back
Light meminta shinigami menambahkan lagi satu aturan pada death note. Tadinya Ryuk menolak. Tapi bujukan Light yang mengatakan akan memperlihatkan hal menarik, meluluhkan Ryuk.
Light meminta Ryuk agar menulis dalam aturan death note, jika si pemilik buku tidak menulis nama seseorang dalam 13 hari berturut-turut, maka ia akan mati. Lalu satu aturan lagi, jika Death Note dibakar atau dihancurkan, semua orang yang menyentuhnya akan mati.
Aturan palsu kedua itu membuat polisi dan L tidak punya pilihan lain. Mereka tidak bisa menghancurkan death note itu. Apalagi L telah menyentuhnya juga. Mereka memutuskan akan menjaga death note itu. Lalu penyelidikan terhadap eksekutif Yotsuba juga akan dilanjutkan.
L tadinya pamit pada adiknya, Sayu kalau ia akan jalan-jalan. Tapi masalah panjang ini memaksa Light memperpanjang ‘jalan-jalannya’. Light diajak ikut serta dalam penyelidikan lebih lanjut tentang Kira. Termasuk analisis terhadap death note itu.
“Sebagai teman aku berharap kau bisa menemaniku,” ujar L pada Light.
Tapi Light berpikir lain. Akan jadi masalah jika benar L akan menyelidiki death note itu. Kemungkinan akan ketahuan jika dua aturan terakhir dalam death note adalah palsu. Tapi polisi sudah berbagi tugas dan bersiap melakukan penyelidikan.
Light membahas soal Rem yang bisa dilihatnya bersama L. Tapi L memutuskan tidak akan mengatakan pada yang lain, sampai semua benar-benar aman. Itu artinya hanya orang yang pernah memegang death note-lah yang bisa melihat shinigami itu.
“Shinigami-san. Apakah ini bukumu? Bisakah aku membunuh orang hanya dengan menulis namanya di sini?” tanya L pada Rem. Tapi Rem memilih diam saja.
Light bicara dalam hati, tapi dimengerti oleh Rem, “Rem, kuselamatkan Misa sesuai janjiku.” Rencana Light berjalan lancar. Tapi dia masih akan mencari lagi death note lainnya yang sempat dikubur. Lalu death itu yang akan digunakannya untuk membunuh L.
Light menemui Misa di lobby hotel. Hari itu Misa dibebaskan. Misa merasa sedih karena belum bisa mengingat seluruhnya tentang Light. Tapi Misa tetap senang karena ia begitu mencintai Light.
Light memeluk Misa lama dan berbisik di telingat Misa, “Kau akan segera mengingatnya. Misa, aku ingin kau pergi ke suatu tempat, dan mengambil sesuatu di sana. Pastikan pergi sendirian. Jangan beritahu siapa pun.”
Di tempatnya, L masih asyik memperhatikan Light yang tengah berpelukan dengan Misa. Salah seorang polisi menegurnya, kalau sekarang itu sudah tidak perlu lagi.
Setelah melepas Misa, Light kembali ke kediaman L.
“Tadi kulihat kau memeluk Amane-san. Ingatanmu sudah kembali? Kau lupa kenapa berpacaran, 'kan?” selidik L lagi.
“Masih mencurigaiku?” tanya Light.
“Tidak. Aku hanya penasaran,” L.
Light geram dengan sikap L ini. Dalam hatinya ia ingin agar Misa segera menyentuh death note lagi dan mengingat nama L sehingga Light bisa menghabisinya. Untungnya, semua halaman death note yang digunakan Light telah disobek, sehingga tidak ada bukti yang mengarah padanya.
Flash back
Light menjelaskan rencananya pada dua shinigami. Light juga meminta keduanya bertukar death note, meski awalnya Ryuk menolak. Karena tidak akan terjadi apapun jika dua shinigami bertukar death note.
“Yang memiliki Death Note merah bukan Rem, tapi Ryuk. Ryuk tidak ada hubungan dengan pada umur Misa. Dia akan membiarkannya melakukan pertukaran mata shinigami. Misa akan melihat nama L dengan mata shinigaminya,” ujar Light dalam hati.
Seperti intruksi Light, Misa menuju tempat yang ditentukan. Ia mulai menggali tanah. Setelahnya menemukan sebuah kotak. Di dalam kotak itu ada buku berwarna merah yang dibungkus plastic.
“Buku?” Misa heran. Tapi semuanya tiba-tiba gelap.
