SINOPSIS Criminologist Himura and Mystery Writer Arisugawa episode 09 part 2. Penculikan Alice membuat kepolisian heboh. Himura-sendiri tampak lebih frustasi dibanding kasus-kasus sebelumnya. Lewat GPS, mereka berhasil melacak keberadaan Alice.


Alice diikat di kursi. Salah satu anggota Shangri La Crussade, Saga-san dicurigai pengkhianat. Ia pun ikut diikat. Dan sekarang saatnya eksekusi.



Moroboshi mendekati Saga dan bicara di depannya, “Kau bisa memohon untuk tetap hidup.”


“Tidak ada gunanya,” balas Saga-san.


“Kalau kau tidak peduli hidupmu, kau bisa serahkan jiwa dan ragamu untukku. Mati di sini atau patuh dan ikut bersama kami,” Moroboshi memberikan pilihan.


Saga-san tampak berpikir, “Baiklah. Aku menunda kematian. Hidupku milikmu!”



Saat itu Anna dan rekannya si rambut cepak, Jou baru kembali. Mereka sudah membawakan minuman dan gelas yang diminta oleh Saga-san. Sementara Onuzuka juga telah melepas tali yang mengikat Saga-san. Anna memegang gelas di tangannya gemetar, sementara Jou menuangkan minuman dalam gelas itu. Saga-san menerimanya dan meminumnya tanpa ragu. Tapi sesaat kemudian Saga-san memegangi lehernya, ia kesakitan lalu ambruk di lantai.


Suasana berubah tegang. Alice meminta mereka untuk memanggil ambulan, tapi tidak direspon. Anna tampak ketakutan melihat Saga yang terkapar di lantai. Sementara Onizuka dan Moroboshi melihatnya dengan tatapan dingin seperti biasa.


“Tidak ada yang bisa menghentikan kematian,” komentar Moroboshi.


“Bre****k! Dia mencurangiku!” desis Jou.


Alice makin frustasi melihat seseorang meregang nyawa tepat di depannya, tapi ia tidak bisa melakukan apapun. “Kalian semua sampah! Kalian membunuhnya setelah memberinya harapan!”



Onizuka tampak tidak suka, “Anna, Jou! Apa-apaan ini?!”


Anna ketakutan dan menyingkir ke sisi ruangan. Sementara Jou tidak memberikan respon apapun. Tatapan Alice masih begitu marah melihat mereka semua.


Onizuka lalu mengacungkan senpi ke arah Alice, “Sejak awal, kami tidak berniat untuk membunuh Saga. Ini Cuma tes apakah dia akan berguna untuk kami atau tidak.”


“Kalau begitu, ini apa?!” protes Alice.


Onizuka berbalik ke arah Jou dan Anna, “Kalian berdua, meracuninya?”


Moroboshi tidak memberikan respon apapun, “Ayo Onizuka. Aku tidak butuh orang tidak berguna!”



Onizuka lalu memukul Jou hingga pria itu pingsan. Ia kemudian meminta Anna untuk mengikat Jou. Tapi belum selesai, Onizuka menyeret Anna dan mengikatnya di kursi. Anna terus meronta dan mengatakan kalau bukan dia pelakunya. Tapi Onizuka tidak peduli.


Moroboshi mendekati Alice, “Katakan pada Himura Hideo ... “ Moroboshi berbisik di telinga Alice.


Moroboshi dan Onizuka kemudian pergi meninggalkan tempat itu, membiarkan Saga mati, Jou tidak sadarkan diri dan Alice serta Anna yang terikat. Teriakan mereka yang minta dilepaskan pun tidak dipedulikan lagi.



Alice yang frustasi menggerak-gerakan kursinya. Bukannya lepas, Alice justru terjatuh di lantai. Matanya tidak lagi fokus. Tatapannya melihat satu per satu orang-orang di ruangan itu. Hingga seseorang akhirnya datang.


“Alice!” Himura-sensei datang dan menemukan Alice yang sudah terkapar di lantai masih dalam keadaan terikat.


“Kau terlambat, Ksatria Putih!” keluh Alice.


Bersama Himura-sensei, det.Hisashi dan det.Ono juga mengekor di belakangnya. Mereka memeriksa Saga dan mengatakan kalau pria itu sudah tewas.



Anna dan Jou dibawa ke mobil polisi. Selain tim pimpinan det.Hisashi, tim lain juga sudah menyusul ke TKP. Mereka bagi tugas untuk melakukan penyisiran di sekitar tempat itu dan juga melakukan wawancara dengan Jou serta Anna. Dan tentu saja menginvestigasi jasad yang mereka temukan bersama Alice dan yang lain.


“Aku lega karena rekanmu selamat,” ujar polisi itu pada det.Hisashi.



Alice yang terluka dahinya ditolong oleh tim medis yang juga datang. Sementara Himura-sensei berdiri tidak jauh darinya.


“Mereka menculikku untuk membuatmu serius. Aku terlibat kekacauan ini,” ujar Alice.


“Maafkan aku.”


“Jangan minta maaf. Itu tidak seperti dirimu,” komentar Alice atas permintaan maaf rekannya itu. “Aku punya pesan dari Moroboshi Sanae. Aku ada di dekatmu. Seperti cinta yang ditolak olehmu. Himura, jangan terpengaruh provokasinya,” pinta Alice.


“Tidak akan,” tapi pikiran Himura-sensei masih mengembara pada Moroboshi.


Tadinya det.Ono hanya memerhatikan dua sahabat ini dari jauh. Tapi akhirnya dia pun mendekat, “Di mana saat pria di lantai tadi terbunuh?”


Alice melihat ke arah det.Ono dengan tatapan terluka, “Aku melihatnya mati di depanku. Tapi aku tidak bisa melakukan apapun.”



Alice dan yang lain kembali ke lantai bawah tempat Alice tadinya disekap.


“Setelah dia minum, dia langsung mulai kesakitan,” cerita Alice. Kejadian tadi pun berputar lagi. Alice histeris melihat si pria itu, Saga kesakitan dan minta agar dipanggilkan ambulan. Tapi ternyata tidak ada yang merespon permintaannya.


Ahli forensik, Yasoda-san turut bergabung, “Berdasarkan busa di mulutnya dan aroma almond, racun itu adalah Potasium Sianida (lebih terkenal dengan ‘sianida’). Itu yang menyebabkan dia kesakitan.”


Kemungkinan kalau Saga bunuh diri pun diungkapkan. Tapi Alice menolak ide itu. Menurutnya, Saga setuju untuk tetap hidup tepat sebelum dai terbunuh. Itu artinya salah satu dari mereka, Moroboshi, Onizuka, Jou atau Anna yang meracuninya. Moroboshi sendiri berdiri agak jauh, jadi tidak mungkin dia bisa menuangkan racun di gelas. Selain itu, Moroboshi dan Onizuka tidak berniat membunuh Saga.


“Haruskah kita percaya pada ucapan orang gila seperti mereka?”


“Kupikir mereka bicara jujur,” sambung Alice. Ia pun menceritakan soal Jou dan Anna yang sempat keluar sebentar untuk mengambil minuman. Kemungkinan salah satu dari mereka yang menuangkan racun pada minuman Saga.


“Tapi itu aneh,” ujar Himura-sensei.



Himura-sensei melanjutkan kalimatnya, “Meski salah satu dari mereka menuangkan racun, menurutmu, mereka tidak tahu kalau senpi-nya kosong. Dengan kata lain, mereka yakin kalau Saga akan dihabisi. Jika mereka yakin Saga akan dihabisi, kenapa mereka harus susah-susah meracunnya? Meski mereka punya dendam pribadi dan hendak menghabisi Saga, mereka tidak perlu turun tangan langsung. Onizuka akan menghabisi Saga juga.”


Alice menyadari sesuatu, “Saat kuingat lagi, mereka sangat terganggu saat Saga sekarat.”


“Kalau begitu, kita perlu menginvestigasi Jou dan Anna untuk memastikan kesesuainnya dengan testimoni Alice,” ujar det.Hisashi.


Dari arah lain muncul si Sakashit. Dia menemukan tablet milik Jou. Di sana ada history kalau Jou sudah membeli obat dari pasar gelap. Si ahli forensik, Yasoda-san lalu menawarkan diri untuk mengembalikan data tablet itu seluruhnya.


“Aku juga dikenal sebagai master cyber,” ujar Yasoda-san narsis.



Det.Hisashi, det.Ono, Himura-sensei dan Alice menginterogasi Anna.


