SINOPSIS Kaito Yamaneko 06 part 1

SINOPSIS Kaito Yamaneko episode 06 part 1. Sebuah organisasi misterius melakukan berbagai penghakiman terhadap hal-hal yang selama ini meresahkan masyarakat. Tujuan mereka adalah menciptakan tatanan dunia baru.


Demi nama Ouroboros, hukum para pendosa. Demi sempurnanya dunia!



Kemenangan dalam perolehan suara membuat Todou Kenichiro akhirnya resmi menjadi gubernur Tokyo. Dari layar di sebelahnya, diputar video tentang Ouroboros. Tampak di sana anggota Ouroboros melakukan penghakiman pada sejumlah kejahatan di masyarakat.


Tapi tanggapan Todou-san berbeda, “Saya tidak akan mengizinkan pasukan antisosial! Saya akan menghukumnya!” tegasnya kemudian sambil berjalan meninggalkan para waratawan yang berebut menunggu pernyataan lainnya.



Sementara itu, tim Yamaneko justru bermain tendang kaleng di taman. Kali ini giliran Mao yang berjaga, sementara yang lain berlarian untuk bersembunyi. Tapi langkah Yamane melambat saat ia melihat seseorang berjalan di tangga turun.


Yamane berhenti dan kemudian menggerakan tangannya membentuk V, “Nobuta Power!” (Drama "Nobuta wo produce" tayang pada tahun 2005, pemerannya adalah Kamenashi Kazuya (si Yamaneko) dan Horikita Maki (si cewek). Musik latarnya juga berasal dari drama tersebut.)


Sementara itu wanita di depan Yamane juga sempat berhenti sebentar. Ia mengikuti gerakan Yamane, “Nobuta Power! Sepertinya aku kenal...” gumam si wanita, tapi ia pun beranjak pergi.


“Bicycle!” seru Yamane kemudian juga beranjak pergi. (ini juga ciri yang dilakukan Kamenashi dalam salah satu dramanya, mengucapkan selamat tinggal dengan plesetan "Bye Bicycle!".)



Setelah menyapa wanita tadi, Yamane menyusul Katsumura yang sudah lebih dulu bersembunyi. Katsumura penasaran, apa Yamane kenal dengan wanita tadi.


“Seseorang dari masa lalu,” ujar Yamane.


Katsumura protes, kenapa mereka harus main tendang kaleng di akhir minggu seperti ini. Bahkan mereka semua adalah orang dewasa, bukan anak-anak lagi. Katsumura berpikir, jangan-jangan ini cara mereka membagi upah, tapi ini disanggah oleh Yamane.


Yamane kemudian menyemprotkan semacam zat ke mata Katsumura dan membuat Katsumura berdiri. Karena zat ini, mata Katsumura pun tidak bisa terbuka. Akhirnya, dengan mudah Mao pun menaklukkan Katsumura. Yang kalah dalam permaianan akan jadi budak selama satu minggu.



Memenangkan permainan, Yamane berjalan dengan santai sambil cengar-cengir. Tapi di belokan jalan, ia berhenti. Di papan pengumuman banyak tempelan soal Ouroboros. Dalam nama Ouroboros. Untuk sempurnanya dunia! Hukum para pendosa!


Dari arah lain muncul det.Inui, “Apa kau suka susu?”


Yamane terdiam cukup lama dengan wajah seriusnya. Tapi kemudian berubah konyol, “Tentu saja, cracker!” Yamane pun mengulurkan tangan hendak mengambil susu itu.


Tapi det.Inui segera menarik tangannya dan menyesap susu kotak itu hingga habis. Meninggalkan wajah puas di depan Yamane.


(dari tadi bahas Ouroboros ya. Dan Na jadi keingat dramanya bang Shun Oguri sama bang Ikuta Toma dengan judul sama. Hmmm. Sayang dramanya agak dark gitu)



Semua orang kembali ke bar. Dan suasana dingin membuat mereka semua langsung berkumpul menghangatkan diri di balik kotatsu (meja dengan penghangat). Katsumura yang kalah dalam permainan dan menjadi budak bertugas menyiapkan sarapan untuk mereka semua, ramen hangat.


Baru saja selesai satu tugas, tugas lain sudah menunggu Katsumura. Dari membersihkan toilet, membersihkan bar, menyiapkan makan malam, membelikan obat kutu air, dll. Dan semuanya dalam satu minggu ini. Jelas saja ini membuat Katsumura protes.


“Perintah tuanmu menentukan segalanya!” bentak Yamane.