“Misa seharusnya sudah menggali buku itu sekarang,” ujar Light dalam hati. Ia memikirkan jika Misa telah menukar umurnya dengan mata shinigami. Light lalu menawari L untuk makan malam bersamanya dan Misa.
“Kenapa mengajakku makan malam?”
Light berusaha bersikap sesantai mungkin, “Akhirnya kau tak mencurigai kami, sebagai teman aku ingin memperkenalkanmu pada Misa. Ya?”
“Light-kun, makan malamnya tak memungkinkan,” ujar L.
Light heran. Tapi ponselnya kemudian berbunyi.
Setelah menggali buku itu, Misa dipukul oleh seseorang hingga pingsan. Saat ditemukan, Misa tidak sadar dan kini dibawa ke rumah sakit. Telepon di ponsel Light tadi ternyata dari rumah sakit yang memberitahukan kabar Misa.
Misa menghambur ke pelukan Light saat Light datang. Kepala Misa masih diperban karena lukanya.
“Apa kau melihat wajah orang yang menyerangmu?” tanya L.
Tapi Misa tidak mengingatkan sama sekali.
“Kau terluka? Begini, bukunya … kau sudah ingat? Mana bukunya?” tanya Light.
“Ingat apa?” Misa tidak mengerti. Ternyata penyerang itu juga membawa lari death note merah.
Malamnya, jaksa Mikami duduk di mobil bersama preman yang menyerang Misa. Preman itu pun menyerahkan kotak berisi death note tanpa memeriksanya sama sekali.
Jaksa Mikami begitu bersemangat memeriksa kotak itu. Ada buku warna merah dengan tulisan ‘death note’ di sana. Lalu sebuah surat yang juga menyertainya.
Misa, saat membaca surat ini, kau sudah mengingat semuanya. Kau ingat aku mengajak L ke konsermu? Kali ini lihatlah namanya, tulis di sini dan bunuh dia. Bakar surat ini setelah membacanya. Kira.
Sementara itu, Light benar-benar dibuat pusing. Ia tidak mengira kalau rencananya kali ini kacau. Buku yang harusnya ada di tangan Misa, kini ada di tangan orang lain. Apalagi ada surat di sana yang ditulisnya dengan nama Kira.
“Harus kudapatkan kembali buku itu sebelum jatuh ke tangan polisi!”
Light kembali ke kediaman L. Di sana, Light sudah disambut oleh L dengan pertanyaan tentang Misa. Lagi Light mengaku kalau semua baik-baik saja.
Kali ini mereka menyelidiki orang yang menyerang Misa.
“Katakan padaku kapan dan di mana Misa diserang. Kamera keamanan mungkin menangkap sesuatu,” ujar L.
Light dan Matsuda datang ke apartemen pria bernama Yudagawa. Dengan caranya, L berhasil menemukan pria yang menyerang Misa ini.
Saat didatangi, apartemen Yudagawa ini kosong. Light dan Matsuda pun langsung masuk. Light menemukan banyak barang di apartemen itu, tapi tidak ada barang yang dicarnya, death note. Yudagawa ini pria yang bekerja di kantor detektif atau semacamnya.
Yudagawa pulang saat sadar kalau ada yang masuk apartemennya. Ia pun segera berlari pergi. Light yang sadar buruannya pergi, segera mengejar dan akhirnya berhasil meringkusnya. Light memberondongnya dengan pertanyaan soal barang yang kemarin diambilnya dari Misa di hutan.
L mengunjungi Near di tempatnya. Near mencurigai si Yudagawa ini. Ia memberi L saran untuk bertanya langsung, apakah yang dicurinya dari Misa adalah death note atau bukan.
Tapi L mengingkari hal itu. Ia mengacu pada aturan di halaman depan death note. Jika si pemilik buku tidak menulis nama seseorang selama 13 hari berturut-turut, ia akan mati. Artinya Light ataupun Misa tidak bersalah.
“Hei L, tentang yang kau katakan sebelumnya...” ucapan Misa dipotong L.
“Near, berapa lama kau akan tinggal di Jepang?” tanya L.
“Sampai kasus Kira selesai,” ujar Near polos.
Watari mendekati kedua orang ini. Ia lalu menawari Near kue kesukaan Near.
L bangun dari kursinya, “Orang yang meletakkan potongan terakhir mungkin bukan aku. Mungkin kau,” ujar L pada Near, lalu beranjak pergi.