“Aku tahu kalau Moroboshi memang tidak berniat membunuh Saga. Tapi, ada yang berubah. Aku melapor pada Moroboshi kalau Saga mencurigakan. Jadi dia bilang dia akan mengetes Saga,” cerita Anna.


“Kuingat, saat Onizuka mengeluarkan senjatanya, kau tidak kaget,” ujar Alice.


“Karena aku tahu kalau senpi itu kosong.”


Sejauh ini pengakuan Anna meyakinkan. Ia ditanyai juga saat keluar bersama Jou untuk mengambil minuman. Saat itu, Jou sengaja menabrak Anna hingga botol yang dipegang Anna jatuh dan pecah. Saat Anna berbalik mengambil gelas, saat itulah Jou menabur racun.


“Kenapa Jou meracuni Saga?”


“Entahlah. Kita punya tujuan berbeda-beda saat bergabung dengan Shangri-La Crussade. Aku hanya melakukan yang diperintahkan. Tapi, Jou selalu mengatakan hal-hal ekstrim. Seperti, aku akan mati demi revolusi atau aku bisa mati kapan saja.”


“Lalu, kenapa kau keluar ikut Jou mengambil minuman?”


“Aku tidak suka suasananya,” aku Anna.



Interogasi selanjutnya adalah Jou.


“Itu adalah pengorbanan tak terhindarkan untuk revolusi,” ujar Jou saat ditanya soal kematian Saga.


“Tapi kematian Saga tidak ada artinya dan tidak punya alasan,” elak Alice. “Kau percaya kalau Saga akan dimusnahkan?”


“Karena itulah, aku mengambilkannya minuman sebagai permintaan terakhirnya.


“Jadi, menurutmu Anna yang meracuninya?”


“Ya. Anna menaruh racun di gelasnya. Anna sengaja menjatuhkan botol yang dibawanya. Dia melakukan itu agar aku yang dicurigai. Aku tidak bisa memaafkan Saga yang menyamar dan bergabung dengan Shangri-La Crussade untuk mengumpulkan bahan untuk menulis buku. Tapi kami tidak perlu membunuhnya,” Jou menjelaskan panjang lebar.


Aku bisa mati kapan saja, itu yang kau katakan?” tanya Himura-sensei.


“Jika ini untuk revolusi. Aku hanya ingin memilih cara mati.”



Himura-sensei berdiri di samping mobil polisi, masih berpikir. Ia mengeluarkan batang rokok tapi urung membakarnya dan justru mengembalikannya ke dalam kotak.


Det.Ono memerhatikan dosen itu dari jauh, kemudian perlahan mendekat, “Himura, kalau kehilangan kesempatan, aku tidak bisa lagi mengatakannya padamu. Selama ini aku salah paham. Aku takut karena kupikir kau memihak kriminal. Tapi saat kudengar kau bicara dengan Sakamata, aku akan buktikan pada orang sepertimu dan aku kalau tidak ada kejahatan sempurna. Itu menyentuhku. Maaf, telah salah menilaimu.”


Himura-sensei menarik bibirnya sedikit, “Kau lebih baik salah menilaiku. Saat bertemu Sakamata, seolah aku melihat diriku sendiri. Godaan untuk jadi monster dalam dirinya, aku tahu persis perasaan itu. Monster itu juga masih ada dalam diriku. Lebih baik kau tetap bersikap seperti sebelumnya,” saran Himura-sensei.



Det.Hisashi dan yang lain kembali berkumpul di ruang bawah tanah. Menurut laporan, mereka masih terus mencari Moroboshi. Det.Hisashi juga mengatakan kalau tim lain, biro keamanan menyalahkan mereka karena berantakannya kasus ini.


Dari arah lain Yasoda-san bergabung, “Aku selesai mengembalikan datanya. Jou membeli obat di apotek Tengoku di pasar gelap. Jou membeli chloroform.”


“Dia menggunakannya padaku,” ujar Alice. (chloroform memang salah satu jenis obat yang memberikan efek tidak sadarkan diri dengan cepat. Tapi saat ini sudah jarang digunakan, karena dianggap terlalu keras)


“Bagaimana dengan sianida?”


“Bukan sianida. Jou membeli obat lain bernama TENSHI (malaikat). Itu adalah obat untuk euthanasia. (euthanasia adalah jenis hukuman mati tanpa rasa sakit). Disebutkan kalau kau bisa mati dalam tidur tanpa rasa sakit. Obat seperti itu memberikan efek berlawanan dengan sianida,” lanjut Yasoda-san.


Jou mengatakan akan memilih sendiri cara matinya. Tapi dia ternyata membeli obat untuk euthanasia seperti ini, aneh.


“Aku tidak mengerti yang mereka pikirkan! Bre****k!” teriak Alice.


“Apa setelahnya?” Himura-sensei tiba-tiba mendapat ide mendengar umpatan Alice ini.



“Alice, bisakah kau jelaskan sekali lagi situasi saat Saga meninggal?” pinta Himura-sensei.


Alice mengingat kembali peristiwa tadi, “Jou menuang minuman pada gelas yang dipegang Anna. Lalu Saga mengatakan aku akan menunda mati. Onizuka menyuruh Jou untuk membebaskan Saga. Saga mengambil gelas dari Onizuka dan meminumnya.” Tidak lama setelahnya Saga mulai memegangi lehernya dan kesakitan. “Lalu Jou berkata bre****k! Dia mencurangiku.


“Stop!” pinta Himura-sensei. “Kau yakin Jou bilang begitu?”


“Ya. Aku merasa aneh karena Jou mengatakan ‘aku’ bukan ‘kami’.”


Satu per satu puzzle berputar di kepala Himura-sensei. Kepingan demi kepingan fakta dan peristiwa mulai tersusun dengan rapi. Himura-sensei tersenyum, “Kejahatan ini tidak sempurna!”



Himura-sensei dan Alice bicara dengan Jou di ruang bawah tanah itu lagi.


“Kami berhasil mengembalikan data yang kau hapus. History-nya mencatat kau membeli obat.”


Jou tersenyum, “Tentu itu bukti bagus kan, karena aku tidak membeli sianida.”


“Ya. Tapi kami tahu kau membeli obat untuk euthanasia bernama TENSHI,” ujar Alice.


“Itu jimatku. Saat aku memilikinya, aku bisa melakukan misiku tanpa khawatir.”


“Kecuali obat itu benar malaikat ... itu mungkin saja iblis yang menyerupai malaikan. Kelemahan obat itu adalah kau tidak bisa memastikan apakah kau bisa mati dalam tidur atau tidak. Dan pria yang akan dihabisi minta minuman terakhir. Kau pikir membuatnya tertidur daripada menembaknya,” ujar Himuar-sensei.


“Itu permintaan terakhirnya kan?”


“Kau meracuni pria yang akan dihabisi. Itu sangat aneh, tapi juga sangat rasional. Tapi, malaikat yang kau punya sebenarnya adalah si iblis sianida. Kalimat bre****k. Dia mencurangiku! Bukan ditujukan untuk Saga. Kau bilang pada obat itu, tenshi yang kau jadikan jimat.”


Jou masih sama sekali tidak merasa bersalah, “Saga ditakdirkan mati. Dia pasti sudah siap mati saat menyamar dan bergabung dengan Sangri La Crussade. Meski dia bisa lolos dari eksekusi itu, dia pasti akan dikorbankan di altar revolusi. Aku hanya memilihkan cara dia mati.”


Kalimat ini membuat Alice naik darah, “Kau salah! Saat diberi dua pilihan dalam situasi terburu, Saga memilih hiduo. Meski harus berkorban, dia memilih hidup. Tidak ada orang yang memilih bagaimana mati. Kau melakukan pembunuhan sia-sia!”


“Ini selesai. Kau dikhianati oleh malaikatmua!” Himura-sensei menutup obrolan mereka.



Dan seperti janjinya pada Tokie-san, Himura-sensei berhasil membawa Alice kembali pulang. Malam itu mereka makan malam bersama dengan menu spesial. Suasana begitu hangat dan menyenangkan. Bahkan si kucing pun ikut makan bersama dengan mereka. Sungguh malam yang luar biasa.



Pagi berikutnya, Alice mengekor Himura-sensei ke kampus.


“Moroboshi dan Onizuka masih tetap hilang,” komentar Alice.


“Aku tidak mengira dia akan menyerah.”


“Hei, kau baik saja kan?” Alice tiba-tiba khawatir.


“Apa maksudmu?” Himura-sensei heran.


“Baiklah ... kau akan baik-baik saja,” Alice mulai melunak.



