Sinopsis dorama Death Note episode 09 part 2. Kali ini rencana Light untuk menyingkirkan L berhasil. Meski awalnya dia yang dijebak oleh L, tapi Light berhasil membalik keadaan. Tentu dengan bantuan rekan barunya, jaksa Mikami.
Light mengajak jaksa Mikami bertemu di atap gedung. Dan Light juga meminta Jaksa Mikami untuk meneruskan kegiatannya sebagai Kira, menghukum orang-orang yang bersalah menggunakan Death Note miliknya.
Light meminta death note yang dipegang oleh Jaksa Mikami. Lalu Ryuk seperti biasa muncul di antara mereka.
“Hei, Light. Kau ingat apa yang kau katakan saat memberikan buku itu padaku ? Kau bilang akan menunjukkan sesuatu yang menarik kan ? Yagami Light,” goda Ryuk.
Light tersenyum. Tentu saja ia tidak lupa dengan janjinya pada Ryuk itu. Meski musuhnya, L, telah disingkirkan, tapi Light sudah menyiapkan langkah selanjutnya.
Dari arah lain muncul Misa. Misa kaget karena melihat Jaksa Mikami di sana, begitu pula Jaksa Mikami yang tidak menyangka akan bertemu Misa di tempat seperti ini. Misa sempat protes pada Light. Dikiranya dia akan kencan dengan Light berdua, ternyata malah ada Jaksa Mikami di sana.
“Ini lebih membuatmu senang, dari pada berkencan,” Light mengawalinya. Ia menunjukkan death note merah muda yang tadi dibawa oleh jaksa Mikami.
Light meminta Misa untuk menyentuh kembali buku itu. Dan … satu per satu kilasan kisahnya bersama death note kembali. Ingatan Misa tentang siapa dirinya dan death note akhirnya kembali.
Light menyobek sebagian kecil death note merah muda itu. Ia pun mengikatkannya di tangan Misa dan berpesan agar kertas itu tidak boleh lepas dari tangan Misa, agar ingatannya tidak hilang lagi. Light juga meminta Misa untuk terus menghukum orang-orang yang bersalah, tapi tetap sesuai arahannya dan tidak boleh bertindak seenaknya.
“Misa, Mikami, mungkin kita telah bertindak gegabah. Tapi ini adalah langkah demi keadilan umat manusia. Kita akan menciptakan dunia, yang berisi orang-orang yang berhati baik, dan tanpa adanya kejahatan. Kalau dunia ini menginginkan itu, aku yakin suatu hari pasti akan terwujud. Tunggu saja, fajar dari dunia baru yang akan diciptakan oleh "Kira". Lalu aku, akan menjadi Tuhan di dunia itu !” ujar Light dengan yakin.
Ryuk berbalik mendenga obrolan mereka semua. Setengah tersenyum dia bergumam, “Ini menjadi semakin menarik.”
Seperti pesan Light, Misa dan Mikami meneruskan aksinya sebagai Kira. Para penjahat yang wajahnya ditampilkan di televisi menjadi sasaran empuk mereka. Bahkan tanpa nama pun, jaksa Mikami bahkan bisa menghukum para penjahat itu.
Jika Mikami menulis langsung dengan death note merah jambunya, maka Misa melakukannya dengan kertas sobekan dari death note merah jambu. Misa memang tidak menjadi pemilik salah satu death note. Tapi ia memiliki ingatan tentang death note yang memungkinkannya terus menjadi ‘Kira’.
Polisi masih berkumpul dan melakukan pertemuan di kediaman L. Penghakiman Kira masih saja berlanjut, meski polisi sudah melakukan sensor terhadap wajah para criminal yang ditampilkan di TV. Meski begitu, masih saja ada orang yang mengunggah identitas para criminal di internet.
Seperti kasus-kasus sebelumnya, nyaris semua criminal itu meninggal karena serangan jantung. Penghakiman oleh Kira terus meningkat dari hari ke hari. Ironisnya, tingkat kejahatan menurun drastis. Lalu, para polisi yang berniat menangkap Kira malah akan dianggap orang jahat.
Ketidakpercayaan para polisi terhadap Near masih berlanjut. Tapi det.Mikami mengatakan jika mereka harus percaya, karena Near adalah detektif yang dipilih oleh L sendiri.