Mereka menyaksikan berita tentang Todou Kenichiro di tv. Sejak menjadi gubernur Tokyo, dukungan untuknya sama sekali belum mengalami penurunan. Dia justru menjadi lebih terkenal.


Mao kemudian menunjukkan sebuah video. Di situ, kalimat diucapkan berasal dari gabungan berbagai video. Yamaneko-san! Kau tak terkenal. Jangan sok keren!


“Apa ini? Caranya bagaimana?” Yamane langsung antusias.


“Jika memasukkan sebuah kalimat di sini, ini akan mencari video-video yang sesuai dengan kata,” Mao menunjukkan.


Yamane protes karena video yang tadi. Tapi Mao tidak mengabaikannya. Yamane pun mencoba membuat sendiri video itu. Dan yang ditulisnya ... Katsumura! Kau! Aku tak bisa mengandalkanmu. Kau tak berguna. Pria yang tak bisa diandalkan!


“Kumpulan hinaan,” Katsumura nyengir kecut.



Det.Sekimoto yang baru bergabung langsung menyusup juga di bawah kotatsu. Ia pun mengambil ramen yang sudah tersedia di meja. Ia protes kenapa mereka semua justru berkumpul di sana, padahal bar buka. (heran aja sih, perasaan nggak pernah ada orang yang datang di bar deh)


Det.Sekimoto mulai curhat soal kasus yang sedang ditanganinya, Ouroboros. Ini membuatnya tidak bisa tidur. Tapi det.Sekimoto terus saja mengucap Ouroboros dengan Unkoros. “Karena belakangan kau jarang mencuri mereka memberiku kasus lain. Ditambah Morita dan Fukuhara juga.”



Pimpinan yakuza Kyobukai, Nakaoka Taichi bertemu dengan Todou Kenichiro. Ia membicarakan soal proyek kasino yang tengah di promosikan diam-diam dan menawarkan kerja sama.


“Organisasi kami terkenal karena bisnis terselubungnya. Jika Sensei mau, kami dengan senang hati akan membantu. Sejujurnya, terkait masalah ini, Serpent juga mengumumumkan bahwa mereka bersedia membantu.”


“Aku tidak membutuhkan bantuan darimu!” tegas Todou-san tanpa basa-basi sama sekali.


Taichi-san berjalan keluar menuju mobilnya. Ia kesal karena dianggapnya, gubernur Tokyo yang baru itu orang yang sama sekali tidak berpengalaman urusan bisnis seperti ini. Tapi kemudian, sejumlah orang bertopeng mendekat dan memukulinya.



Pagi berikutnya, berita soal penyerangan terhadap pimpinan Kyobukai, Nakaichi Taichi sudah muncul di TV. Yamane dan yang lain yang sedang sarapan juga menyimak berita itu.


“Nakaoka Taichi itu... “ tapi ucapan Katsumura terpotong.


Ada panggilan masuk di telepon Yamane, “Waktu yang tepat.”



Panggilan itu ternyata dari Taichi-san yang meminta Yamane untuk datang ke tempat perawatannya.


“Mereka membuatmu babak belur?” sindir Yamane.


“Jika saja aku 10 tahun lebih muda.” Taichi-san lalu menunjuk ke laci meja di sebelahnya.


Yamane mengambil kertas yang ada di sana. Nakaoka Taichi. Kami menghukummu atas kejahatan yang kau lakukan dengan agensimu. Ouroboros. Sebuah kertas lengkap dengan simbol Ouroboros.


“Kau ingin aku melakukan apa?” Yamane langsung paham.


“Aku ingin kau mencari tahu dalang di balik Ouroboros. Bahasa Jepang mereka tidak lancar. Mereka mungkin bukan orang Jepang. Jika kuceritakan hal ini pada anak buahku, mereka akan serta merta mencari seseorang yang cocok. Dan akan terjadi pertumpahan darah yang sia-sia. Aku ingin menghindari hal itu,” ujar Taichi-san.


“Biayaku mahal lho!” pancing Yamane. “Ceritakan satu hal sebelum kujawab. Apa intinya?”


“Wajah tersenyum. Orang-orang... Wajah tersenyum orang-orang di sekitarku dan di sekitar mereka. Ini prinsip kesopanan lama yang masih ingin kupertahankan,” jawab Taichi-san.


Yamane mengerti. Ia pun mengambil satu buah koin dari nakas di samping, “Bisakah ini menjadi imbalanku?” dan kedua orang itu pun bersalaman tanda setuju bekerjasama.