Seorang anak kecil yang membawa balon merah mendekat dan memberikan surat pada Himura-sensei. Saat dibuka, isinya target adalah wanita terdekat Himura Hideo. Bersama surat itu ada foto Akemi, Tokie-san dan det.Ono yang sudah dicorat-coret dengan spidol merah.


Himura-sensei tertegun. Ia melihat sekeliling, mencari-cari. Balon si anak tadi lepas. Saat Alice berusaha menenangkan anak itu, Himura-sensei sudah berbalik dan menemukan sosok wanita misterius itu tidak jauh darinya. Himura-sensei sudah tidak mempedulikan panggilan Alice dan berlari mengejark Moroboshi.


BERSAMBUNG


Sampai jumpa lagi di SINOPSIS Himura and Arisugawa episode 10 part 1


Pictures and written by Kelana


FP: elangkelanadotnet, twitter : @elangkelana_net

Bening Pertiwi 15.05.00
Read more ...

PREVIEW Drama Musim Semi – Spring Dorama 2016 part 2. Halo halo ... ini bagian kedua preview drama musim semi kali ini. Dari bagian pertama kemarin, ada yang menurut kalian menarik? Hmm... ada yang tanya Na ngikutin drama mana aja nggak? Ntar deh, Na rekomendasikan drama yang menurut Na menarik, hehehe




Hayako-sensei, Kekkon Surutte Hontou desu ka?


Tayang : pukul 22.00 mulai Kamis, 14 April 2016


Stasiun TV : Fuji TV


Penulis naskah : Mizuhashi Fumie (Sharehouse no Koibito, Hotaru no Hikari Series)


Karya asli : Hayako-sensei Series oleh Tatsuki Hayako


Genre : cerita kehidupan


Pemeran : Matsushita Nao, Kanjiya Shihori, Sato Hitomi, Maihane Mimi, Mamiya Shotaro, Kawaei Rina, Koshiba Fuka, Yamauchi Takaya, Tanokura Yuta, Bito Isao, Matsuzaka Keiko


Sinopsis :


Tatsuki Hayako (Matsushita Nao) yang berusia 34 tahun adalah guru sekolah dasar yang tidak terlalu peduli soal pernikahan meski ia ingin menikah dengan orang yang dicintainya suatu hari. Itu hingga ayahnya, Tatsushi (Bito Isao) pingsan dan dibawa ke rumah sakit. Meski tidak berbahaya, Hayako meminta keluarganya menutup saja toko tofu mereka. Tapi pagi berikutnya, dia melihat ibunya Naoko (Matsuzaka Keiko) melakukan persiapan di toko tofu sendirian. Melihat keeratan hubungan orangtuanya yang terjalin sejak lama, Hayako akhirnya mulai serius memikirkan soal pernikahan. Dia membuat aliansi perjodohan dengan sesama guru Kugayama Mika (Kanjiya Shihori) dan Narimasu Umeko (Sato Hitomi). Guru pria single, Sendagi Rentaro (Yashima Norito) juga bergabung dengan mereka. Mereka akhirnya sampai pada langkah pertama menuju pernikahan.


Website: www.fujitv.co.jp/hayako


 



Doctor Car


Tayang : pukul 23.59 mulai Kamis, 7 April 2016


Stasiun TV : NTV


Penulis naskah : Fukasawa Masaki (Keishichou Zero-gakari, ST Aka to Shiro no Sousa File, Nobunaga Chef Series)


Genre : medis


Pemeran : Goriki Ayame, Nakamura Shunsuke, Fueki Yuko, Kinoshita Houka, Naito Risa, Kubota Maki, Endo Yuya, Ito Takaaki, Yokoyama Ayumu, Azuma Chizuru, Katase Rino


Sinopsis :


Tidak seperti ambulan, mobil dokter adalah kendaraan darurat yang dinaiki dokter menuju tempat pasien yang berada dalam keadaan kritis untuk mendiagnosis dan melakukan tindakan medis darurat. Ini meningkatkan jumlah bertahan. Tendo Ichika (Goriki Ayame) adalah ibu tunggal dengan anak berusia 5 tahun dan dokter baru di tim dokter mobil. Asagi Yusuke (Nakamura Shunsuke), anak tunggal dari direktur rumah sakit, berpikir kalau dokter mobil hanya kesia-siaan. Dia biasanya kejam pada Ichika dan anggota tim dokter mobil yang lain.


Website: www.ytv.co.jp/doctorcar


 



Hibana


Tayang : mulai 3 June 2016


Stasiun TV : Netflix Japan


Penulis naskah : Kato Masato (Fushigina Misaki no Monogatari, Sougen no Isu, Kokou no Mesu), Takahashi Miyuki (Monster, Ai to Makoto)


Karya asli : Hibana oleh Matayoshi Naoki


Genre : Semi-autobiographical


Pemeran : Hayashi Kento, Namioka Kazuki, Kadowaki Mugi, Yoshii Masao, Murata Hideaki, Nahana, Yamamoto Sayaka, Sometani Shota, Taguchi Tomorow, Kobayashi Kaoru, Watanabe Tetsu, Nukumizu Yoichi, Takahashi Maryjun, Imada Koji, Yamamoto Hiroshi, Miyazaki Tomu, Tokunaga Eri, Tokui Yu, Shimada Kyusaku, Imai Hana, Shimabukuro Seina, Fukuda Tenkyu, Oshinari Shugo, Murasugi Seminosuke, Takeda Rina


Sinopsis :


Tokunaga (Hayashi Kento) tidak sengaja bertemu dengan seorang entertainer Kamiya (Namioka Kazuki), pada sebuah festival kembang api di Atami, Shizuoka Prefecture, dan minta jadi muridnya. Kamiya adalah seorang jenius. Dia setuju dengan syarat Tokunaga menulis biografinya. Membuka hatinya untuk Tokunaga, Kamiya sering bertemu dengannya dan mencoba menanamkan filosofi unik stand-up comedy-nya. Tapi, langkah yang mereka pilih berbeda. Ini adalah kisah persahabatan dua orang yang bersaing dalam dunia bisnis.


Website: hibana-netflix.jp


 



Doctor Chousahan ~ Iryou Jiko no Yami o Abake


Tayang : pukul 20.00 mulai Jumat, 22 April 2016


Stasiun TV : TV Tokyo


Penulis naskah : Hayashi Makoto (Doctor X Seasons 2 – 3, Strawberry Night, Meitantei Conan Kudo Shinichi e no Chosenjo)


Genre : misteri medis


Pemeran : Tanihara Shosuke, Nakagoshi Noriko, Oshinari Shugo, Fujii Mina, Kino Hana, Hirasawa Kokoro, Tayama Ryosei, Takahata Atsuko, Fukushi Seiji, Nishimura Masahiko


Sinopsis :


Diperkirakan sekitar 1300 hingga 2000 orang meninggal karena kecelakaan medis di Jepang tiap tahun. Komite investigasi kecelakaan medis (MAIC) mengungkap sisi hitam di balik kecelakaan itu. Anggotanya adalah dokter dan pengacara, yang melakukan investigasi rahasia pada rumah sakit dan fasilitas medis yang mencurigakan. Hanaoka Akira (Tanihara Shosuke) adalah pimpinan MAIC unit ketujuh. Saat dia ragu soal tempat yang diinvestigasi, dia akan melakukan investigasi hingga bisa menemukan bukti kebenaran hingga tuntas.


Website: www.tv-tokyo.co.jp/doctor_chosahan


Preview: Doctor Chousahan Teaser


 



Watashi Kekkon Dekinai Janakute, Shinain desu


Tayang : pukul 22.00 mulai Jumat, 15 April 2016


Stasiun TV : TBS


Penulis naskah: Kaneko Arisa (Zainin no Uso, Tightrope no Onna, Haken no Oscar)


Karya asli: Sparta Konkatsu Juku by Mizuno Keiya


Genre: komedi romantis


Pemeran: Nakatani Miki, Fujiki Naohito, Hasegawa Kyoko, Seto Koji, Omasa Aya, Hiraiwa Kami, Chisun, Matsui Jurina, Kentaro, Hirata Kaoru, Midori Yurie, Morita Kanro, Matsui Airi, Azuma Rion, Ranju Tomu, Tokui Yoshimi, Natsuki Mari, Marcia


Sinopsis:


Tachibana Miyabi (Nakatani Miki) berusia 39 tahun adalah ahli kecantikan kulit. Dia mendeklarasikan ‘aku bisa menikah kapanpun aku mau’. Dia menikmati hidupnya sebagai seorang single. Suatu hari, di bertemu dengan pemilik pusat kecantikan, Tokura Seiji (Fujiki Naohito) di restoran Jepang yang didatanginya bersama seorang kawan. Dia akhirnya menyadari kalau dirinya adalah wanita tidak populer, baik dari segi kecantikan, karir maupun usia. Awalnya, di kesal dengan sikap Tokura. Miyabi pun meninggalkannya di restoran. Tapi kenyataan memaksanya untuk menghadapi cap ‘tidak populer’ dan mau tidak mau harus mendengarkan saran dari Tokura.