Light pulang ke rumah setelah ‘liburannya’ selesai. Kali ini ia bersama adiknya sedang menonton televisi.
Sayu bercerita kalau di sekolahnya sekarang tidak ada lagi kasus bullying (bullying adalah masalah paling umum ditemui di sekolah-sekolah Jepang). Selain itu, siswa juga jarang berkelahi. Mereka berpikir semua itu karena Kira. Sayu minta pada Light agar tidak cerita pada ayah mereka, kalau ia juga mendukung Kira.
Light tersenyum mendengar cerita adiknya itu, “Sebentar lagi, dunia "Kira" yang didukung oleh semua orang, akan terwujud,” ujar Light dalam hati.
Light kembali ke kamarnya. Saat itu ponselnya berbunyi. Ada pesan baru yang masuk. Tatapan Light berubah menjadi Kira.
“Sudah saatnya aku mengambil selembar kertas Death Note!” Light lalu menghapus pesan itu dari ponselnya.
Near tengah asyik menyusun puzzle seperti biasa, saat alter egonya, Mello tiba-tiba muncul. Mello mendesak Near untuk segera menghabisi Kira.
“Tenang saja. Aku sudah mempersiapkan sesuatu,” Near masih saja berusaha menenangkan Mello.
“Sebelum aku keluar, lebih baik kau menghancurkannya!” ancam Mello lagi.
Det.Yagami ke markas menemui atasannya. Atasannya ini protes karena penerus L (Near) tampak tidak melakukan apapun. Apalagi belakangan dukungan masyarakat terhadap Kira terus berlanjut.
“Tangkap "Kira" secepatnya !”
Det.Yagami kembali ke kediaman L. Informasi mengenai death note ternyata belum sampai ke markas besar kepolisian. Det.Yagami meminta semuanya untuk tetap tutup mulut soal death note, sampai Kira terlebih dahulu tertangkap.
Sementara itu, Light masih asyik dengan pikirannya sendiri, “Yang tahu tentang buku itu, hanya orang-orang yang ada disini ya.”
Light pulang bersama ayahnya. Ia masih membahas soal death note. Kalau masyarakat sampai tahu soal death note, tentu akan terjadi keributan. Selain itu, ada kemungkinan akan ada banyak orang yang mengincar dan akan berusaha mencuri buku itu.
“Kalau begitu, ayah tidak mesti menanggung beban nya sendiri. Bagaimana kalau kita menanggung resiko nya bersama-sama, dan bekerja sama dengan semuanya,” bujuk Light.
Tapi det.Yagami tidak setuju. Ia tidak ingin membahayakan bawahannya dan juga Light. Det.Yagami memutuskan akan bertanggungjawab atas keberadaan death note sendiri. Itu artinya, dia tidak bersedi memberitahukan keberadaan death note pada siapapun, termasuk Light.
“Memang sih, kalau seperti itu akan lebih aman,” komentar Light. Dalam hati Light benar-benar kesal.
Light dan ayahnya sampai di rumah. Saat lampu ruang tengah dinyalakan, mereka dibuat terkejut dengan keadaan ruangan yang berantakan. Pun mereka tidak menemukan Sayu di manapun. Ponsel det.Yagami berbunyi. Terdengar suara berat dari seberang.
“Kau bisa menyebutku, teman putrimu. Aku ingin menukarkan putrimu, dengan sesuatu. Dengan buku.”
“Dimana putriku ?”
Tapi suara di seberang tidak mempedulikan protes det.Yagami, “Jangan beritahukan tentang hal ini kepada kepolisian. Aku ingin kau bertindak sendiri. Yang ku inginkan hanyalah buku itu. Kalau aku melihat pergerakan dari kepolisian, aku pasti akan membunuh putrimu!”
“Aku akan menukarkan putriku dengan buku itu, setelah aku memastikan keselamatan putriku disana!” tegas det.Yagami.
Hubungan telepon diputus. Lalu sebuah pesan gambar masuk. Tampak Sayu yang terikat dan disumpal mulutnya. Light yang menyimak pembicaraan ayahnya ikut emosi. Det.Yagami mengatakan kalau orang itu meminta pertukaran death note dengan Sayu.