“Ouroboros tampaknya terdiri dari setidaknya 100 anggota. Mereka bertindak berdasarkan ideologi mereka sendiri. Mereka ingin membangun dunia yang sempurna. Awalnya, Ouroboros tampak seperti pencuri yang ingin membongkar kejahatan, tapi tujuan utama mereka adalah perusakan. Mereka menghancurkan nilai-nilai manusia. Dunia ini peduli pada keadilan. Tapi, mereka ingin menghancurkannya dan menciptakan dunia baru,” Sakura menceritakan hasil penyelidikannya pada Katsumura.


“Bagaimana cara mereka mendapatkan 100 anggota?”


“Ada papan buletin anonym di situs yang diperkenalkan Ouroboros. Para simpatisan dapat menghubungi mereka dan direkrut,” lanjut Sakura.


Sementara itu di sisi lain ada Yamane dan yang lain ikut mendengarkan sekaligus mengganggu. Sakura kesal karena mereka terus mengganggu, padahal tadinya dia kira hanya akan bicara berdua dengan Katsumura saja.


“Jika seperti ini aku bisa dituntut karena membocorkan informasi. Tapi karena kulakukan ini untukmu, aku akan terima hukumannya. Bahkan meskipun aku dipenjara, kita tetap bisa menikah dan setelah aku dibebaskan, meskipun kita harus bertahan dalam hukuman masyarakat, kita akan tetap bekerja keras di kafe kecil kita dan tetap hidup bahagia meski tak punya uang. Lalu berteriak "Nikmatilah hidup tanpa adanya penyesalan!".” Sakura mulai berhayal.


Padahal Katsumura sama sekali tidak memperhatikan apa yang diucapkan Sakura barusan.


“Hei, apa benar anggota Ouroboros bicara bahasa Jepangnya tidak lancar?” kali ini Yamane yang bertanya.


“Kau tahu dari mana?” Sakura heran dan dijawab asal saja oleh Yamane.


Rumor menyebutkan jika ada organisasi besar di balik Ouroboros. Dua kekuatan besar yang mengendalikan dunia bawah Tokyo adalah Kyoubukai dan geng Serpent Mafia Asia. Saat ini, mereka berdua saling mengendalikan. Dan jika orang yang menyerang pimpinan Kyobukai, Nakaoka Taichi, bicara bahasa Jepangnya tidak lancar, artinya Serpent adalah Ouroboros.


“Apa kita pernah bertemu?” Sakura heran.


“Sudah kubilang, 'kan? Ada banyak pria tampan di area ini,” elak Yamane.


“Bukan itu! Suaramu. Belakangan aku merasa pernah mendengarnya. Di mana, ya?” Sakura masih belum puas.


“Suara ini cukup umum. Ayo semuanya, waktu bersenang-senang akan segera dimulai!” Yamane mulai memamerkan suara hancurnya.



Sakura kembali ke markas dan menemukan det.Inui tengah membaca catatannya. Tertulis di sana kalau Sakura baru bertemu dengan Katsumura dan Yamane.


“Mereka tak terlibat,” Sakura masih saja berkeras.


Det.Inui tidak percaya begitu saja. Ia masih saja curiga. Tapi ponselnya berbunyi. Det.Inui berbalik dan nada bicaranya berubah menjadi lebih lembut. Sakura heran dan berpikir kalau det.Inui tengah berbicara dengan anaknya.



“Aku berhasil menghubungi Ouroboros,” ujar Mao. Mereka bertiga berkumpul di kamar masih dengan Katsumura yang bertugas jadi budak.


“Bagus. Katsumura Hideo! Giliranmu Menyusup ke Ouroboros!” perintah Yamane.


“Aku menyusupi mereka? Ogah banget!” elak Katsumura cepat.


“Perintah tuanmu menentukan segalanya!” Yamane tidak mau kalah. Ia pun menyeret Katsumura keluar kamar dan mengajaknya segera bersiap.



“Aku tak bertanggung jawab, tak berguna, dan sial. Kurasa aku cukup tak berguna. Karena itu ... “ ucapan Katsumura dipotong.


“Kami menerimamu,” ujar salah satu pria di depan Katsumura itu. Katsumura benar-benar melamar untuk jadi anggota Ouroboros.


“Aku diterima?” Katsumura tak menyangka akan semudah ini diteirma.


“Kita bisa minta bantuan penulis untuk iklan kita. Tapi jika berkhianat, hukumanmu adalah mati. Paham?”


Katsumura pun mengangguk mengerti. Ia lalu pamit keluar dari ruang wawancara itu.



Katsumura keluar dari ruang wawancara. Dan dengan alat komunikasi di telinganya, dia bisa mendengar obrolan yang lain dari dalam mobil mereka.