Website: www.tbs.jp/watashi_kekkon


Preview: Watashi Kekkon Dekinai Janakute, Shinain desu CM


 



Contrail ~ Tsumi to Koi


Tayang : pukul 22.00 mulai Jumat, 15 April 2016


Stasiun TV : NHK


Penulis naskah : Oishi Shizuka (Second Love, Kazokugari, Glass no Ie)


Genre : Romance


Pemeran: Ishida Yuriko, Iura Arata, Harada Taizo, Sakuraba Nanami, Horiuchi Keiko, Maruyama Tomomi, Matsuura Rihito, Nakanishi Ryota, Murata Takehiro, Nogiwa Yoko


Sinopsis :


Aoki Aya (Ishida Yuriko) adalah seorang wanita kesepian yang kehilangan suaminya Atsushi (Maruyama Tomomi) pada pembunuhan acak enam tahun silam. Putra yang ditunggunya sudah berusia 5 tahun (Matsuura Rihito). Suatu hari dia bertemu pengemudi truk Osabe Ryoji (Iura Arata) di tempat kerjanya dan jatuh cinta. Tapi, Ryoji, yang meninggalkan semuanya termasuk pekerjaan sebagai pengacara adalah pelaku pembunuhan suaminya enam tahun silam.


Website: www.nhk.or.jp/drama10/contrail


 



Fukigenna Kajitsu (2016)


Tayang: Pukul 23.15 mulai Jumat, 29 April 2016


Stasiun TV: TV Asahi


Penulis naskah: Egashira Michiru (Enka ~ Gold Rush, Hanasaki Mai ga Damattenai, Otto no Kanojo), Koyama Shota (5-ji Kara 9-ji Made, Ishitachi no Renai Jijou, Subete ga F ni Naru)


Karya asli: Fukigenna Kajitsu oleh Hayashi Mariko


Genre: Romance


Pemeran: Kuriyama Chiaki, Ichihara Hayato, Manda Hisako, Takanashi Rin, Narimiya Hiroki, Hashimoto Manami, Rokkaku Seiji, Mitsuishi Ken, Inagaki Goro


Sinopsis:


Mizukoshi Mayako (Kuriyama Chiaki) seorang ibu rumah tangga berusia 32 tahun dan sudah menikah lima tahun. Tidak puas karena suaminya Koichi (Inagaki Goro) tidak melihatnya sebagai wanita, dia mencari laki-laki lain untuk menyingkirkan kesepiannya. Tapi suatu hari, situasi tidak terduga merubah hidupnya. Seorang musisi, Kudo Michihiko (Ichihara Hayato) muncul di depannya. Dia tahu kalau Mayako adalah istri orang dan tetap mendekatinya. Hati Mayako sudah dicuri oleh Michihiko. Dia tetap melanjutkan cinta terlarang ini. Apa yang menunggunya nanti?
Website: www.tv-asahi.co.jp/fukigen


 



I’m A Hero ~ Hajimari no Hi


Tayang: mulai 9 April 2016 (diikuti dengan film)


Stasiun TV: dTV


Penulis naskah: –


Karya asli: I’m A Hero oleh Hanazawa Kengo


Genre: horor


Pemeran: Nagasawa Masami, Kirishima Reika, Asaka Kodai, Yamazaki Hirona, Shiomi Daiki


Sinopsis:


Orang-orang terinfeksi virus misterius dan berubah menjadi zombi karena ZQN. ZQN menyerang orang dengan kekuatan luar biasa dan mereka juga jadi korban ZQN. Cerita ini adalah malam sebelum semua orang sadar virus ini dan dunia beru ah jadi pandemonium. Fokus cerita pada Oda Tsugumi (Nagasawa Masami), seorang perawat yang mencari tahu apa yang ada di belakang virus ini.


Website: pc.video.dmkt-sp.jp/ft/s0005015


Preview: I’m A Hero ~ Hajimari no Hi CM


 



Night Hero Naoto


Tayang: Pukul 24.12 mulai Sabtu, 16 April 2016


Stasiun TV: TV Tokyo


Penulis naskah: Mori Hayashi (Mane no Tenshi, Nocon Kid, Shomuni 2013), Nemoto Nonji (5-ji Kara 9-ji Made, Juui-san Jiken desu yo, Yowakutemo Katemasu), Hori Masato (Taikomochi no Tatsujin), Iketani Masao


Genre: Action


Pemeran: Naoto, Kuroshima Yuina, Kinoshita Houka, Yo Kimiko, Nonaka Takamitsu, Shouji Yusuke


Sinopsis:


Naoto (Naoto) seorang seniman yang tiba-tiba jadi pahlawan bertopeng karena suatu sinsiden. Dia melakukan segala hal untuk melenyapkan penjahat dan membuat masyarakat merasa aman.


Website: www.tv-tokyo.co.jp/night_hero


 



Sono “Okodawari”, Watashi ni mo Kure yo!!


Tayang: Pukul 24.52 mulai Sabtu, 9 April 2016


Stasiun TV: TV Tokyo


Penulis naskah: Takemura Takeshi (Yamada Takayuki no Tokyo-to Kita-ku Akabane)


Karya asli: Sono “Okodawari”, Ore ni mo Kure yo!! oleh Seino Toru


Genre: dokumenter


Pemeran: Matsuoka Mayu, Ito Sairi, Saito Takumi, Okura Shimon, Yashima Norito, Inui Akito, Ohashi Hiroyuki, Sakon Yoichiro, Furusawa Takeshi, Seino Toru


Sinopsis:


Sebagai pembawa acara program variety pura-pura, Matsuoka Mayu (Matsuoka Mayu) dan Ito Sairi (Ito Sairi) mewawancarai orang-orang tentang kehidupan sehari-hari untuk mencair tahu kesulitan orang lain untuk memahaminya, tetapi membuat orang tersebut bahagia.


Website: www.tv-tokyo.co.jp/okodawari




Ichiro


Tayang: Sabtu, May 2016


Stasiun TV: NHK


Penulis naskah: Watanabe Mutsuki (Challenged Series, Genya, Reset)


Karya asli: Ichiro oleh Asada Jiro


Genre: sejarah


Pemeran: Nagayama Kento, Watanabe Dai, Mimura, Fujimoto Takahiro, Kajihara Zen, Matsuura Miyabi, Oshinari Shugo, Yajima Kenichi, Kamijo Tsunehiko, Ishiguro Ken, Sano Shiro


Sinopsis:


Onodera Ichiro (Nagayama Kento) yang berusia 19 tahun, lahir dan besar di kediaman Edo. Terpaksa harus kembali ke kampung halamannya setelah ayahnya, salah satu tuan tanah terbunuh dalam insiden kebakaran. Keluarga Ichiro adalah Makisakas dari Mino Barat. Meski Makisakas adalah tuan tanah dengan kekayaan 7500 koku, mereka memiliki status keluarga feodal. Peran ayah Ichiro adalah untuk mengelola waktu perjalanan dan persiapan tuan tanah di kediaman mereka. Tadinya Ichiro diminta untuk menggantikan peran ayahnya, tapi semua itu tidak terjadi.


Website: www.nhk.or.jp/jidaigeki/ichiro


 



Totto Terebi


Tayang: Pukul 20.15 mulai Sabtu, 30 April 2016


Stasiun TV: NHK


Penulis naskah: Nakazono Miho (Dr Rintaro, Doctor X Series, Hatsu Koi)


Karya asli: Totto Terebi oleh Kuroyanagi Tetsuko


Genre: keluarga


Pemeran: Mitsushima Hikari, Nakamura Shido, Mimura, Hamada Gaku, Yasuda Narumi, Omori Nao, Takeda Tetsuya, Yoshida Eisaku, Kishomoto Kayoko, Yoshida Kotaro, Kuroyanagi Tetsuko


Sinopsis:


Kuroyanagi Tetsuko (Mitsushima Hikari) menjadi aktris wanita pertama di NHK pada 1953 (Showa 28) saat awal mula televisi. Dia membuat tawa dan air mata bagi penonton dan banyak orang mendukungnya sejak saat itu hingga sekarang.