Det.Yagami dan Light kembali ke kediaman L. Mereka mendengarkan rekaman pembicaraan telepon det.Yagami dan orang yang menculik Sayu. Karena ancaman si penculik itu, det.Yagami menolak membicarakannya dengan polisi (di markas besar). Sementara itu, det.Yagami juga tidak memiliki kecurigaan pada siapapun tentang pelaku penculikan itu.
“Kalau begitu, ini ulah "Kira" ya,” Near yang sejak tadi hanya mendengarkan saja, akhirnya ikut bicara. “Informasi tentang Death Note, tidak bocor ke masyarakat. Yang mengetahuinya, hanya orang yang ada disini, dan "Kira". Dan saat ini, penghukuman "Kira" semakin meningkat, artinya ada orang lain yang menggunakan Death Note. Kira akan menggunakannya dan terus melakukan penghakiman. Mungkin, dia menginginkan Death Note itu, untuk mengontrol dunia ini dari kepolisian. Itu motif yang sebenarnya.” Near memberi usul kalau saat ini mereka lebih dulu focus untuk menyelamatkan Sayu, dibanding mengejar Kira.
Tapi Light punya pemikiran lain. “Near, sayang sekali kau salah lagi. Mikami tidak akan bertindak tanpa arahan dariku. Tentu saja Misa juga. Kasus kali ini, adalah ulah orang yang mengetahui Death Note selain "Kira". Kalau dia mengincar Sayu, artinya dia telah mengetahui tentang ayah dan buku itu. Dia juga mengetahui seluk beluk keluargaku. Artinya, ada orang dalam markas ini yang berkhianat !” ujar Light dalam hati. Ia melihat pada satu per satu anggota tim penyelidikan Kira itu. Siapa pelakunya?
Light menemani Matsuda berkeliling untuk bertanya mencari saksi. Tapi, tidak ada informasi berarti yang bisa membantu penyelidikan.
Dalam diamnya, Light masih saja berpikir tentang si pelaku, “Aku yakin pelaku nya adalah orang dari markas. Apa tujuannya yang sebenarnya ?”
Light dan Matsuda akhirnya kembali ke kediaman L. Polisi yang lain juga sudah datang. Near lalu menunjukkan sesuatu. Rupanya ia sudah meretas rekaman kamera keamanan di seluruh wilayah Kanto.
Near menunjukkan sebuah video. Di sana, tampak Sayu tengah ditarik oleh seseorang. Dengan cekatan, Near mencoba memperjelas wajah orang yang menarik Sayu itu. Dan seisi markas dibuat kaget karena orang itu adalah orang yang mereka kenal selama ini, Himura, satu satunya polisi wanita dalam tim itu.
Mereka baru sadar kalau Himura tidak bersama mereka. Pagi tadi, Himura sempat pamit pergi dan mengatakan akan ke kantor departemen.
Ponsel det.Yagami berbunyi. Near meminta Watari untuk menghubungkan ponsel itu dengan speaker sebelum diterima.
“Kalian sudah menyelidiki aku ya,” tebak Himura dari seberang.
“Kenapa kau melakukan ini ? Dimana Sayu ? Sayu baik-baik saja kan ?” cecar det.Yagami. Sayup sayup terdengar suara Sayu tidak jauh dari sana. Sayu diikat, meski kini mulutnya tidak lagi ditutup.
“Berikan Death Note nya, aku akan membebaskan putrimu. Anda mengerti, maksudku kan ?” ancam Himura.
Det.Yagami mencoba bernegosiasi. Ia meminta Himura untuk berpikir dengan akal sehat. Tapi Himura tidak mau peduli lagi. Yang diinginkannya saat ini adalah Death Note.
“Yagami-san, berikan Death Note itu padaku. Aku tahu anda memiliki rasa tanggung jawab, jadi kau pasti akan menyerahkan senjata mematikan itu. Silahkan dipikirkan kembali. Akan kuhubungi 30 menit lagi,” Himura menutup pembicaraan.
Light ingin tahu soal Himura. Tapi para polisi yang lain juga tidak tahu banyak. Dia sama seperti yang lain, bawahan det.Yagami. Det.Yagami ingat pertemuannya dengan Himura pertama kali. Himura memperkenalkan diri sebagai tim dari divisi lain. Ia juga menawarkan diri untuk bergabung dengan penyelidikan Kira. Himura mengaku kalau dirinya punya info yang bisa membantu penyelidikan Kira. Itulah kenapa akhirnya det.Yagami setuju Himura bergabung dengan mereka.