“Jika ketahuan, aku akan dibunuh,” keluh Katsumura. “Tapi bahasa Jepang mereka lancar.”


“Benar juga. Haruskah kita memeriksa lagi?” tawar Yamane.


Katsumura lalu mendengar suara samar-samar. Yamane mengatakan kalau itu lagu tema mission impossible. Tapi Katsumura tidak setuju. Ia bahkan berpikir lagu itu tidak cocok karena tidak tegang sama sekali. Dan Katsumura mendengar satu suara lagi yang baru bergabung, det.Sekimoto.


“Aku bergabung untuk mendukungmu, kau malah mengeluh. Cepat masuk!” bentak det.Sekimoto.


“Kau itu polisi. Berhenti bersikap tak bertanggung jawab!” protes Katsumura.



Katsumura menyusuri bagian lain gedung itu. Ia menemukan semacam ruang pertemuan. Dari catatan yang ada di sana, Ouroboros berpura-pura jadi keamanan perusahaan dan bahkan melakukan transfer 10 juta yen tiap bulan.


Pada catatan lain ada banyak daftar nama-nama orang. Ada nama dengan garis bawah warna biru dan merah. Pada nama Nakaoka Taichi, garis bawah biru kemungkinan ‘terluka’, sementara pada nama lain, garis bawah merah kemungkinan sudah dibunuh. Karena nama dengan garis bawah merah diketahui saat ini entah berada di mana.


“Berarti yang mereka katakan tadi bukan gertakan?” gumam Katsumura.


Suara speaker pengumuman berbunyi. Katsumura panik. Ia pun bersembunyi di bawah meja. Sejumlah anggota Ouroboros masuk ke ruangan itu. Tapi mereka Cuma mengambil topeng dan keluar lagi.


“Cepat ikuti mereka. Atau kau akan dibunuh!” perintah Yamane pada Katsumura kemudian.


Ponsel Yamane berbunyi. Dari nomer tidak dikenal, dia menebak kalau itu adalah Akamatsu Anri a.k Cecilia Wang.


“Kudengar kau sedang menyelidiki Ouroboros. Jadi kupikir akan kuberikan berita bagus,” ujar Cecilia dari seberang.



Cecilia menemui Yamane di bawah jembatan, “Identitas asli Ouroboros bukan Serpent. Bicara mereka yang tidak lancar itu hanya jebakan.”


“Jadi ada orang yang melakukannya untuk memulai konflik antara Kyoubukai dan Serpent?” tebak Yamane.


“Benar. Jika kau berpikir siapa yang diuntungkan dari konflik itu, seharusnya jawabannya bisa kau dapatkan langsung,” lanjut Cecilia.


“Kenapa kau menceritakannya padaku?” Yamane heran.


“Kupikir aku akan segera disingkirkan. Jadi, ini sebagai rasa terima kasih.”


“Kau orang yang berhati-hati, ya,” sindir Yamane. “Ceritakan satu hal terakhir. Siapa kau sebenarnya?” tapi jawaban Cecilia yang mengaku mata-mata Serpent tidak dianggap oleh Yamane. “Jangan bergurau. Saat kau memberitahuku soal produksi senjata ilegal, aku tahu kau bukan orangnya Serpent. Kau pura-pura baik pada Kyoubukai Nakaoka, dan menjebak Toudo Kenichiro. Siapa yang memberimu perintah?”


“Aku tak diperintah oleh siapa pun,” ujar Cecilia dengan entengnya.


“Lalu apa tujuanmu?”


“Balas dendam atas terbunuhnya kakakku. Waktu itu kakakku juga berada di tempat yang sama sepertimu. Jadi tujuanku sama denganmu. Yaitu Yuuki Tenmei. Musuhku, yang membunuh kakakku, adalah Chameleon,” Cerita Cecilia.


“Pembunuh bayaran Yuuki?”


“Itulah sebabnya aku belum bisa mati saat ini,” Cecilia tersenyum. Ia pun berbisik di telinga Yamane. “Itulah berita bagus yang sebenarnya.”



Setelah bicara dengan Yamane, Cecilia bergegas menuju bandara. Dan tepat seperti dugaannya, nyawanya sudah diincar.


Dari dua arah sekaligus, sekelompok orang bertopeng putih, Ouroboros sudah mengepungnya. Kali ini. Cecilia tidak bisa berbuat apapun lagi.



Yamane menemui det.Sekimoto di luar yang mengatakan kalau Katsumura sudah pergi dengan Ouroboros dan diikuti oleh Rikako-san. Mereka harus segera mengikutinya.