Website: www.nhk.or.jp/dodra/tottotv


Eits, jangan berhenti dulu. Masih ada bagian ketiga kok. Sambung minggu depan lagi ya ^_^


Credit. All English text from www.jdramas.wordpress.com


Kelana hanya menerjemahkan dalam bahasa Indonesia


Posting at www.elangkelana.net


 
Bening Pertiwi 14.37.00
Read more ...

SINOPSIS Criminologist Himura and Mystery Writer Arisugawa episode 09 part 1. Apollo atau si pangeran pembunuh berhasil ditangkap di Kyoto karena keberanian Akemi untuk melaporkannya. Tatapan kedua orang ini saat pertama bertemu, Himura-sensei dan Sakamata, hanya mereka yang bisa memahaminya.


Sementara itu, Moroboshi Sanae yang berhasil melarikan diri di Tokyo menuju Kyoto. Kali ini sasarannya adalah Himura-sensei. Apa yang akan dilakukan Moroboshi selanjutnya?



Lima jam sebelumnya


Alice tengah berjalan keluar dari komplek apartemennya saat sebuah van putih berhenti tepat di depannya. Seorang pria keluar dari mobil dan langsung menyekap Alice lalu memasukkannya ke dalam mobil itu. Di dalam mobil sudah menanti ... Moroboshi Sanae.


Tetangga Alice yang baru selesai olahraga dan berniat menyapa Alice dibuat kaget karena Alice tiba-tiba saja menghilang setelah mobil itu datang. Ia kebingungan dan tidak berbuat apapun.



Tokie-san membaca koran pagi dan menemukan info kalau si pembunuh misterius, Apollo sudah berhasil ditangkap. Saat berbalik, Tokie-san keheranan karena Himura-sensei tengah bersiap pergi padahal ini hari minggu. Himura-sensei mengaku akan bertemu ‘dia’, orang yang beritanya baru saja dibaca oleh Tokie-san.


“Aku tidak mengira kalau dia akan melakukan kejahatan mengerikan seperti ini. Dia sedikit mirip denganmu saat pertama kali datang ke sini.”



Seorang pria berkacamata memberikan laporan pada Moroboshi soal rumah yang mereka datangi itu. Menurutnya, rumah itu sudah kosong selama empat tahun, dan tidak akan mudah ditemukan. Selain itu, ada dua ruang di bawah tanah yang bisa digunakan dan tentu saja rute melarikan diri jika keadaan darurat. Pria berkacamata itu memperkenalkan dirinya sebagai Saga.


Anak buah Moroboshi Sanae yang lain, seorang wanita bernama Anne melapor kalau di luar rumah pun aman. Dia juga mengatakan kalau sandera mereka sudah aman di ruangan lain.


“Kita akan menuju langkah berikutnya. Tidak ada gunanya terlalu lama di sini. Semua akan selesai malam ini!” tegas Moroboshi-san.



Himura-sensei benar menemui Sakamata. Det.Hisashi memperkenalkan Himura-sensei sebagai seorang ahli kriminal pada Sakamata ini.


“Apa ahli kriminal membedah pelaku kejahatan seperti ahli biologi membedah serangga?”


“Ya, tapi tidak hanya pelaku. Tapi juga TKP, senjata, karakter benda-benda atau latar belakang pelaku. Aku meletakkan scalpel pada semuanya,” ujar Himura-sensei.


Sakamata tersenyum, “Kalau begitu, aku pasti obyek penelitian berharga kan?”


“Kenapa kau membunuh mereka?”


“Karena aku ingin membunuh,” ujar Sakamata dengan santainya. “Apa aku seperti pembunuh gila?”


“Karena kau tidak ada hubungannya dengan Shangri La Crusade, kenapa kau memilih targetmu orang-orang Shangri La Crusade? Bisa siapa saja kan?”


Sakamata makin merasa menang, “Sudah jadi hal umum kan? Masyarakat berpikir kalau kelompok mereka itu penjahat sebenarnya. Jadi, orang-orang tidak akan peduli kalau mereka terbunuh kan? Aku butuh mereka untuk kejahatan sempurna.”


“Kejahatan sempurna?” sindir Himura-snsei. “Jika ada kejahatan sempurna di dunia ini, aku ngin melihatnya. Atau aku ingin melakukan kejahatan sempura itu sendiri.” Himura-sensei berdiri dan menarik kerah baju Sakamata. “Aku jadi ahli kriminal dan mencari kejahatan sempurna. Aku menyaksikan banyak TKP dan menyadarinya, tidak ada kejahatan sempurna di dunia ini. Yang ada hanya kejahatan brutal dan tidak bernilai. Karena itu, aku tidak pernah memaafkan penjahat yang melakukan kejahatan itu. Aku akan membuktikan pada orang sepertimu dan diriku sendiri, kalau tidak ada kejahatan sempurna. Ini pekerjaanku. Dan kejahatanmu tidak sempurna!” Himura-sensei mengelus kepala Sakamata.



Sakashita mengantarkan Akemi keluar. Di luar, sudah ada dua temannya yang langsung histeris menyambut dan memeluk Akemi. Mereka begitu mengkhawatirkan Akemi dan berterimakasih juga pada Sakashita yang sudah memberitahu mereka.


Saat itu Himura-sensei juga baru keluar. Akemi langsung menemui Himura-sensei. Ia penasaran apakah benar Himura-sensei sudah bicara dengan Sakamata.


“Saat bertemu dengannya, dia seperti anak SMA biasa. Tapi ternyata tidak,” cerita Akemi.


“Pelaku kriminal sering pura-pura jadi orang biasa dan menyembunyikan sisi gelap mereka. Psikologi kriminal sangat misterius. Mereka tidak ingin ditangkap. Tapi tanpa tertangkap, mereka tidak akan bisa diakui. Itulah kenapa mereka juga ingin ditangkap.”


“Aku mengetahui tiga pembunuhan secara tidak sengaja,” aku Akemi. Ia mengacu pada peristiwa yang terjadi pada pamannya dan kenalannya (episode sebelumnya). Tapi aku masih tidak mengerti kenapa mereka melakukan itu. Sensei, ijinkan aku jadi asistenmu. Aku ingin tahu lebih banyak sisi gelap para kriminal,” pinta Akemi.


“Aku menolak,” jawaban Himura-sensei cepat dan tanpa keraguan. “Aku tidak berpikir butuh asisten lain selain Alice. Yang kubutuhkan hanya Alice. Dengar, jangan pernah lagi lakukan hal berbahaya seperti ini. Aku mengkhawatirkanmu,” Himura-sensei memegang kepala Akemi dengan sayang.



Ternyata obrolan Himura-sensei dan Akemi di depan penjara itu juga diabadikan oleh sebuah kamera. Dua orang anak buah Moroboshi Sanae ada di dalam mobil yang terparkir tidak jauh dari sana.


“Apa yang dipikirkan Moroboshi? Aku tidak mengira Moroboshi akan menculik penulis atau bersikap seperti paparazi,” ujar si rambut cepak yang tadi memegang kamera.


“Sabar saja. Kita butuh pemimpin karismatik, Moroboshi Sanae untuk revolusi kita,” komentar si rambut belah tengah.



Saat berjalan pulang, Himura-sensei ingat pembicaraannya dengan Tokie-san tadi pagi.


Saat aku bertemu dengannya (Sakamata), aku ingat kau saat masih muda. Aku juga ingat banyak hal. Ingat saat Alice datang pertama kali, kita makan malam bersama. Kalian berdua sangat manis,” ujar Tokie-san.


Saat Himura-sensei mengusulkan kalau malam nanti mereka makan bersama lagi, Tokie-san setuju. Himura-sensei pun menghubungi Alice. Setelah ditunggu, ternyata belum juga ada jawaban dari seberang.


Sementara itu, anak buah Moroboshi Sanae memberitahunya kalau ponsel Alice berbunyi. Moroboshi menerima ponsel itu dengan senang.


Alih-alih bicara sesuatu, Moroboshi justru mulai bersenandung, “Kagome, kagome... burung dalam sangkar.”


Mendengar suara yang tidak asing dan senandungan ini, Himura-sensei langsung paham. Ia menutup telepon dan berlari ke arah sebaliknya.



Alice sadar dari pingsannya. Ia kaget dan heran dalam keadaan diikat dan berada di tempat asing. Dari arah pintu masuk seorang wanita, Anna. Anna kemudian mengambil gambar Alice dengan ponsel milik Alice yang dibawanya.


“Akan kuberitahu dia kalau kau sudah bangun!” ujar Anna lalu beranjak pergi.