“Jadi begitu ya. Mungkin alasannya mendekati Yagami-san, untuk mengetahui cara "Kira" membunuh orang. Kalau begitu, identitas ini semua palsu,” Near menunjuk identitas Himura yang diaksesnya dari data kepolisian. “Sudah jelas bahwa dia telah merencanakan ini sangat hati-hati.”
Light percaya kalau saat ini sebaiknya mereka melakukan pertukaran death note untuk menyelamatkan Sayu. Tapi det.Yagami tidak setuju. Ia khawatir, meski berhasil menyelamatkan Sayu, tapi jika death note ada di tangan yang salah, maka akan ada semakin banyak korban yang berjatuhan.
“Near. Maaf, apa bisa kau biarkan aku dan ayah yang memutuskan ini?” pinta Light kemudian.
“Tentu. Aku percaya pada Yagami-san dan Light-san. Aku akan mengikuti keputusan kalian,” Near setuju.
Tiga puluh menit sudah berlalu. Himura kembali menghubungi det.Yagami. Det.Yagami akhirnya setuju untuk melakukan pertukaran. Ia minta tempat dan waktu pertukaran.
“Baiklah, mari kita bertemu besok siang. Aku akan mengirimkan tempatnya melalui pesan,” ujar Himura di seberang.
Sementara Light sendiri masih kesal. Menuruti keinginan si penculik ini, artinya peluangnya untuk kembali mengambil death note akan semakin kecil.
“Sebagai anggota kepolisian, aku tidak akan memberikan buku pembunuh ini pada siapapun. Aku ingin menyelamatkan putriku, tapi aku juga ingin buku ini tetap aman!” tegas det.Yagami pada anggota timnya itu.
Light mengamati profil Himura dari data kepolisian. Ia masih berpikir cara untuk mendapatkan Death note kembali. Light berniat meminta jaksa Mikami untuk melihat HImura menggunakan mata shinigaminya.Tapi ide baru melintas dalam kepala Light, “Tidak.... Mungkin ini adalah kesempatan!” matanya berkilat senang.
Death note asli akhirnya dikeluarkan dari penyimpanan. Light kembali melihat Rem di sekitar, artinya itu adalah death note asli. Para polisi tengah bersiap. Mereka memasangkan senpi di rompi tempatnya.
“Ayah, aku juga akan ikut. Sayu adalah adikku,” pinta Light pada det.Yagami.
Det. Yagami berpikir sebentar sebelum akhirnya mengiyakan permintaan putranya itu.
Watari menutup pintu setelah semua orang keluar. Hanya tinggal dia dan Near yang berada di markas.
“Watari, tolong ini. Boleh kan ?” Near menyodorkan selembar kertas berisi catatan pada Watari, dengan senyum manisnya.
“Kau mulai berbuat sesukamu ya. Mirip dengan seseorang...” komentar Watari yang pura-pura kesal.
Setelah semuanya pergi, Near kembali membuka laptop milik L. Ia memutar video kedua dari L. “Kalau kau melihat video kedua ini, itu berarti penyelidikan masih berlanjut ya ? Near, Kira adalah Yagami Light.”
Near tertawa kecil mendengar pengakuan L itu, “Baru sadar? Aku sudah lama mengetahuinya, L.”
Dalam video itu, L meminta Near untuk mengungkap identitas Yagami Light sebagai Kira. Near ingat pertemuan sebelumnya dengan L. L pernah mengatakan padanya kalau mungkin saja bukan L yang akan jadi bagian terakhirnya, melainkan Near.
“Aku akan mengungkap identitasmu, Yagami Light !” geram Mello.
BERSAMBUNG
Sampai jumpa di Sinopsis Death Note episode 10 part 1
Picture and written by Kelana
FP: elangkelanadotnet twitter : @elangkelana_net
Kelana’s note (09122015)
Halo semua! Ini tulisan kedua setelah kemarin sempat libur dulu. Semoga pada suka ya.
Ehm … sepertinya Na memang lebih cocok dengan drama genre detektif atau suspens-thriller ya. Jadi, sepertinya season winter depan, Na juga akan ngikutin genre satu ini. Hehehe… semoga ada yang menarik untuk diikuti dan dibuat sinopsisnya ya.