Jaksa Mikami memeriksa sekali lagi daftar para penjahat yang beredar. Ia merasa senang karena bisa mengukum orang-orang jahat itu.
“Jadi? Apa yang akan kau lakukan?” tanya Ryuk yang ada di sebelahnya.
Jaksa Mikami tersenyum, “Sudah jelas, 'kan? Lahir pahlawan baru!”
Di komputernya, Jaksa Mikami mengakses data para penjahat. Ia lalu menuliskan nama mereka dalam death itu satu per satu.
Jaksa Mikami merasa puas dan senang karena bisa menghukum para penjahat itu. Satu per satu dari mereka pun ditemukan meninggal karena serangan jantung.
Kediaman L
Polisi mendapat laporan soal para penjahat yang ditemukan meninggal karena serangan jantung, jumlah totalnya 47 orang. Semua nama itu diumumkan ke public setelah orang yang dicurigai sebagai Kira, Higuchi, juga tewas.
Dalam pikirannya, Light yakin kalau pelaku semua kasus ini adalah Kira. Orang yang mengambil death note dari Misa.
Dari para korban saat ini, semuanya adalah tersangka kejahatan keji. Mirip dengan Kira yang asli.
“Kira yang asli sudah kembali? Atau cuma peniru? Atau perbuatan salah satu pengagum Kira?” pertanyaan ini mengusik L.
“Pengagum?” ujar Light dalam hati. Ia ingat pada seorang pria yang mendekati Misa saat pemotretan sebelumnya. Dan pria itu ingin agar bisa bertemu dengan Kira.
Selama ini Kira memang memiliki situs penggemar. Banyak penggemar Kira yang menulis dukungan untuk Kira di situs itu.
Det.Yagami memutuskan untuk membuka kembali penyelidikan tentang Kira. Tapi saat ini jalan mereka masih buntu karena penyerang Misa sudah kabur.
Misa sudah kembali dengan aktitivas grupnya. Saat itu ia dihubungi oleh Light.
“Bagaimana lukamu?” tanya Light dari seberang.
“Sudah baikan. Hei, bukunya sudah ketemu?”
“Lupakan dulu. Kau ingat jaksa yang mengganggumu tempo hari? Kau tahu namanya?” tanya Light yang dijawab Misa dengan menyebut nama Mikami Teru.
Malam itu, Light menyelinap masuk ke sebuah ruangan. Ia mengacak-acak laci mencari sesuatu. Hingga akhirnya ia mendapatkan sebuah kartu nama milik jaksa Mikami Teru.
Jaksa Mikami masih berada di kantornya malam itu. Sementara Ryuk duduk di depannya.
“Saat kecil, aku menjadi ketua kelas,” jaksa Mikami mulai ceritanya. “Aku berusaha semampuku agar kelasku menjadi yang terbaik. Banyak yang memandangku sebagai gangguan. Lalu, setiap kali aku mendengar "terima kasih", aku senang melakukannya. Tapi kita tak hidup di dunia di mana keadilan selalu menang.”
Mikami kecli ternyata diganggu oleh sejumlah anak. Tapi teman-temannya yang lain hanya diam saja. Mereka tidak berani menolong Mikami. Tadinya Mikami berpikir ibunya akan membelanya. Tapi nyatanya tidak. Ibunya justru berpikir jika Mikami ikut berkelahi dan membuat masalah di sekolah.
“Saat itulah keajaiban...Tidak, kebetulan terjadi. Tiga anak yang menyerangku, tewas dalam kecelakaan. Semua itu karena ibuku. Penyingkiran orang yang melawanku sudah terjadi sebelumnya. Dan sekarang, aku bisa melakukan hal seperti itu dengan buku ini.”
Ryuk sangat senang dengan pemilik death note baru ini, “Dia tipe orang yang berbeda dengan Light, tapi lebih menarik dirinya!” ryuk begitu girang. “Mikami, bagus!”
Light sendirian di atap gedung. Ia masih memikirkan soal buku yang hilang dicuri, “Jika dia pengagum Kira, dan penilaiannya mirip denganku, mungkin dia bisa menjadi sekutuku. Dia mempunyai Death Note, tak boleh kubiarkan dia melihat nama dan wajahku!”
BERSAMBUNG
Sampai jumpa di Death Note episode 08 part 2 ya ^_^
Pictures and written by Kelana
FP: elangkelanadotnet, twitter : @elangkelana_net