Alice tadinya tidak mengerti maksud si wanita ini. Tapi saat sesosok wajah yang dikenalnya muncul, Alice paham. Ia kini berada di tempat Moroboshi Sanae, pimpinan kelompok Shangri La Crussade.



“Hei, siapa pria itu? Siapa Himura? Apa yang akan terjadi sekarang?” tanya si pria berkacamata, Saga yang tadi mencarikan tempat persembunyian untuk Moroboshi ini.


Sementara itu, yang ditanya, Anna masih asyik dengan permennya, “Buat apa kau peduli?”


“Ah, aku belum diberitahu apapun. Aku mengerti, kau juga tidak tahu.”


“Aku tidak butuh tahu semuanya. Yang perlu kita lakukan hanya ikuti perintahnya,” ujar Anna kemudian.



Alice kenal benar dengan wanita yang kini ada di hadapannya itu, “Apa yang kau ingin aku lakukan untuk Shangri La Crussade? Kau mungkin salah orang. Aku tidak ada hubungannya dengan khayalanmu.”


“Benar. Penculikan ini tidak ada hubungannya dengan Shangri La Crussade.”


“Lalu, kenapa kau menculikku?”


“Targetku adalah Himura Hideo,” ujar Morobishi dengan senyum khasnya. “Aku langsung tahu saat bertemu dengannya. Dia harus berada di pihakku. Dia bukanlah dirinya yang sebenarnya. Aku ingin membuatnya lebih serius.”


“Maaf harus bilang begini, tapi kau tidak akan menarik perhatiannya,” balas Alice.


“Jika aku membunuh Arisugawa Alice?” tantang Moroboshi. “Aku akan membuatnya serius dan membebaskan monster dalam dirinya. Aku ingin melihat karakter aslinya!”



Himura-sensei tiba di apartemen Alice. Ia menggedor-gedor pintu, tetapi tidak ada jawaban apapun. Sampai akhirnya tetangga Alice yang cantik keluar.


“Apa kau tahu kemana Arisugawa pergi?” tanya Himura-sensei.


“Aku melihatnya tadi. Tapi aneh, dia tiba-tiba menghilang!” ujar wanita itu.



“Anna, kirim gambarnya pada Himura!” perintah Moroboshi.


“Tentu. Apa aku gunakan ponselnya? Kalau polisi melacak dengan GPS ... “


“Cepat! Kita akan segera keluar dari sini,” ujar Moroboshi.


“Lalu, bagaimana dengan penulis itu?”


“Aku tidak butuh dia lagi!”


“Baiklah. Jadi pesan apa yang harus kutulis?” kali ini Anna terus saja bertanya.


“Kau .. kau punya aroma yang sama denganku,” ujar Moroboshi.


Anna tertawa, “Seperti surat cinta.” Tapi ia buru-buru sadar dan menghentikan tawanya.


Moroboshi memegangi rambutnya, “Surat cinta ... mungkin saja.”



Himura-sensei keluar dari komplek apartemen Alice. Sebuah pesan pun masuk ke dalam ponselnya, lengkap dengan foto Alice yang tadi diambil oleh anak buah Moroboshi. Kau punya aroma yang sama denganku.


Himura-sensei kemudian menghubungi det.Hisashi, “Alice diculik!”


Himura-sensei kemudian kembali berlari. Tidak lupa ia memberitahu Tokie-san kalau Himura-sensei dan Alice akan pulang terlambat nanti malam. “Tapi aku pasti akan membawa Alice kembali bagaimanapun caranya!”



Si pria berkacamata, Saga menemui Alice diam-diam.


Alice sudah keburu berpikiran buruk saat melihatnya, “Apa kau akan membunuhku?”


“Aku bukan musuhmu,” ujar Saga-san. “Kalau hal buruk terjadi, aku akan menyelamatkanmu.”


“Kalau begitu hubungi 911 sekarang,” pinta Alice.


“Tolong sabar sebentar lagi. Aku datang kesini meski dengan resiko terbunuh!”



Moroboshi mengumpulkan anak buahnya, “Paling cepat satu jam Himura akan beraksi setelah membaca pesanku, dan polisi menemukan lokasi kita dengan GPS. Kita akan menyelesaikannya segera. Onizuka, kita akan melakukan eksekusi!” ujar Morobishi pada anak buahnya



Himura-sensei menemui det.Hisashi dan yang lain di markas, “Setahuku, tujuan utama Moroboshi adalah membuatku keluar.” Himura-sensei mengaku kalau ia hapal dengan kalimat Moroboshi, Kau punya aroma yang sama denganku.


Tim lain baru saja datang, mereka dari biro keamanan publik yang berniat mengambil alih kasus penculikan Alice ini. Tentu det.Hisashi tidak terima, karena mereka bekerjasama sebelumnya pada kasus Apollo. Det.Hisashi pun minta agar mereka bisa bergabung.


“Aku melapor pada biro kemananan publik agar bisa bergabung dalam investigasi!” tegas det.Hisashi.



Anak buah Moroboshi sudah berkumpul di ruang tempat Alice disekap. Alice mengenali salah satunya, si anak buah pria, tinggi dan rambut belah tengah sebagai Onuzuka Ryuzou.


“Kita akan mulai eksekusinya!”


Alih-alih melakukannya pada Alice, justru Saga (si pria kacamata) yang didudukkan di kursi lalu diikat. Mereka menemukan semacam alat perekam dari balik jas Saga-san ini. Ternyata tadi saat bicara pada Anna, Saga sempat menyalakan alat perekamnya dan Anna tidak sengaja melihatnya dari cermin. Onizuka pun bersiap dengan senpi teracung pada Saga-san.


“Tidak ada gunanya membunuhku,” ujar Saga-san mulai melunak. “Aku hanya penulis tragis. Karena tidak ada yang mengenalku, tidak bisa dikatakan juga aku penulis. Hidupku sudah menyedihkan. Aku memutuskan melakukan hal besar meski mempertaruhkan hidupku. Aku menyusup ke dalam Shangri La Crussade untuk mencari data sumber penulisan buku. Dengan mempertaruhkan hidupku, aku bisa sampai sejauh ini. Aku harusnya menghubungi 911 lebih cepat. Aku terlalu serakah.”


Onizuka melepas kunci senpi. Ia bersiap menekan pelatuk saat Alice berteriak melarang.


“Jangan bunuh dia! Moroboshi, hentikan dia!”


Tapi Saga-san masih bersikap setengah mungkin, “Aku sangat haus. Bisa minta air? Aku melihat botol minuman di luar. Bisakah kalian berikan itu padaku?” pinta Saga-san.


“Onizuka, aku akan ambil minumannya. Itu keingainan terakhirnya,” ujar si pria rambut cepak. Si rambut cepat berjalan keluar diikuti Anna.



Himura-sensei masih menunggu kabar di markas bersama det.Hisashi dan yang lain. Kali ini ia tampak sama sekali tidak tenang. Berkali Himura-sensei memukul-mukul tembok dengan tangannya.


Situasi barubah saat Sakashita datang mengabarkan kalau mereka berhasil menemukan lokasi Alice setelah melacak GPS ponselnya. Mereka pun segera bergegas menuju tempat itu. Tidak hanya tim det.Hisashi saja, tim lain kepolisian pun bergabung.



Si rambut cepak dan Anna mencari dan memilih sejumlah botol minuman di ruangan luar.


“Untuk tujuan apa kita harus membunuhnya?” tanya si rambut cepat.


“Kita lakukan apa perintahnya,” balas Anna.


Anna menemukan minuman yang menurutny cocok. Tapi tidak sengaja tersenggol si rambut cepak hingga minuman itu pun terjatuh. Mereka akhirnya menggunakan minuman yang dipilih si rambut cepak.


BERSAMBUNG


Sampai jumpa lagi di SINOPSIS Himura and Arisuga episode 09 part 2


Pictures and written by Kelana


FP: elangkelanadotnet, twitter : @elangkelana_net

Bening Pertiwi 15.01.00
Read more ...


SINOPSIS dorama Kaito Yamaneko episode 08 part 2. Det.Sekimoto yang selama ini dipercaya ternyata juga agen dari Yuuki Tenmei. Tapi tugasnya untuk melenyapkan Yamaneko gagal dilakukan. Akibatnya sekarang ia tidak bisa kembali pada Yuuki, padahal keluarganya ada dalam pengawasan Yuuki.


Tim Yamaneko membobol sebuah ruangan dalam gedung yang diperkirakan jadi tempat menyimpan data tentang Yuuki Tenmei. Mereka berhasil menemukan data itu, sayangnya mereka sudah ditunggu oleh det.Inui, Sakura, det.Sekimoto dan lain-lain. Berhasilkah Yamaneko melarikan diri lagi?