Tapi Yamane tidak tertarik soal Katsumura. Ia justru bicara hal lain, “Sejak tadi aku merasa sangat aneh. Sejak kita terlibat dengan Mao, kapan pun aku melakukan pekerjaan, seorang pria dengan mantap meningkat dalam peringkat. Ada terlalu banyak kebetulan. Mungkinkah kau membantu Toudo Kenichiro menjadi Gubernur Tokyo? Kau juga sudah bicara dengan Yuuki, 'kan? Kenapa kau menyembunyikannya dariku? Kutanya, kenapa kau menyembunyikannya dariku!” bentak Yamane pada det.Sekimoto. “Katakan sesuatu!”


“Jangan khawatir. Jalan kita sama. Ini saatnya bagimu mempercayaiku.”


“Itu bukan jawaban!” protes Yamane.


Ponsel det.Sekimoto berbunyi. Ada berita baru yang baru saja didengarnya. “Ouroboros menculik Akamatsu Anri (Cecilia) di bandara.”



Salah satu pria bertopeng mendekati Cecilia. Ia mengaku sebagai Katsumura, teman Yamaneko, “Jangan khawatir. Aku sudah menghubungi Yamaneko-san.”


Tapi bisik-bisik itu diketahui anggota lain. Mereka pun sadar kalau selama ini Katsumura memakai alat komunikasi di telinganya. Mereka langsung curiga dan akhirnya ikut menangkap Katsumura juga.


“Katsumura-san? Katsumura-san!” Mao berusaha menghubungi Katsumura karena sinyal di layarnya menghilang, tapi gagal.



“Kenapa Inspektur Sekimoto mengikuti Ouroboros seorang diri?” keluh Sakura.


“Aku tak peduli. Dia bisa bertindak sesukanya soal Ouroboros.”


“Aku ingin menanyakannya sejak dulu, kenapa kau sangat gigih soal Yamaneko?” Sakura penasaran pada det.Inui.


“Bukankah kau terobsesi padanya?” balas det.Inui dengan pertanyaan juga.


“Bukan begitu juga.”


“Kau ingat kasus Yamaneko saat ayahmu terbunuh?” tanya det.Inui kemudian.


Sakura mencoba mengingat, “Yamaneko membongkar anggota parlemen terkemuka yang bersekongkol dengan perusahaan konstruksi.”


“Kasus itu menimbulkan kasus lain.


BERSAMBUNG


Sampai jumpa di SINOPSIS Kaito Yamaneko episode 06 part 2 ya ^_^


Pictures and written by Kelana


FP: elangkelanadotnet, twitter : @elangkelana_net


Kelana’s note



Kyaaaaa!!! Nobuta (Horikita Maki) dan Shuji (Kamenashi Kazuya) dari drama Nobute wo Produce reuni di Yamaneko. Oh ya, Na juga buat sinopsisnya lho. Yang penasaran seperti apa mereka di tahun 2005 lalu, cek di sinopsis ya. Sebelas tahun kemudian keduanya akhirnya reuni. Aiiiih ... sayang kurang satu lagi, abang Yamashita ‘Yamapi’ Tomohisa nggak ikutan muncul sekalian.



Jadi, cameo lintas drama ini memang sengaja dilakukan oleh Ntv sebagai stasiun yang menayangkan drama Kaito Yamaneko, Himura Hideo dan Higanbana. Nah untuk kameo, semua muncul di episode 6 masing-masing dramanya. Tapi Kelana nggak buat sinopsis Higanbana lho ya. Lagian di Higanbana ini, kemunculan Himura-sensei sama Alice Cuma seuprit banget sih.


Oh ya, dan ada bonus gambarnya Katsumura, Yamaneko dan Mao juga. Aaaaah ... they’re so adorable in this picture ^_^

4 komentar:

  1. inget zaman2 ngefans maki n bang kame

    BalasHapus
  2. hiraaaaaa-chan
    kemana aja? huhuhuhu
    baru muncul dan akhirnya muncul juga
    kalian tuh gini ya,
    klo hira muncul, tiwi yg ngilang
    tiwi muncul, hira yg ngilang
    #hug
    km dicariin sm tiwi tuh, skrg giliran dy yg lama nggak ada kabar
    minta nomermu ya
    komen aja, nggak akan sy munculkan komennya

    BalasHapus
  3. Iya ini dah brapa thun g ktemu tiwi*hug* akhirnya ksni lgi :)

    BalasHapus
  4. hiraaaaa ...
    itu nomernya udah bener belum ya?
    kok kata operator nggak terdaftar
    apa ada angka yang ketuker?

    BalasHapus