“Dasar topeng aneh. Apa kau mengincar kekayaan Yuuki? Apa itu hal yang sangat kau inginkan hingga bersedia membuang Bushido? Aku kecewa sekali. Pada akhirnya, hanya soal uang?” sindir det.Inui. Ia sudah masuk ke dalam mobil bersama Yameneko. Sementara det.Sekimoto ada di belakang kemudi.


“Aku sudah bertekad. Aku takkan tertangkap lagi!” tegas Yamaneko. Dengan gerakan cepat ia melepas borgol yang melingkar di tangannya dan melumpuhkan det.Inui. Yamaneko keluar dari mobil dengan menjadikan det.Sekimoto sebagai sandera. “Lepaskan Katsumura. Cepat!”


Sakura yang ada di mobil satunya akhirnya mengeluarkan Katsumura. Dengan sigap Yamaneko menukar det.Sekimoto dan Katsumura.


“Jangan salah paham. Dia sandera!” Yamaneko menodongkan senpi-nya pada Katsumura. Dari arah lain, sebuah mobil hitam datang. Yamaneko menyeret Katsumura ikut ke dalam mobil itu juga.


Para polisi hanya bisa tercengang melihar buruan yang baru saja tertangkap justru bisa melarikan diri lagi. Sakura melapor pada komando kalau Yamaneko melakukan penyanderaan dan kabur dengan sebuah mobil gelap.



Tidak seperti aksi biasanya yang berjalan lancar, aksi kali ini cukup kacau. Suasana di dalam mobil pun tampak tegang.


“Kuserahkan analisa padamu,” Yamaneko menyerahkan data yang ditemukannya tadi pada Mao.


“Terima kasih banyak,” ujar Katsumura pada Yamane.


“Jangan berterima kasih terlalu awal. Tunggu hingga kita mendapatkan uang Yuuki.”



Sakura baru saja menelepon kementerian Keamanan Umum. Menurut mereka, tidak ada barang yang dicuri, kementerian bahkan berkeras tidak tahu menahu soal kejadian semalam, seolah tidak pernah terjadi apapun.


Tapi det.Inui tidak percaya begitu saja, “Bagaimana jika mereka tanpa sengaja membuka Kotak Pandora.”



Det.Sekimoto baru saja tiba saat sapaannya justru dijawab det.Inui dengan pertanyaan lain.


“Di mana kunci borgolmu?” tanya det.Inui.


Det.Sekimoto merogoh tanda pengenal polisinya dan mencari di dalam, tapi tidak ada apapun, “Loh?”


Det.Inui pun menunjukkan sebuah kunci hitam di tangannya.


“Itu punyaku? Di mana kau menemukannya?” det.Sekimoto hendak mengambil kunci itu, tapi ditarik kembali oleh det.Inui.



Katsumura masih asyik mengagumi interior bar mereka itu. Karena saat ini mereka ada di bar ketiga. (emang ada berapa sih bar-nya? Krik krik)


Rikako-san bertanya pada Mao soal perkembangan penyelidikan data yang kemarin ditemukan Yamane. Tapi Mao mengatakan kalau ini akan rumit.


“Aku berpikir, jika ini kupecahkan, mungkin ini akan jadi pekerjaan terakhirku. Apa aku boleh tetap di sini?” tanyanya pada Rikako-san.


“Tidak boleh!” jawabnya cepat. “Kau harus membersihkan tanganmu dari dunia ini. Tapi, jika ingin kerja sambilan di sini, akan kupertimbangkan.” Jawaban Rikako-san ini membuat senyum di wajah Mao makin lebar.



Yamane melamun sambil memperhatikan koin di tangannya. Ingatannya beranjak pada bertahun silam.


Saat itu, Yamane sedang melakukan tugas untuk membobol sebuah brankas. Ia tersenyum karena menemukan yang dicarinya, koin yang sama dengan yang saat ini dipegangnya. Tapi, dari arah lain muncul sejumlah polisi. Yamane tertangkap dan penyebabnya adalah ... Yuuki.


Lamunan itu terhenti saat Mao keluar dan memberitahukannya kalau sudah berhasil menganalisis data tentang Yuuki Tenmei.



“Aku sudah selesai menganalisis.” Mao memulai penjelasannya. “Harta rahasia dari mantan militer Jepang dipindahkan dari pabrik Hosoda-san ke kediaman Yuuki Tenmei. Emas dari harta rahasia ada di lantai dasar. “


“Apa kau mengincar uang atau Yuuki?” Rikako masih menagih penjelasan Yamane.


“Sedikit terlambat mengatakan ini tapi, bagi Pak Tua dan aku ini masalah pribadi. Dan juga aku tak bisa menjamin keselamatan kalian lagi. Jadi maaf, mulai saat ini Pak Tua dan aku—“


Mao memotong ucapan Yamane. Baginya, tidak seperti itu. Mao menganggap mereka semua adalah temannya. Dan ia berpikir untuk membalas kematian Hosoda-san. Jadi, masalah ini akan tetap jadi masalah bersama.


“Kalian memang bodoh. Dalam arti yang baik, 'kan? Baiklah, kita bergerak setelah mempersiapkan semuanya,” ujar Yamane akhirnya.



Katsumura menemui Sakura yang menunggunya di kafe. Sakura pun menyodorkan sebuah kotak pada Katsumura. Hari itu adalah ulang tahun Katsumura, tapi Katsumura sendiri malah melupakannya.


Katsumura mengangkat kotak itu, cukup berat. Ia pun minta izin untuk membukanya. Saat dibuka, ternyata isinya adalah majalah Persiapkan pernikahanmu bersama si dia! (nggak tahu ini maksudnya apaan coba, Sakura ngasih beginian)


“Kau sandera, 'kan?” Sakura bicara serius. “Kau bukan teman Yamaneko, tapi sanderanya, 'kan? Kau tak punya pilihan selain terlibat dalam kejahatannya, 'kan? Jangan temui dia. Aku tak mau kau bertemu Yamaneko dan teman-temannya lagi,” pinta Sakura.


“Keadilan itu apa ya? Mereka yang melakukan hal buruk dan menghindari hukum, atau mereka yang meski melakukan hal salah membongkar kejahatan dan menolong seseorang. Kau pilih yang mana?” tanya Katsumura. Melihat Sakura hanya terdiam, Katsumura tidak melanjutkannya lagi. “Maaf. Itu pertanyaan kejam, ya?” Ponsel Katsumura berbunyi. Suara di seberang sepertinya memintanya melakukan sesuatu. “Aku kaget. Sayang sekali. Aku suka dia dan cukup mengaguminya. Baiklah. Akan segera kuurus,” Katsumura menutup teleponnya.


“Apa terjadi sesuatu?” tanya Sakura.


“Aku diminta menghentikan kisah Yamaneko. Aku akan merindukannya,” Katsumura memandang keluar ke arah jendela di sampingnya.



Katsumura kembali ke bar dan menemukan ruangan itu gelap gulita. Tapi dari arah meja bar, muncul lilin bercahaya disambung dengan ucapan ulang tahun. Tim Yamaneko ternyata juga memberikan kejutan ulang tahun untuk Katsumura.


Kado pun sudah dipersiapkan untuk Katsumura. Isinya adalah ... sepatu milik Katsumura seperti yang ditinggalkannya di museum pada kasus sebelumnya. Katsumura sangat senang mendapat hadiah tidak terduga itu.


Pesta pun dimulai. Rikako-san dan Mao berdandan menggunakan gaun ala China, padahal rencana awalnya menggunakan bando kelinci yang ditolak oleh Mao. Mereka mempertontonkan sulap melepaskan diri dari tali dan ... berhasil. Selanjutnya quiz aneh seperti sebelumnya. Seperti biasa, Rikako-san yang bertugas menjadi host. Dan seperti biasanya, Katsumura yang paling sial.


Sekarang giliran Katsumura beraksi. Dia berdandan dengan celana pendek dan sumpit di hidung, lalu menari-nari tidak jelas di depan semuanya.



Tidak mau ketinggalan, det.Sekimoto juga menyumbang lagu. Ia bernyanyi bersama Rikako-san. Dan puncaknya, Yamane mengajarkan Katsumura tarian ala Nobuta wa Produce (drama yang dibintangi Kamenazi pada tahun 2005). Tidak lupa, Yamaneko pun siap naik panggung dengan suara kacaunya.


Sementara yang lain tutup telinga mendengar suara sumbang Yamane, Katsumura justru asyik mendengarkan. Satu per satu peristiwa yang dialaminya selama bersama tim Yamaneko pun muncul. Dan tanpa sadar, air mata mengalir di pipi Katsumura. Tidak ada yang tahu kalau Katsumura menangis kecuali Mao yang memperhatikannya dalam diam juga.



Semua orang sudah tidur di sofa. Kecuali Yamane yang masih asyik menenggak minuman di kursi. Mao yang sudah berselimut tebal mendekat dan ikut duduk di sebelah Yamane.


“Katsumura-san menangis,” lapor Mao pada Yamane.


“Laguku membuatnya menitikan air mata,” komentar Yamane dengan santainya.


“Besok, tim Yamane pun akan dibubarkan?” Mao masih penasaran.


Tapi Yamane justru tidak menanggapi hal itu. “Boleh tanya satu hal? Apa esensi dirimu?”


Mao berpikir sebentar, “Untuk hidup dengan baik. Mengatakan terima kasih dan maafkan aku. Hidup sederhana dengan orang yang kucintai. Tapi, memiliki waktu di dalam hidupku. Dengan cara itu, aku ingin hidup seperti manusia selayaknya. Kali ini, aku ingin menyadari hal penting yang ada di mana pun.”


Yamane meletakkan gelasnya. Ia memegang kepala Mao dan membuat wajah Mao menghadap dirinya, “Bagus sekali.” Yamane mulai mengacak-acak rambut Mao, persis sikap seorang kakak terhadap adiknya.


Tapi Mao tidak suka dan meminta Yamane menghentikannya. Baru setelah dibentak, Yamane pun berhenti lalu minta maaf. Tapi Yamane dan Mao tidak tahu, kalau Rikako-san terbangun dan mendengar obrolan mereka berdua. Rikako-san tersenyum melihat ulah kedua orang ini.



Malam selanjutnya


Mobil tim Yamaneko sudah bersiap. Di dalam, Yamane memberikan intruksi untuk semua.


“Pertama, Katsumura dan aku akan pergi ke pintu belakang kediaman Yuuki. Saat itu, Mao menembus jaringan keamanan. Retas sistem keamanan dan matikan CCTV. Rikako periksa monitor dan pandu kami menuju ruang bawah. Pak Tua menunggu saat polisi bergerak di kantor polisi. Dia akan menghubungi kita jika terjadi sesuatu.”


Semua orang sudah mengangguk mengerti. Setelah memakai topeng, Yamane beranjak keluar. Tapi Katsumura masih sempat bertingkah konyol dengan lupa melepas sabuk pengamannya. Mereka berdua beraksi cepat dalam gelap. Sayangnya, mereka tidak tahu kalau ada orang lain yang juga memerhatikan aksi mereka.



Waktu sudah nyaris pukul 10 malam. Det.Sekimoto masih membalik-balik berkas sambil sesekali melirik jam di mejanya.


Det.Inui mendapat telepon dan mengatakan pada Sakura kalau Yamaneko beraksi. Dan kali ini sasarannya adalah kediaman Yuuki Tenmei. Sakura heran. Tapi det.Inui dengan enteng menjawab kalau ia dapat informasi dari orang di Kementerian Umum dan minta Sakura tidak perlu bertanya bagaimana caranya. (pasti pake cara sadis nih)


Karena para polisi lain bersiap untuk beraksi, det.Sekimoto juga turut serta. Tapi det.Inui menahannya.


“Sakura, Bagaimana kau tahu Yamaneko menyusup ke museum sejarah?” tanya det.Inui.


Sakura berpikir, “Kau menginformasikan pada Detektif Sekimoto.”


“Aku tak menginformasikan apa pun padanya,” aku det.Inui. (jadi begini, waktu det.Inui mengepung Yamane di gedung sejarah, dia tidak memberitahu det.Sekimoto. Tapi di TKP, ternyata det.Sekimoto datang. Itu artinya det.Sekimoto tahu dari info lain, baca:Yamaneko)



Yamane dan Katsumura sampai di pintu belakang. Dengan bantuan Mao, dengan mudah mereka menerobos keamanan dan masuk rumah itu. Situasi di dalam rumah tampak sepi, agak aneh jadinya. Dengan petunjuk Mao, keduanya pun sampai di lorong depan ruangan yang dimaksud.


“Awasi koridor!” perintah Yamane pada Katsumura. Sementara ia sendiri masuk ke ruangan yang dituju. Setelah berjalan di lantai, Yamane menyadari suara yang berbeda. Saat alasnya dibuka, ternyata ada sebuah pintu di dalam.


Mao yang mengawasi dari mobil pun mengerti. Tidak butuh waktu lama bagi Mao untuk meretas dan membukat sistem keamanan pintu itu. Pintu terbuka!



Sayangnya, saat Yamane menarik tuas pintu itu, pintu itu kembali terkunci.


“Aneh. Aku sudah membukanya tapi malah terkunci,” keluh Mao. “Semua sistem keamanan juga kembali aktif. Kenapa?” Mao menatap layar yang berubah dengan cepat. Semua persiapannya tadi ternyata gagal dilanjutkan.


“Apa yang terjadi?” Yamane heran.


“Aku tak tahu! Apa ini? Bergerak sendiri. Seolah komputernya hidup!”


Suara sirine mobil polisi pun terdengar samar-samar, “Yamaneko, mobil polisi menuju ke arahmu!” Rikako-san mengingatkan.


“Hah? Ada kabar dari Pak Tua?”


“Tidak ada.”



Rikako-san berusaha menghubungi det.Sekimoto sejak tadi. Tapi det.Sekimoto tidak bisa menjawab teleponnya karena sedang ditunggui oleh det.Inui.


Tidak punya pilihan, det. Sekimoto pun mengangkat teleponnya, “Gagal. Mundur!” ujarnya cepat.


Tapi telepon itu disambar oleh det.Inui, “Ini yang dia maksud.”


Menyadari suara di seberang bukan lagi suara det.Sekimoto, Rikako-san buru-buru menutup telepon. Ia memberitahukan Yamane kalau det.Sekimoto sudah ketahuan, sehingga Yamane harus buru-buru mundur.



Tidak punya pilihan, Yamane pun setuju untuk mundur. Ia menutup kembali alas ruangan itu.


Dari arah belakang Yamane terdengar langkah kaki dan suara pengunci senpi yang dibuka, “Tiba-tiba ada banyak masalah, ya?”


Yamane berbalik dan menemukan sosok yang dikenalnya tengah menodongkan senpi padanya, “Katsumura, Kau...” Ia berdiri dalam keadaan waspada.


Satu tembakan dilepaskan Katsumura. Yamane kemudian menyadari perut sebelah kirinya sudah berlumuran darah. Ia terhuyung, nyaris ambruk.


“Pesta ulang tahun kemarin aku sungguh menikmatinya. Tapi, ulang tahunku yang sebenarnya tentu saja bukan kemarin.” Satu tembakan yang dilepaskan Katsumura mengenai perut sebelah kanan Yamane. “Hosoda-san ditembak 4 kali, haruskah kita lakukan 5 kali?” tantang Katsumura lagi.


Yamane makin terhuyung oleh dua luka tembak di perutnya. Tapi ia masih bertahan berdiri, “Kau, Chameleon.”


Senyum sadis Katsumura pun kembali, “Tak terduga, 'kan?” tembakan ketiga Katsumura membuat Yamane ambruk ke lantai. “Sayang sekali. Selamat tinggal!” Katsumura mengedipkan mata kirinya.


Tembakan ketiga dan keempat membuat Yamane sama sekali tidak bergerak. Darah segar mengalir dari lukanya.


(welcome back the great Narimiya Hiroki, king of villain character)


BERSAMBUNG


Sampai jumpa lagi di SINOPSIS Kaito Yamaneko episode 09 part 1.



Pictures and written by Kelana


FP: elangkelanadotnet, twitter : @elangkelana_net


Kelana’s note :


Udah baper-nya? Udah dulu ya. Lanjut minggu depan, hehehe. Tenang aja, masih ada dua episode lagi kok, cerita Yamaneko belum akan selesai di episode ini.


Aaaaaa ...akhirnya abangnya Na yang satu ini, bang Narimiya Hiroki kembali jadi villain. Duh bang, kamu kok selalu berhasil mendapatkan hati Na ya, kalau berperan jadi villain gini. Emang deh, kamu tuh king of villain character banget deh, Bang. Semoga sih, endingnya nggak menyedihkan ya, Bang, buat kamu.


Maaf deh, kalau Na selalu gagal fokus dan terpesona sama karakter villain, hehehe

Bening Pertiwi 14.59.00
Read more ...